Maradona Meninggal, Tiga Pekerja Pemakamannya Dipecat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buenos Aires, IDN Times – Para pesepak bola, bahkan para olahragawan pada umumnya, telah menganggap bahwa Maradona adalah legenda. Meninggalnya Diego Maradona pada akhirnya membuat banyak orang di dunia berkabung, tidak hanya rakyat Argentina tapi juga termasuk para penggemar sang legenda tersebut.
Argentina sebagai negara tempat kelahiran sang legenda, menetapkan hari berkabung selama tiga hari. Rakyat Argentina meluap dijalanan untuk menyaksikan tubuh sang legenda yang tak bernyawa itu diantarkan ke peristirahatan terakhir.
Sebelum jenazah Diego Maradona dikebumikan, puluhan ribu orang mengantre untuk mendapatkan kesempatan melewati jenazah sang legenda yang saat itu diletakkan di depan istana presiden. Antrean panjang bahkan tercipta hingga bentrokan terjadi antara para pelayat dan para polisi yang mengamankan jalannya prosesi.
1. Kelancangan yang menimbulkan kemarahan
Di dalam suasana yang masih haru dan penuh kesedihan, beredar foto di media sosial yang memperlihatkan peti sang legenda itu terbuka sebelum dimakamkan. Di sebelah peti yang terbuka tersebut, ada orang-orang yang mengambil foto, tersenyum sambil memperlihatkan dan menaikkan jempolnya.
Foto itu ditanggapi dengan beragam. Namun sebagian besar publik Argentina menanggapinya dengan respon negatif. Melansir dari laman ESPN, publik marah ketika melihat foto tersebut yang beredar secara luas di media sosial. Bahkan kemarahan meluas ke seluruh negara dengan disertai ancaman pembunuhan bagi mereka yang mengambil gambar (28/11).
Tiga orang yang berfoto dengan jenazah Diego Maradona adalah pekerja pemakaman yang disewa untuk membantu mengangkat peti mati yang berat. Ketiga orang itu kemudian dipecat karena tindakan lancangnya yang dianggap tidak sopan dan keterlaluan.
Picon yang memiliki perusahaan yang melayani pemakaman keluarga Maradona, memberitahukan foto-foto yang beredar itu kepada mantan istri Maradona, Claudia Villafane. Mantan istri Maradona itu dikabarkan “sangat marah” ketika menanggapi.
2. Pekerja pemakaman mendapatkan ancaman pembunuhan
Editor’s picks
Diego Maradona meninggal pada hari Rabu di Tigre, dekat Buenos Aires, 25 November 2020, karena gagal jantung. Maradona telah menjadi ikon tersendiri bagi Argentina. Dia adalah pahlawan. Puluhan ribu para penggemar memujanya. Dia telah dianggap oleh banyak orang sebagai gelandang serang terhebat sepanjang masa.
Karena itulah, ketika foto-foto peti matinya terbuka dan ada orang yang dengan sengaja berfoto dengan jeazah sang legenda itu, kemarahan pun muncul dan meluap. Beberapa kemarahan dibarengi dengan ancaman pembunuhan yang menakutkan.
Melansir dari laman Associated Press, tiga orang pekerja pemakaman yang berfoto itu adalah Claudio Fernandez, Ismael dan Claudio Medina. Ketiganya bekerja di rumah duka Pinier dan kali ini mereka tak lagi memiliki pekerjaan itu karena sudah dipecat (28/11).
Fernandez yang tinggal di lingkungan El Paternal, tempat Maradona memulai debut bersama tim Argentinos Juniors, mendapatkan ancaman pembunuhan. “Mereka mengenalku. Saya dari lingkungan sekitar. Mereka bilang akan membunuh kami, mematahkan kepala kami” kata Fernandez menjelaskan. Claudio Fernandez mengaku bahwa kejadian itu adalah hal yang instan dan dia tidak tahu bahwa anaknya akan mengambil foto bersama dengan jenazah dan peti mati yang terbuka.
Baca Juga: Ternyata Ada Agama yang Memuja Diego Maradona sebagai Tuhan
3. Belum diketahui apakah akan ada tuntutan hukum terhadap pelaku
Peti mati Diego Maradona disemayamkan di depan istana presiden Argentina. Peti mati itu ditutupi dengan bendera nasional dan kaos sepak bola yang bertuliskan nomor 10. Ribuan orang secara bergiliran mengucapkan selamat tinggal kepada pahlawannya di gerbang pintu Casa Rosada.
Picon yang memiliki perusahaan pelayanan pemakaman dan dipercaya oleh keluarga Maradona, sedih karena kejadian foto tersebut. Menurut BBC, “Ayah saya yang berusia 75 tahun menangis, saya menangis dan saudara laki-laki saya juga menangis, (pekerjaan) kami dihancurkan” katanya (28/11). Picon tidak tahu apakah keluarga Maradona akan mengambil tindakan hukum kepada tiga orang yang berfoto dengan jenazah sang idola.
Agen dan pengacara Maradona, Matias Morla, memberi respon marah atas peristiwa tersebut. Morla berjanji akan mengambil tindakan hukum pada tiga orang yang berfoto. “Untuk mengenang teman saya, saya tidak akan beristirahat sampai mereka membayar kekejaman itu” katanya di sosial media miliknya.
Baca Juga: 7 Pemain Argentina Ini Sukses Bersama Barcelona, Maradona Hingga Messi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.