Menjamu Assad, Putin Kecam Pasukan AS-Turki di Suriah

Usai bertemu Assad, Putin melakukan isolasi mandiri 

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin (13/9) menjamu Presiden Suriah Bashar al-Assad di Moskow. Dalam pertemuan itu, Putin mengecam keberadaan pasukan AS dan Turki di Suriah.

Sejak konflik di Suriah bermula, Rusia adalah sekutu terkuat Assad. Pasukan Rusia mulai membantu Suriah melawan para pejuang yang ingin menggulingkan Presiden Assad dari kekuasaan.

Usai pertemuan tersebut, Vladimir Putin dikabarkan mengisolasi diri karena COVID-19 terdeteksi di dalam rombongannya. Menurut Politico, Kremlin mengatakan bahwa "sehubungan dengan kasus virus corona yang terdeteksi di rombongannya, ia (Putin) harus mematuhi isolasi diri untuk jangka waktu tertentu."

1. Vladimir Putin memberi selamat atas terpilihnya Bashar al-Assad

Konflik mematikan di Suriah berlangsung sejak tahun 2011. Sampai saat ini, konflik tersebut belum juga selesai. Beberapa kelompok pejuang pro-demokrasi berusaha menggulingkan Assad dari kekuasaan, tapi sampai saat ini, Presiden Suriah itu masih tetap berkuasa.

Pada bulan Mei lalu, Suriah mengadakan pemilu dan Bashar al-Assad terpilih dengan kemenangan telak untuk yang keempat kalinya.

Dalam kunjungannya ke Moskow pada hari Senin, menurut Al Jazeera, Vladimir Putin memberi selamat atas terpilihnya kembali Bashar al-Assad sebagai pemimpin Suriah. Assad memenangkan pemilu dengan meraih suara 90 persen, yang itu berarti kemenangan telak.

Meski begitu, Barat menilai bahwa pemilu di Suriah tersebut penuh dengan kecurangan.

2. Kemenangan memerangi 'terorisme'

Baca Juga: Vladimir Putin: Ditegur soal Sejarah, Hingga Bingung 'Istilah' Youtube

Bashar al-Assad dan keluarganya telah memimpin Suriah dalam beberapa dekade. Kepemimpinannya di Suriah juga dinilai sebagai sebuah kepemimpinan diktator.

Suriah terkena efek Musim Semi Arab dan rakyat pro-demokrasi melakukan demonstrasi panjang untuk menurunkan Assad dari kekuasaan. Namun, upaya tersebut berujung pada konflik perang saudara mematikan yang sampai saat ini belum selesai.

Assad menilai bahwa kelompok-kelompok yang ingin menggulingkannya adalah "teroris."

Dalam pertemuan dengan Putin, Assad mengatakan "saya senang bertemu dengan Anda di Moskow, enam tahun setelah operasi bersama kami untuk memerangi terorisme," katanya. Pasukan Rusia mulai membantu Assad pada tahun 2015 lalu.

Dilansir dari Reuters, Putin juga mengatakan kepada Assad bahwa "teroris mengalami kerusakan yang sangat serius, dan pemerintah Suriah, yang dipimpin oleh Anda, (telah) menguasai 90 persen wilayah."

Dalam sudut pandang dari Komisi Penyelidikan PBB, wilayah yang dikuasai oleh Assad bukan 90 persen seperti apa yang dikatakan Vladimir Putin tapi sekitar 70 persen.

Pemerintahan Bashar al-Assad sejauh ini mampu mempertahankan kekuasaannya dalam konflik brutal dengan bantuan sekutu seperti Rusia dan Iran. Beberapa kelompok pejuang anti-Assad mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat (AS) dan Turki.

3. Keberadaan pasukan AS-Turki bertentangan dengan hukum internasional

Keberadaan pasukan asing seperti AS dan Turki di Suriah, turut dikecam dan diserang oleh Vladimir Putin. Dilansir Sky News, menurut Presiden Rusia, dia memperingatkan bahwa pasukan asing seperti AS dan Turki yang dikerahkan di Suriah tanpa keputusan PBB merupakan penghalang bagi konsolidasi Assad untuk menguasai semua wilayah Suriah.

Pasukan Turki yang berada di Suriah, sebagian besar berada di bagian utara dan barat laut dan merupakan pendukung penting bagi pejuang anti-Assad. Sedangkan pasukan AS sebagian besar berada di timur dan timur laut yang mendukung kelompok milisi Kurdi.

Keberadaan pasukan Turki-AS itu menurut Putin "jelas bertentangan dengan hukum internasional," karena tidak ada mandat dari PBB.

Bantuan Rusia untuk Assad adalah salah satu bantuan yang paling signifikan dalam menahan serangan pejuang anti-Assad. Pesawat-pesawat tempur Rusia sering melakukan operasi pengeboman yang menyasar kantong-kantong para pejuang.

4. Vladimir Putin melakukan isolasi

Setelah menjamu Presiden Bashar al-Assad, Putin pada hari Selasa dikabarkan mengisolasi diri. Tindakan itu dilakukan karena salah satu staf terdekatnya terdeteksi telah terinfeksi virus corona.

Menurut Associated Press, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Rusia "benar-benar sehat" tetapi telah melakukan kontak dengan seseorang yang tertular virus. Putin telah mendapatkan vaksinasi penuh dengan Sputnik V.

Tidak dibeberkan rincian mengenai anggota staf yang terinfeksi virus, juga tidak ada rincian mengenai berapa lama Vladimir Putin akan melakukan isolasi penuh.

Isolasi yang dilakukan Presiden Rusia itu, menurut Kremlin, tidak akan mengubah jadwal hariannya. Semua pertemuan akan dialihkan menjadi daring. Namun rencana jadwal pertemuan keamanan regional di Tajikistan terpaksa harus dibatalkan.

Baca Juga: Parlemen Rusia Setuju Pemberian RUU Kebal Hukum untuk Vladimir Putin

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya