Menlu Jerman Kunjungi India, Ini yang Jadi Fokus Pembicaraan

Transisi ke energi terbarukan jadi salah satu fokus

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock, pada Senin (5/12/2022), tiba di India. Itu merupakan kunjungan pertamanya ketika menjabat sebagai Menlu.

Dalam kunjungan yang direncanakan selama dua hari itu, Baerbock akan melakukan berbagai pembicaraan kerja sama, di antaranya adalah masalah lingkungan dan tatanan internasional berbasis aturan.

Saat India hadir dalam KTT G20 di Bali, Baerbock melihat pertemuan itu menghasilkan seruan menentang invasi Rusia ke Ukraina. Baerbock yakin India memiliki bobot tersendiri yang akhirnya memilih mendukung hasil pertemuan G20 Bali.

1. Fokus tatanan internasional berbasis aturan

Annalena Baerbock akan melakukan pembicaraan dengan mitra Indianya, Subrahmanyam Jaishankar. Dalam pertemuan tersebut, juru bicara Menlu Jerman mengatakan beberapa fokus masalah akan jadi pembahasan utama.

Melansir Hindustan Times, fokus pembicaraan itu termasuk hubungan India-China yang jadi kekuatan di Indo-Pasifik, serta konsekuensi tatanan global dari perang Rusia-Ukraina.

"Tidak diragukan lagi bahwa India akan memiliki pengaruh yang menentukan dalam membentuk tatanan internasional di abad ke-21, di Indo-Pasifik dan sekitarnya," kata Baerbock sebelum terbang ke India.

Baerbock juga menjelaskan bahwa posisi G20 yang menentang agresi Rusia di Ukraina, dapat terwujud berkat India. New Delhi telah berkembang sebagai kekuatan ekonomi dan demokrasi kokoh, yang jadi panutan dan jembatan bagi banyak negara di dunia, kata Menlu Jerman.

Baca Juga: Jerman dan Norwegia Minta NATO Amankan Infrastruktur Migas Bawah Laut

2. Dukungan untuk transisi ke energi terbarukan

Kunjungan Annalena Baerbock ke India juga akan membahas masalah transisi energi dari minyak, batu bara dan gas. Sebelum secara resmi melakukan pembicaraan, Baerbock melakukan kunjungan ke Rajghat untuk menabur bunga, memberi penghormatan kepada Mahatma Gandhi.

Melansir The Print, Jerman juga telah mengumumkan menyelesaikan 22 proyek yang mendukung transisi energi terbarukan di India. Proyek tersebut senilai 1 miliar euro atau Rp16,2 triliun.

Dana itu terdiri dari 10 persen hibah dan 90 persen dalam bentuk kredit. Tujuannya mendukung India di bidang energi terbarukan, pembangunan kota berkelanjutan dan pengembangan sumber daya alam berkelanjutan, kata Duta Besar Jerman Philipp Ackermann.

3. India sebagai mitra strategis Jerman

Menlu Jerman Kunjungi India, Ini yang Jadi Fokus PembicaraanPM India Narendra Modi dan Kanselir Jerman Olaf Scholz (Twitter.com/PMO India)

Jerman telah mencoba memperkuat hubungan bilateralnya dengan India. Kedua negara akan menandatangani perjanjian mobilitas di New Delhi demi mempermudah orang-orang untuk belajar, penelitian dan bekerja di negara masing-masing.

Menurut Deutsche Welle, Jerman dan India telah mempertahankan kemitraan strategis sejak 2000. Keduanya kerap mengadakan konsultasi antar pemerintah setiap dua tahun.

Dalam pertemuan pada Mei antara Kanselir Jerman Olaf Scholz dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, Berlin mengumumkan dukungan setidaknya 10 miliar euro atau Rp162,9 triliun pada 2030, di bawah kemitraan pembangunan hijau dan berkelanjutan.

Baca Juga: Jerman Kalah, Raffi Ahmad Hukum Rafathar agar Cium 10 Kali

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya