Mesir Buka Pangkalan Militer Baru di Mediterania

Upacara dihadiri utusan penting dari UEA dan Libya

Kairo, IDN Times - Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi pada hari Jumat (3/7) meresmikan pembukaan pangkalan militer angkatan laut terbaru. Pangkalan militer berada di dekat perbatasan timur Libya dan berjarak sekitar 255 kilometer dari kota Aleksandria.

Pangkalan militer terbaru Mesir memiliki tujuan untuk meningkatkan keamanan perlindungan kepentingan strategis di laut Merah dan lau Mediterania. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa pangkalan dapat mencegah arus migrasi ilegal yang tidak teratur, yang terjadi di daerah tersebut.

1. Pangkalan militer baru Mesir bernama '3 Juli'

Pangkalan militer Mesir yang yang terbaru terletak tepatnya di daerah Gargoub, sekitar 135 kilometer dari perbatasan Libya. Pangkalan itu diberi nama '3 Juli'. Melansir laman Associated Press, nama pangkalan '3 Juli' didasarkan pada waktu ketika el-Sissi yang menjadi Menteri Pertahanan pada tahun 2013 memimpin penggulingan militer terhadap Presiden Mohamed Morsi saat itu, ditengah protes nasional terhadap pemerintahannya yang terbelah.

Mesir menjadi negara yang terdampak oleh Arab Spring, di mana kekacauan demonstrasi melanda. Tapi negara itu dengan pelan mengalami stabilisasi politik dan ekonomi dan dalam beberapa tahun terakhir ini justru melakukan modernisasi terhadap militernya.

Mesir telah membeli beberapa teknologi militer canggih dan membuka beberapa pangkalan militer untuk memperkuat pasukannya.

Di peresmian pangkalan '3 Juli', Mesir menampilkan dua kapal Mistral yang mereka peroleh dari Prancis, dipajang bersama kapal selam yang didapat dari Jerman serta dua buah fregat yang dibeli dari Italia, yang baru saja dikirim ke Mesir.

2. Peresmian pangkalan militer Mesir dihadiri Pangeran Abu Dhabi dan Presiden persatuan Libya

Baca Juga: Israel Tutup Pantai Mediterania Akibat Tumpahan Minyak

Peresmian pangkalan '3 Juli' yang terbaru oleh Mesir, selain dihadiri oleh Presiden el-Sisi, juga dihadiri oleh pangeran Abu Dhabi, yakni Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan. Selain itu, menurut Reuters, Mohammed al-Menfi, Presiden Persatuan Libya atau kepala dewan presiden yang berkuasa di Libya ikut hadir dalam acara tersebut.

Uni Emirat Arab, di mana Sheikh Mohammed adalah penguasa de facto, bersama Mesir memiliki dukungan terhadap kelompok pasukan timur Libya dalam konflik sipil yang berkembang sejak tahun 2011 silam. Mesir dan UEA mendukung Khalifa Hafta yang menjadi komandan pasukan.

Meski Mesir secara sepihak mendukung salah satu kelompok yang berkonflik, tapi Kairo telah memberikan dukungan di belakang upaya politik untuk menyatukan negara Libya. Mesir telah meningkatkan kehadiran pasukan keamanannya di tengah kekacauan yang melanda Libya sejak tahun 2011.

3. Pangkalan militer terbaru untuk mengamankan front utara dan barat

Dengan pembangunan infrastruktur militer yang terbaru, Mesir semakin meningkatkan kemampuan pasukannya. Peresmian pangkalan militer '3 Juli' oleh el-Sisi disebut akan akan "difokuskan untuk mengamankan front utara dan barat negara itu," kata kantor kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir France24.

Selain itu, pangkalan juga akan memiliki fungsi untuk "mengamankan jalur maritim, dan juga memiliki dermaga untuk pengiriman komersial."

Pangkalan militer terbaru itu memiliki landasan dan dermaga sepanjang 1.000 meter dengan kedalam air mencapari 14 meter.

Melansir laman Ahram, Letnan Jenderal Ahmed Khaled, Komandan Angkatan Laut Mesir dalam pidato pembukaan pangkalan militer '3 Juli' menjelaskan empat hal utama yakni: 

  1. Pangkalan tersebut merupakan bagian dari program modernisasi komprehensif Angkatan Laut dan merupakan yang terbesar di Mesir, seluas 10 juta meter persegi.
  2. Pangkalan tersebut akan jadi tempat tinggal baru 47 kapal angkatan laut modern dari armada Mesir.
  3. Pangkalan itu mengirimkan pesan perdamaian, keamanan, kerja sama, dan stabilitas di kawasan, yang merupakan kunci untuk mencapai pembangunan.
  4. Namanya datang untuk mengenang hari besar dalam sejarah modern Mesir di mana kekuatan ekstremisme dihadapi oleh pemikiran dan pembangunan.

Mesir telah memiliki tiga pangkalan angkatan laut lainnya di Mediterania dan satu di Laut Merah. Salah satu pangkalan yang juga terhitung baru adalah pangkalan militer Mohamed Naguib, yang terletak di Mersa Matruh, dekat Mediterania dan dibangun pada tahun 2017 lalu. 

Baca Juga: Israel Tuding Iran Terkait Tumpahan Minyak di Laut Mediterania

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya