Mobil Tesla Dilarang di Kompleks Militer Tiongkok

Larangan terkait isu kemanan data yang dikumpulkan kamera

Beijing, IDN Times - Militer Tiongkok mengeluarkan pengumuman bahwa mereka melarang mobil Tesla parkir di kompleks fasilitas militer dan perumahan militer. Mereka memutuskan hal tersebut karena curiga dengan masalah keamanan dari kamera yang ada di kendaraan.

Karena pengumuman larangan, maka para pemilik kendaraan Tesla disarankan untuk memarkir mobilnya di luar kompleks militer. Informasi arahan militer tersebut bersifat pribadi dan orang yang memberitahukannya, tidak mau disebutkan namanya.

1. Tiongkok adalah pasar besar mobil listrik Tesla

Mobil Tesla Dilarang di Kompleks Militer TiongkokIlustrasi Tesla Model 3. (Unsplash.com/Taneli Lahtinen)

Gambar-gambar yang diklaim memberikan informasi larangan dari pihak militer Tiongkok juga bersebaran di media sosial Tiongkok. Melansir dari laman Al Jazeera, kamera multi-arah dan sensor ultra sonik adalah hal yang dicurigai.

Kamera dengan sensor ultra sonik yang ditanam di kendaraan Tesla diyakini dapat mengumpulkan data sensitif dan "mengekspos lokasi." Sejauh ini, perwakilan Tesla di Tiongkok belum memberikan komentar atas kabar larangan tersebut.

Tiongkok sendiri adalah satu pasar utama mobil listrik dunia. Tesla telah banyak mengeruk keuntungan dari penjualan mobil listriknya di Tiongkok.

Menurut laman CNBC, pada tahun 2019 Tesla berhasil mengumpulkan keuntungan penjualan di Tiongkok sebanyak 2,98 miliar dolar AS atau setara Rp42,8 trilun.

Pada tahun 2020 ketika wabah virus corona menyerang, penjualan mobil listrik Tesla di Tiongkok justru mengalami kenaikan. Tesla berhasil mengumpulkan uang 6,66 miliar dolar AS atau setara Rp95,7 triliun, meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Produk yang paling laris milik Tesla di Tiongkok adalah Model 3. Tesla mulai mendongkrak produksinya di pabrik Shanghai dan menjual mobil di pasar lokal. Perusaahaan milik Elon Musk itu bersaing dengan perusahaan lokal seperti Xpeng dan Nio di pasar mobil listrik.

2. Data sensitif dari gambar yang dikumpulkan kamera kendaraan

Baca Juga: Tesla Death Ray: Sejarah di Balik Penemuan Berbahaya Milik Tesla

Mobil listrik telah menjadi primadona ketika krisis iklim menjadi salah satu topik sensitif saat ini. Karena dianggap ramah lingkungan, mobil listrik juga menawarkan berbagai ragam fitur kecanggihan seperti kamera yang ditanam di kendaraannya.

Tesla Model 3 dan Model Y yang dikirim di Tiongkok juga memiliki fitur tersebut. Melansir dari kantor berita Reuters, beberapa kamera eksternal di mobil Tesla digunakan untuk membantu pengemudi dalam memarkir, berpindah jalur dan fungsi lainnya.

Karena kecanggihan dan gambar-gambar yang berhasil dikumpulkan dari kamera serta sensor dari mobil listrik, maka perusahaan mendapatkan tantangan baru dimana mereka menyimpan data-data tersebut.

Menurut Pavel Molchanov, seorang analis di Raymond James & Associates, menilai pembatasan terbaru pada Tesla mirip dengan permusuhan pemerintah AS terhadap Huawei.

“Kalaupun kekhawatiran itu dibesar-besarkan, bisa menimbulkan dislokasi bagi perusahaan yang terkena dampak langsung,” ujarnya. Kementrian Pertahanan Tiongkok belum dapat dimintai komentar tentang isu pelarangan Tesla di kompleks militer tersebut.

3. Kekhawatiran atas isu keamanan

Mobil Tesla Dilarang di Kompleks Militer TiongkokMobil listrik Xpeng buatan Tiongkok. (Twitter.com/Michael Dunne)

Meski isu tentang pelarangan Tesla di kompleks militer belum mendapatkan tanggapan dari pihak terkait, baik itu dari Kementrian Pertahanan Tiongkok atau dari perwakilan Tesla di negara tersebut, namun jika isu itu benar hal ini akan jadi semacam balas dendam. Sebelumnya, Trump telah melakukan pelarangan terhadap Huawei karena isu keamanan.

Melansir dari laman CNBC, pelarangan kendaraan Tesla di kompleks lingkungan militer juga dicurigai bahwa data dari kamera dan sensor yang dikumpulkan oleh Tesla dapat dikirimkan ke Amerika Serikat.

Kendaraan Tesla sendiri dikabarkan dapat memperoleh data kunci, seperti kapan dan di mana mobil tersebut digunakan. Itu juga bisa digunakan untuk melacak lebih banyak informasi pribadi, seperti daftar kontak ponsel jika terhubung ke mobil.

Saat ini, Tesla Model 3 dan Model Y mengambil 13 persen pangsa pasar mobil listrik selama dua bulan pada tahun 2021. Tesla mendapatkan pesaing perusahaan lokal Nio dan Xpeng.

Xpeng adalah pembuat mobil Tiongkok pertama yang menggunakan perangkat keras Nvidia. Teknologi itu digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak bantuan pengemudi yang canggih di perusahaan. Sistemnya dipandang berkinerja terbaik di negara itu, lebih baik dari pada Tesla atau Nio.

Baca Juga: Taiwan, Negara yang Jadi Pemasok 75 Persen Suku Cadang Tesla

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya