Museum Digempur, Ukraina Tuding Pasukan Rusia Jarah Ribuan Artefak

Emas berusia ribuan tahun dan karya seni dicuri Rusia

Jakarta, IDN Times - Ukraina menuduh bahwa pasukan Rusia telah menjarah ribuan artefak berharga yang ada di ratusan institusi budaya. Bangunan yang menampung artefak itu telah rusak atau hancur karena invasi pasukan Moskow.

Ada lebih dari 100 artefak emas berharga yang menurut Ukraina telah dicuri pasukan Rusia. Beberapa di antaranya adalah artefak warisan kekaisaran Scythian kuno yang berasal pada abad keempat sebelum Masehi.

Pasukan Rusia juga dituduh telah melakukan pencurian terhadap lebih dari 2 ribu karya seni di kota Mariupol. Mariupol berada di Ukraina selatan dan kini sebagian besar wilayahnya telah dikuasai Rusia. Sebagian besar bangunan Mariupol telah hancur atau rusak karena bombardir Rusia.

Baca Juga: Di Ambang Hidup-Mati, Warga Mariupol Mulai Dievakuasi dari Azovstal

1. Pejabat Ukraina tuduh pasukan Rusia jarah artefak berharga

Museum Digempur, Ukraina Tuding Pasukan Rusia Jarah Ribuan ArtefakIlustrasi barisan tank Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Ukraina memiliki banyak warisan artefak kuno dari era kekaisaran Scythian. Orang-orang Scyth adalah orang-orang nomaden yang dulu menempati daerah utara Laut Hitam hingga China. Budaya mereka berkembang dari stepa antara 800 SM hingga sekitar tahun 300 M.

Ukraina adalah negara yang berada di utara Laut Hitam. Beberapa artefak peninggalan Scythian telah menjadi koleksi budaya tak ternilai yang dimiliki oleh Ukraina. 

Tapi invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari telah menimbulkan petaka. Tidak hanya tewasnya ribuan warga sipil tapi juga warisan kebudayaan Ukraina yang terancam dihancurkan atau dijarah pasukan Rusia.

Dikutip dari Axios, Ivan Fedorov, wali kota Zaporizhzhia mengatakan barang-barang yang dicuri oleh pasukan Presiden Vladimir Putin adalah benda-benda emas Scythian kuno dari "salah satu koleksi terbesar dan termahal di Ukraina."

Dari ribuan yang dijarah, beberapa di antaranya adalah emas kekaisaran Scythian yang diambil oleh seorang pria berjas putih dengan "pinset panjang dan sarung tangan khusus." Dia ditemani oleh pasukan bersenjata Rusia, mengambil artefak itu di ruang bawah tanah museum kota Melitopol.

Baca Juga: Kunjungi Lviv, Angelina Jolie Dengarkan Curhatan Anak-anak Ukraina

2. Ratusan artefak emas berusia ribuan tahun dicuri pasukan Rusia

Invasi Rusia di Ukraina saat ini fokus di Donbass, Ukraina timur dan selatan. Kota Melitopol adalah kota di bagian selatan Ukraina yang telah diduduki Rusia sejak bulan Maret lalu.

Pada Sabtu (30/4/22), Wali kota Melitopol Ivan Fedorov mengaku tidak tahu ke mana pasukan Rusia itu membawa warisan artefak berharga milik Ukraina. Dilansir RFE/RL, informasi pencurian itu diketahui atas laporan direktur Museum Sejarah Lokal Melitopol, Leila Ibrahimova.

Ibrahimova mengaku para pekerja museum telah menyembunyikan artefak berharga itu dalam ruang bawah tanah. Tapi tentara Rusia telah menculik dan menginterogasi mereka beberapa jam di bulan Maret sehingga tempat rahasia itu akhirnya diketahui.

Setidaknya artefak emas berharga yang dicuri pasukan Rusia berusia lebih dari 2.300 tahun. Di antaranya adalah 198 item emas, senjata tua yang langka dan sejumlah koin perak serta medali.

Baca Juga: Meski Gagal Diduduki Rusia, Donbass Dikhawatirkan Tinggal Puing-Puing

3. Diduga, lebih dari 2 ribu karya seni di Mariupol dijarah Rusia

Museum Digempur, Ukraina Tuding Pasukan Rusia Jarah Ribuan Artefakilustrasi kota di Ukraina setelah diserang Rusia (Pexels.com/Алесь Усцінаў)

Selain di kota Melitopol, pasukan Rusia juga dituduh oleh pejabat Ukraina telah menjarah lebih dari 2.000 karya seni di kota Mariupol. Kota itu telah dikepung Rusia lebih dari dua bulan dan menjadi kota paling menderita di Ukraina. Sebagian besar kota telah dikuasai pasukan Moskow, kecuali kompleks industri logam Azovstal.

Dikutip dari The Guardian, Dewan Kota Mariupol mengatakan para penjajah 'membebaskan' Mariupol dari warisan sejarah dan budayanya. "Mereka mencuri dan memindahkan lebih dari 2.000 pameran unik dari museum di Mariupol ke Donetsk."

Dari ribuan karya seni itu, beberapa di antaranya adalah karya penduduk asli Mariupol yang berasal dari abad ke-19 dan pelukis Rusia Ivan Aivazovsky. Ada juga gulungan Taurat tulisan tangan yang unik, dan Injil pada 1811 yang dibuat oleh percetakan Venesia untuk orang Yunani di Mariupol.

Saat ini dewan kota Mariupol sedang mempersiapkan bahan untuk lembaga penegak hukum guna memulai proses pidana dan mengajukan banding ke Interpol. Karya-karya seni yang dijarah berasal dari tiga museum lokal. Di antara museum itu rusak berat akibat serangan udara Rusia pada 21 Maret.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya