NASA Ingin Beli Debu dan Batu Bulan dari Perusahaan Swasta

Harganya fantastis
Washington D.C., IDN Times – Badan Antariksa dan Ruang Angkasa Amerika Serikat (NASA) berniat membeli debu dari bulan. Tak hanya debu saja, tapi juga bebatuan dari bulan. Dikutip dari CNN, NASA siap membeli debu dan batuan bulan yang dipanen oleh perusahaan swasta (11/9). Ini adalah langkah terbaru dalam mendorong komersialisasi luar angkasa.
 
Eksplorasi luar angkasa sudah berjalan puluhan tahun. Amerika-Rusia telah bersaing melakukan penjelajahan sejak perakhirnya Perang Dunia II. Negara-negara lain juga turut mengikuti langkah tersebut, bahkan pihak swasta seperti Space X miliknya Elon Musk. Meski eksplorasi belum berhenti hingga kini, langkah eksploitasi untuk komersialisai sudah diutarakan oleh NASA.
 
“Intinya adalah, kami akan membeli beberapa tanah bulan dengan tujuan bahwa hal itu bisa dilakukan,” kata Jim Bridenstin, Administrator NASA dalam acara Secure World Foundation seperti dilansir dari laman Space,Sabtu (11/9).

1. Tujuan NASA mendorong investasi teknologi luar angkasa

NASA Ingin Beli Debu dan Batu Bulan dari Perusahaan SwastaNASA ingin mendorong investasi di bidang sains luar angkasa. Ilustrasi (Unsplash.com/Brian McGowan)
Apa yang dilakukan oleh NASA memiliki tujuan jangka panjang yakni mendorong investasi sektor teknologi luar angkasa. Investasi tersebut penting dilakukan agar pengembangan dan penelitian sains luar angkasa tidak hanya mengandalkan pemerintah, tapi juga swasta ikut berpartisipasi.
 
Oleh karena itu, NASA memberi kesempatan bagi perusahaan manapun, baik itu di Amerika Serikat atau di negara lain ikut berpartisipasi. Langkah NASA adalah stimulus untuk mengembangkan sains yang lebih jauh. Dikutip dari BBC, perusahaan yang mau menerima tantangan tersebut dapat mengambil sampel dari Bulan dan mentransfer kepemilikian sebelum tahun 2024.

Baca Juga: NASA Buka Lowongan, Ini Tahap yang Harus Dilalui untuk Jadi Astronaut!

2. Harganya ratusan juta rupiah

NASA Ingin Beli Debu dan Batu Bulan dari Perusahaan SwastaDebu dan batu bulan akan dibeli oleh NASA seharga ratusan juta rupiah. Ilustrasi (Unsplash.com/USGS)
Dikutip dari Space, NASA menjanjikan harga antara 15.000 sampai 25.000 dolar untuk debu dan batuan yang beratnya antara 50 hingga 500 gram. Jika dalam rupiah sekitar 195 juta sampai 325 juta (11/9).
 
Bagi perusahaan yang menyanggupi tawaran NASA, akan ada uang muka sebanyak 10 persen saat kontrak dilakukan. Sepuluh persen lagi akan diberikan selama peluncuran. Sisa dana 80 persen akan diberikan saat sampel sepenuhnya sudah diterima oleh NASA.
 
Melansir dari CBC, NASA juga akan membeli sumber daya lain yang terdapat di permukaan bulan seperti es dan material lainnya yang ada di bulan (11/9).

3. Perjanjian internasional luar angkasa

NASA Ingin Beli Debu dan Batu Bulan dari Perusahaan SwastaSalah satu perusahaan swasta yang berambisi besar ekplorasi luar angkasa adalah SpaceX milik Elon Musk. Ilustrasi (Unsplash.com/SpaceX)
Apa yang dilakukan oleh NASA saat ini adalah langkah besar yang mengejutkan. Ada tujuan jelas sebagai pendorong dan stimulus demi mengembangkan teknologi ekplorasi luar angkasa, seperti yang diutarakan. Namun, langkah NASA tersebut menyisakan perdebatan jika bersandar pada perjanjian luar angkasa yang telah dibuat pada tahun 1967 lalu. 
 
Pada tahun 1967, Amerika Serkat adalah bagian dari perjanjian internasional. Perjanjian tersebut adalah Outer Space Treaty atau Traktat Luar Angkasa. Traktat ini ditandatangi pada 27 Januari 1967 dan berlaku pada 10 Oktober 1967.
 
Dalam traktat ini ada beberapa asas penting yang harus diikuti oleh negara-negara penandatangan. Diantaranya adalah:
 
  • Pelarangan menempatkan senjata nuklir di luar angkasa, termasuk di orbit bumi. 
  • Bulan dan benda langit lain dapat dimanfaatkan untuk tujuan damai. 
  • Klaim atas bulan dan benda langit lainnya dilarang. Bulan atau benda langit lainnya adalah warisan besama manusia.
  • Eksplorasi bebas dilakukan oleh semua negara.
  • Astronot dianggap sebagai utusan umat manusia.
  • Tiap negara harus menghindari kontaminasi berbahaya luar angkasa dan benda langit lainnya.

NASA memang sedang membuat langkah besar untuk memacu percepatan pengembangan sains. Meskipun begitu, mungkin akan ada pihak-pihak yang tidak sepakat jual-beli material dari bulan karena berdasarkan traktat internasional yang telah disepakati. 

Baca Juga: Akan Digunakan NASA untuk Misi Deep Space, Ini 5 Fakta Pesawat Orion

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya