Navalny Kesal karena Tak Diberi Akses ke Al-Qur'an

Navalny ancam akan tuntut penjara

Moskow, IDN Times - Kritikus Kremlin sekaligus pemimpin oposisi Rusia yang bernama Alexei Navalny mengancam akan menuntut sipir dan penjara karena menutup aksesnya terhadap buku bacaan dan Al-Qur'an miliknya. Pernyataan itu diungkapkan pada hari Selasa (13/4).

Sebelumnya, Navalny melakukan mogok makan karena menurut kabar yang beredar, penjara menolak dokternya melakukan pemeriksaan terhadap Navalny yang sakit. Sipir saat itu mengancam akan memaksa memberi makan Navalny jika terus melakukan mogok makan.

Kabar terbaru yang menjelaskan bahwa Navalny akan menuntut sipir dan penjara karena tidak memberinya akses terhadap Al-Qur'an barangkali mengejutkan banyak orang. Tapi sebenarnya apa alasan Navalny yang beragama Kristen ingin membaca Al-Qur'an?

1. Navalny ingin memperbaiki diri

Alexei Navalny adalah politikus yang menjadi lawan domestik paling kuat Vladimir Putin saat ini. Penangkapan dan pemenjaraan terhadap Navalny telah menyebabkan pendukungnya di puluhan kota di Rusia melakukan demonstrasi secara serentak. Ribuan orang memenuhi jalanan dan menuntut agar Navalny dibebaskan.

Meski begitu, kekuatan pemerintah Rusia sepertinya jauh lebih kuat daripada kekuatan oposisi. Navalny saat ini tetap berada di dalam penjara.

Pada hari Selasa (13/4), akun Instagram Navalny memperbaharui postingan dan di dalamnya berisi protes serta ancaman akan menggugat sipir dan penjara karena dia tidak diberi akses membaca Al-Qur'an dan buku-buku.

Melansir dari laman Al Jazeera, Navalny ingin "mempelajari secara mendalam" Al-Qur'an, salah satu kitab utama umat Islam. Navalny juga mengatakan ia memiliki rencana ingin "memperbaiki diri" ketika berada di dalam penjara.

Postingan Instagram Navalny yang berisi pengumuman akan melancarkan gugatan dan tuntutan terhadap penjara itu, bersamaan dengan mulainya bulan Ramadan di mana semua umat Muslim di dunia selama satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa.

2. Navalny kesal karena tidak diberi akses membaca Al-Qur'an

Navalny Kesal karena Tak Diberi Akses ke Al-Qur'anIlustrasi Alquran (Unsplash.com/ the dancing rain)

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi ke Pejabat Rusia Terkait Navalny

Navalny, seorang pegiat anti-korupsi Rusia itu pernah menggegerkan dunia internasional karena keracunan. Ia melakukan pengobatan di Jerman dan bisa sembuh. Setelah dari Jerman dan pulang ke Rusia, ia di tahan oleh otoritas setempat. Pada 18 Januari, pengadilan memutuskan menahan Navalny.

Protes besar terjadi di Rusia menuntut pembebasan Navalny. Ribuan orang ditahan oleh otoritas yang berwenang karena protes tersebut.

Sejak dua minggu lalu, Navalny melakukan aksi mogok makan. Keputusan itu dilakukan karena dia tidak diberi akses kepada dokter yang bertugas memeriksanya. Padahal Navalny menderita nyeri akut di punggung dan kaki.

Melansir dari media yang didukung pemerintah Rusia, Tass, otoritas Rusia sudah membawa Navalny ke fasilitas medis pada tanggal 5-9 April. Pada tanggal 9 April, Navalny dikembalikan lagi ke ruang penjaranya.

Menurut keterangan medis yang sudah memeriksa, Navalny tidak menderita tuberkolusis atau COVID-19. Sebelumnya dikabarkan bawa ada belasan narapidana yang menderita tuberkolusis, penyakit yang menular lewat udara.

Beberapa hari setelahnya, pada tanggal 13 April, Navalny mengungkapkan kekesalannya karena tidak diberi akses untuk membaca Al-Qur'an dan buku-buku.

Melansir dari laman Independent, Navalny mengancam akan menggugat penjara karena "masalahnya, mereka tidak memberikan Al-Qur'an saya. Dan itu membuatku kesal," kata Navalny.

Selain itu, selama di penjara, Navalny mengaku belum mendapatkan buku bacaan yang dia bawa atau dia pesan. Menurutnya, penjara menerapkan penyaringan "inspeksi dari ekstrimisme" dan itu membutuhkan waktu selama tiga bulan.

3. Navalny ingin jadi juara Al-Qur'an di antara politisi non-Muslim Rusia

Navalny Kesal karena Tak Diberi Akses ke Al-Qur'anNavalny, pemimpin oposisi Rusia. (Twitter.com/Index on Censorship)

Pada bulan Februari, pengadilan memutuskan bahwa Navalny harus menjalani penjara selama dua setengah tahun karena tuduhan melanggar masa percobaan hukuman. Bulan lalu Navalny dipindahkan dari penjara Moskow ke IK-2 di wilayah Vladimir, sekitar 85 kilometer sebelah timur ibu kota Rusia. Fasilitas penjara tersebut terkenal ketat dan kejam.

Pada awal-awal Navalny memasuki dunia politik, dia banyak mendapatkan kritik karena sering menggunakan retorika nasionalis yang menyudutkan migran yang tiba di Rusia dari negara mayoritas Muslim di Asia Tengah.

Melansir dari laman Associated Press, namun dia kemudian menyadari bahwa sebagai seorang "Kristen, membutuhkan belajar Al-Qur'an." Navalny mengaku sering berdiskusi bersama teman-temannya tentang Muslim dan Islam tapi 99 persen tidak mengetahui apa pun tentang agama tersebut.

Karenanya, Al-Qur'an adalah salah satu daftar yang ingin dia pelajari selama di penjara. Dia memutuskan itu untuk menjadi "juara Al-Qur'an di antara politisi non-Muslim Rusia."

Baca Juga: Pendukung Navalny Nilai Polisi Kejam Saat Penangkapan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya