Nigeria: Penjara Diserbu, 1.844 Napi Kabur

Penyerbuan penjara dianggap tindakan terorisme 

Abuja, IDN Times - Kelompok bersenjata melakukan penyerbuan di negara nagian Imo, tepatnya di kota Owerri, Nigeria. Dalam penyerbuan, kelompok tersebut menyasar sebuah penjara yang menampung ribuan narapidana dan beberapa gedung kepolisian dan militer.

Penyerbuan itu terjadi pada Senin dini hari (2/6/2021). Penyerbu menggunakan beberapa senjata berat seperti bom dan granat berpeluncur roket. Kini pemerintah Nigeria sedang sibuk mengerahkan pasukan keamanannya untuk menangkapi narapidana yang kabur.

1. Penyerbuan penjara dilakukan pada dini hari

Dalam satu dekade terakhir, banyak kelompok separatis yang mengancam Nigeria. Beberapa di antara mereka adalah kelompok jihadis Boko Haram, kelompok bandit yang suka menculik untuk mencari tebusan dan kelompok separatis lainnya.

Penyerbuan pada hari Senin ke penjara di Owerri, ibukota negara bagian Imo juga disebut dilakukan oleh kelompok separatis. Melansir dari kantor berita Reuters, kepolisian Nigeria menuduh kelompok Indigenous People of Biafra (IPOB) adalah pelakunya.

Frank Mba, juru bicara Kepolisian Nigeria mengatakan "penyelidikan awal telah mengungkapkan bahwa para penyerang adalah anggota Indigenous People of Biafra (IPOB) yang dilarang."

Namun juru bicara kelompok tersebut membantahnya. Mereka mengatakan tidak melakukan penyerbuan. Serbuan itu, menurut polisi, telah menyebabkan setidaknya 1.844 narapida kabur karena tembok yang diledakkan oleh penyerbu dengan bom.

2. Penyerbuan penjara dianggap tindakan terorisme

Nigeria: Penjara Diserbu, 1.844 Napi KaburPresiden Nigeria, Muhammadu Buhari. (Twitter.com/Muhammadu Buhari)

Penyerbuan kelompok bersenjata ke penjara di Owerri itu berhasil meledakkan sebagian tembok penjara. Seorang petugas polisi yang berjaga terluka karena tembakan. Hingga saat ini tidak ada klaim langsung siapa yang bertanggung jawab meski polisi menuduh pelakunya IPOB dan kelompok tertuduh membantah melakukan tindakan tersebut.

Dari seberang lautan, melansir dari laman The Guardian, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari yang sedang berobat ke Inggris selama dua minggu, mengecam aksi penyerbuan penjara tersebut. Dia menyebut bahwa serbuan adalah tindakan terorisme.

Juru bicara presiden yang bernama Garba Shehu menjelaskan bahwa presiden "juga menyerukan upaya terbaik untuk menangkap kembali tahanan penjara yang melarikan diri, banyak dari mereka diyakini sebagai penjahat mematikan," katanya.

Dalam beberapa bulan terakhir, sistem keamanan di wilayah itu memburuk. Beberapa kantor polisi diserang oleh kelompok bersenjata dan sejumlah besar amunisi telah dicuri oleh orang-orang tak dikenal.

Eastern Security Network (ESN) kelompok sayap militer IPOB juga beberapa kali terlibat dalam bentrokan dengan militer Nigeria.

Pada tahun 2017 lalu, IPOB telah dilarang oleh pemerintah Nigeria. Kelompok itu dicap sebagai organisasi teror dan disalhakn atas beberapa serangan terhadap pasukan keamanan dan warga.

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Culik Mahasiswa di Nigeria

3. Perburuan narapidana yang kabur dilakukan

Penyerbuan kelompok bersenjata ke penjara di Owerri menurut saksi mata, berlangsung setidaknya selama dua jam. Pihak berwenang juga menyatakan bahwa kelompok bersenjata tersebut juga menyerang gedung polisi dan militer lainnya.

Ribuan narapidana yang kini berhasil kabur dari penjara terebut kini bersiap akan menghadapi pengejaran oleh petugas. Melansir dari laman Al Jazeera, upaya untuk memburu ribuan narapidana yang kabur mulai dilakukan.

Juru bicara penjara yang bernama Francis Enobore mengatakan "upaya sedang dilakukan untuk menangkap kembali para tahanan yang melarikan diri."

Dua kota yang berdekatan dengan Owerri dan masuk dalam wilayah negara bagian Abia telah diberlakukan jam malam oleh pihak berwenang. Kebijakan tersebut adalah tanggapan terbaru usai penjara diserbu.

Negara bagian Imo, termasuk Abia, dianggap sebagai wilayah yang menjadi tempat berkembangnya kelompok separatis IPOB. IPOB sendiri memiliki sejarah kelam dengan pemerintah Nigeria karena perang saudara yang pernah terjadi pada tahun 1967-1970.

Lebih dari 50 tahun telah berlalu sejak perang saudara terjadi, tetapi warisan pahit sepertinya masih terasa. Kekejaman pemerintah Nigeria terhadap kelompok tersebut telah memicu upaya pemisahan diri. 

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Culik Mahasiswa di Nigeria

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya