Norwegia Longsor, Korban Tertimbun Masih dalam Pencarian

Korban hilang termasuk anak-anak

Oslo, IDN Times – Tim penyelamat melakukan pencarian korban timbunan longsor yang terjadi di Norwegia. Mereka membawa serta anjing pelacak, helikopter dan drone pelacak panas yang terus melakukan monitoring untuk menemukan sekitar tujuh korban yang masih hilang. Pencarian sudah memasuki hari ke empat.

Tanah longsor tersebut terjadi di Norwegia, tepatnya di desa Ask, sebuah desa berpenduduk sekitar 5.000 orang yang terletak sekitar 25 kilometer arah timur laut ibukota Oslo. Tanah longsor terjadi pada tanggal 30 Desember 2020. Namun pencarian korban yang tertimbun masih terus dilakukan di tengah hujan salju yang menebal dan udara dingin yang menerpa.

1. Masih ada kemungkinan korban selamat

Norwegia Longsor, Korban Tertimbun Masih dalam PencarianOperasi penyelamatan dan pencarian korban hilang masih terus dilakukan. (twitter.com/N Calisto)

Longsor yang terjadi di Norwegia di ujung tahun 2020 adalah longsor terburuk dalam sejarah Norwegia modern. Bencana alam itu telah mengejutkan banyak orang dan rumah-rumah yang berada di lereng perbukitan kini porak-poranda. Tim penyelamatan dari negara tetangga, Swedia, bahkan ikut turun tangan membantu pencarian.

Hingga hari ke empat pencarian, tim penyelamat masih memiliki rasa optimisme. Ida Melbo Oeystese, kepala polisi setempat mengatakan “secara medis, anda bisa bertahan selama beberapa hari jika anda masih memiliki udara” katanya kepada wartawan seperti dikutip dari Associated Press (2/1). Dia juga mengatakan masih mungkin menemukan korban selamat di kantong udara di dalam rumah yang hancur.

Tim penyelamat beserta pihak kepolisian setempat masih terus melakukan operasi penyelamatan meskipun udara dingin akibat salju menerpa. Sedangkan tim penyelamat dari Swedia sudah mulai pulang. Meskipun bantuan dari negeri tetangga sudah berkurang, tapi polisi berjanji akan terus melakukan pencarian.

2. Korban berjumlah 10 orang

Norwegia Longsor, Korban Tertimbun Masih dalam PencarianRaja Norwegia, Harald V (kiri) mengucapkan bela sungkawa kepada para korban. Ilustrasi (Wikimedia.org/Casa Rosada)

Baca Juga: Norwegia Izinkan Eksplorasi Minyak Bumi Baru di Arktik

Longsor telah menyebabkan setidaknya sembilan gedung dan 30 rumah hancur. Sekitar 1.500 orang telah dievakuasi ke tempat aman karena khawatir akan terjadinya longsor susulan. Penyebab bencana alam itu belum bisa dipastikan namun pejabat memperkirakan bahwa tanah liat yang dikombinasikan dengan curah hujan tinggi dan cuaca lembab, mungkin telah berkontribusi terjadinya longsor tersebut. 

Polisi sudah menerbitkan identitas korban yang hilang. Melansir dari NBC, total ada 10 orang yang dilaporkan tertimbun longsoran, termasuk diantaranya anak-anak berusia dua tahun (31/1). Pada hari Jum’at, 1 Januari 2021, satu mayat berhasil ditemukan. Sehari setelahnya tim penyelamat berhasil menemukan mayat ke dua dan ke tiga pada hari Sabtu, 2 Januari 2021. Polisi belum melakukan identifikasi terhadap tiga mayat tersebut.

Raja Norwegia yang sudah sepuh bernama Harald V, berusia 83, mengucapkan bela sungkawa terhadap korban longsor pada pidato Tahun Barunya. Dia bersama Ratu Sonja dan Putra Mahkota Haakon, pada hari Minggu ini berencana untuk mengunjungi daerah bencana dan memberikan penghormatan kepada korban.

3. Penghambat operasi penyelamatan

Norwegia Longsor, Korban Tertimbun Masih dalam PencarianTiga jenazah berhasil ditemukan dalam operasi pencarian. (twitter.com/Anita Odberg)

Melewati akhir tahun 2020 dan menghadapi tahun baru 2021, tim penyelamat yang terus bekerja terhambat oleh beberapa persoalan. Tanah yang rapuh di lokasi kejadian membuat alat berat dan peralatan militer tidak bisa menjangkau lebih dekat ke lokasi kejadian.

Selain itu, operasi penyelamatan juga terhambat dengan terbatasnya waktu siang di Norwegia yang mulai singkat. Melansir dari laman BBC, suhu di Norwegia sudah turun mencapai -1 derajat celsius yang juga semakin membuat tim penyelamat kesulitan untuk melakukan operasi penyelamatan (31/12).

Pemerintah Norwegia sebenarnya sudah melarang pendirian bangunan di perbukitan desa Ask. Sebuah survei geologi tahun 2005 memberi label daerah beresiko tinggi dan rawan longsor di wilayah tersebut. Namun tahun 2008 para penduduk justru mulai membangun rumah-rumah di lokasi itu.

Baca Juga: Norwegia Akan Blokir Akses Kapal Ikan Inggris dan UE Usai Brexit

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya