Olimpiade Tokyo 2020 akan Digelar Tanpa Penonton Asing

Karena COVID-19, penonton asing tak boleh masuk Jepang

Tokyo, IDN Times - Olimpiade Tokyo 2020 mengalami sandungan berkali-kali. Setelah dunia dihantam virus corona dan Olimpiade ditunda, kini acara olahraga paling bergengsi sedunia tersebut akan berjalan tanpa penonton asing. Olimpiade akan dihelat tanpa kehadiran penggemar luar Jepang.

Hingar bingar Olimpiade yang biasanya terjadi di negara tuan rumah yang dijejali orang dari luar negeri, tidak akan terlihat dalam pemandangan Olimpiade Tokyo kali ini. Dalam konferensi persnya, Toshiro Muto, kepala eksekutif panitia penyelenggara Tokyo 2020 mengatakan akan mengembalikan ratusan ribu tiket Olimpiade dan Paralimpiade yang sudah dibeli oleh penonton luar negeri.

1. Upaya menjamin kemanan peserta dan publik Jepang

Olimpiade Tokyo 2020 akan Digelar Tanpa Penonton AsingLarangan penonton asing di Olimpiade Tokyo 2020 adalah untuk melindungi atlet dan publik Jepang. Ilustrasi (Unsplash.com/Nicolas Hoizey)

Olimpiade Tokyo seharusnya dilaksanakan tahun lalu. Tapi karena virus corona, maka perhelatan itu diputuskan untuk ditunda. Dibawah ramainya opini publik yang pesimis bahwa acara itu akan dibekukan, tapi PM Yoshihide Suga berjanji untuk melanjutkan acara.

Kini Olimpiade Tokyo akan segera dilaksanakan tetapi tanpa hingar-bingar penonton asing. Melansir dari kantor berita Reuters, "orang-orang yang terlibat dalam Olimpiade di beberapa hal mungkin diizinkan masuk ke negara, sedangkan pengunjung reguler tidak akan diizinkan," kata Toshiro Muto.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo telah melakukan pembicaraan dengan Kepala Komite Olimpiade International Thomas Bach dan gubernur Tokyo. Mereka membuat keputusan melarang penonton asing. Keputusan dibuat untuk "memastikan Olimpiade yang aman dan terjamin bagi semua peserta dan publik Jepang."

Olimpiade Tokyo yang sudah ditunda tersebut kini dijadwalkan akan dilaksanakan pada 23 Juli hingga 8 Agustus. Sedangkan untuk Paralimpiade akan digelar dari 24 Agustus hingga 5 September.

2. Keputusan sulit yang dibuat demi ikhtiar menyukseskan acara

Tarik ulur tentang keterlibatan para penonton dan penggemar internasional telah menjadi salah satu perdebatan dalam pelaksanaan Olimpiade Tokyo. Tapi kemudian keputusan yang sulit itu telah dibuat demi mengedepankan kemanan terlebih dahulu.

Melansir dari laman BBC, Thomas Bach merasa harus berbagi kekecewaan dengan semua penggemar Olimpiade yang sudah berencana untuk menontonnya di Jepang. Bach mengatakan "setiap keputusan harus menghormati prinsip keselamatan terlebih dahulu. Saya tahu bahwa mitra dan teman Jepang kami tidak mencapai kesimpulan ini dengan mudah."

Bach juga meminta maaf kepada semua penonton, penggemar, keluarga dan teman-teman atlet yang telah berencana untuk datang ke Olimpiade. Namun keputusan untuk melarang penonton asing adalah ikhtiar menyukseskan acara dengan mendahulukan keselamatan semua pihak.

Penundaan acara Olimpiade Tokyo sendiri telah mengukir sejarah karena baru pertama kalinya gelaran acara tersebut ditunda. Rencananya, lebih dari 11.000 atlet dari sekitar 200 negara dijadwalkan hadir untuk mengikuti perhelatan tersebut.

3. Sektor pariwisata paling terpukul

Olimpiade Tokyo 2020 akan Digelar Tanpa Penonton AsingPariwisata Tokyo akan terdampak dari larangan penonton asing dalam Olimpiade. Ilustrasi (Unsplash.com/Andre Benz)

Selama ini, penyelenggaraan Olimpiade bagi negara tuan rumah dipercaya dapat memberikan dampak ekonomi secara signifikan. Akan tetapi, fakta sebenarnya adalah jarang ada negara yang untung setelah mengeluarkan modal besar dalam menyelenggarakan acara Olimpiade.

Pendapatan tuan rumah biasanya tak sebanding dengan pengeluaran. Olimpiade Rio de Janeiro misalnya. Brasil mengeluarkan 16 miliar dolar AS atau setara Rp229,9 triliun sedangkan negara itu hanya mengeruk pendapatan satu miliar dolar AS atau setara Rp14,3 triliun.

Olimpiade Vancouver pada 2010 membuat Kanada menanggung hutang dan butuh bertahun-tahun untuk melunasinya. Olimpiade Athena yang fasilitas olahraganya dibangun dari utang telah menyeret Yunani ke jurang kebangkrutan.

Meski begitu, masih ada keyakinan bahwa dengan jadi penyelenggara Olimpiade, maka ada investasi jangka panjang yang menguntungkan. Beberapa di antaranya adalah perbaikan infrastruktur transportasi, perbaikan infrastruktur olahraga, penciptaan lapangan kerja dan atraksi turisme yang memancing dan mendongkrak pariwisata.

Dengan dilarangnya penonton asing ke Olimpiade Tokyo di Jepang, maka sektor pariwisata yang diperkirakan akan tumbuh, maka justru tumbang. 

Melansir dari Kyodo News, Hitoshi Komiya, profesor politik modern Jepang di Universitas Aoyama Gakuin menjelaskan "meskipun itu (pelarangan) berarti menimbulkan kerusakan besar pada pariwisata masuk, pemerintah Suga memutuskan untuk tidak membiarkan penonton dari luar negeri untuk mencegah orang mengatakan bahwa infeksi virus corona meningkat karena kurangnya kebijakan pemerintah."

Secara politik dalam negeri Jepang, larangan tersebut menguntungkan pemerintahan Yoshihide Suga sebab publik Jepang sudah merasa ancaman virus corona dari luar akan membuat mereka semakin sengsara. Jajak pendapat juga menunjukkan lebih dari 70 persen orang Jepang "tidak ingin penggemar luar negeri ada di sini", sebut Al Jazeera.

Dampak nyata absennya penonton luar negeri di Olimpiade Tokyo adalah kemungkinan akan menurunkan pengeluaran konsumen secara keseluruhan, termasuk biaya akomodasi dan makan, sebesar 643 juta dolar AS atau setara Rp9,2 triliun, menurut Daiwa Institute of Research.

Meski masih ada pengunjung domestik, tapi pengunjung asing yang berwisata di Jepang tercatat mengeluarkan uang dua kali lipat lebih banyak. Jepang akan kehilangan kesempatan meraih perhatian langsung dan keuntungan dari pelarangan penonton luar negeri di Olimpiade Tokyo. 

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 Tertutup Buat Suporter Asing

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya