Pangeran Harry Inggris Akui Bunuh 25 Orang saat Tugas di Afghanistan

Tindakan balas dendam untuk kejahatan kemanusiaan

Jakarta, IDN Times - Dalam sebuah buku otobiografi yang akan diterbitkan, Pangeran Harry dari Inggris mengakui telah membunuh 25 orang selama tugas militer di Afghanistan.

Harry bertugas pertama kali di Afghanistan pada 2007-2008, kemudian kembali bertugas pada 2012-2013.

Dalam pengakuan tersebut, Harry tidak bangga dengan pencapaiannya, tapi juga tidak malu telah melakukannya. Baginya, menetralisir musuh seperti mengeluarkan bidak catur dari papan. Dia membenarkan tindakannya karena kelompok militan telah melakukan serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS).

1. Musuh sebagai bidak catur yang harus disingkirkan dari papan

Pangeran Harry Inggris Akui Bunuh 25 Orang saat Tugas di Afghanistanilustrasi (Unspalsh.com/Wander Fleur)

Buku memoar Pangeran Harry berjudul Spare. Rencananya, buku itu akan diterbitkan minggu depan. Namun, beberapa informasi telah bocor karena secara keliru dan tidak sengaja dijual di Spanyol, sebelum akhirnya buku itu ditarik kembali.

Salah satu isi dalam buku otobiografi itu, Harry mengaku telah membunuh 25 orang saat menjadi pilot helikopter Apache selama tugas di Afghanistan, dikutip dari Independent.

Harry terbang dalam enam misi yang mengakibatkan dirinya harus mengambil tindakan menghilangkan nyawa manusia. Di tengah pertempuran, Harry menganggap musuh sebagai bidak catur yang harus disingkirkan dari papan.

Laporan ini merupakan pertama kalinya pangeran itu mengungkap berapa banyak pejuang Taliban yang telah dia netralkan selama dinas militer di Afghanistan.

Baca Juga: 5 Fakta Seri Dokumenter Pangeran Harry dan Meghan Markle

2. Tindakan balas dendam untuk kejahatan atas kemanusiaan

Pangeran Harry bertugas di militer selama 10 tahun. Dia naik pangkat sebagai Kapten dan melakukan dua tur militer di Afghanistan.

Putra Raja Charles III itu menjelaskan pembenaran atas aksinya. Ini karena berdasarkan serangan 9/11 yang dilakukan oleh kelompok militan di AS dan dia juga mengaku telah bertemu dengan para keluarga korban.

Dilansir Al Jazeera, Harry mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab dan simpatisan kelompok militan adalah musuh kemanusiaan. Melawan kelompok tersebut adalah tindakan balas dendam atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

3. Dibanting Pangeran William

Selain itu, juga terdapat bocoran informasi tentang hubungan dan konfliknya dengan Pangeran William. Harry merupakan anak bungsu pasangan Raja Charles III dengan Putri Diana. Sedangkan William merupakan anak pertama dari pasangan tersebut.

Dilansir The Guardian, Harry sempat berkonflik dengan William saat dia melakukan pernikahan dengan Meghan Markle yang berkebangsaan Amerika. Harry mengaku mendapatkan serangan fisik dari kakaknya pada 2019.

Konfrontasi meningkat, bahkan William sampai mencengkeram kerah baju dan menjatuhkan Harry ke lantai. Cedera akibat konflik itu terlihat di punggung Harry. Namun Harry juga mengakui bahwa William tampak menyesal telah menyerangnya secara fisik dan meminta maaf atas tindakan itu.

Baca Juga: Inggris Akan Labeli Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya