Pasukan Rusia Disebut Kalah Mental, NATO: Ukraina Bisa Menang Perang

Pasukan Rusia disebut kehilangan momentum 

Jakarta, IDN Times - Dalam pertemuan Menteri Luar Negeri negara-negara NATO di Berlin, Jerman, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jens Stoltenberg mengatakan bahwa Ukraina bisa memenangkan perang melawan Rusia. Stoltenberg berbicara lewat tautan video karena dirinya sedang terinfeksi COVID-19.

Berdasarkan penilaian intelijen Inggris, Kementerian Pertahanan negara tersebut memperkirakan Rusia telah kehilangan sepertiga kekuatannya sejak invasi 24 Februari. Saat ini serangan mereka di Donbass juga telah kehilangan momentum dengan perlawanan sengit dari Ukraina.

1. Perang Rusia berjalan tidak sesuai perkiraan

Pasukan Rusia Disebut Kalah Mental, NATO: Ukraina Bisa Menang PerangJens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal NATO (Twitter.com/Oana Lungescu)

Para pejabat tinggi NATO bertemu di Berlin untuk membahas berbagai persoalan, salah satunya adalah perang Rusia di Ukraina. Dalam kesempatan tersebut, Sekjen Stoltenberg mengungkapkan pandangannya.

"Ukraina dapat memenangkan perang ini," katanya dikutip CBS News.

Dia juga berjanji akan terus menawarkan dukungan militer kepada Kiev.

Menurut Stoltenberg, perlawanan yang dilakukan oleh Ukraina tidak pernah seperti yang direncanakan oleh Rusia.

"Perang Rusia di Ukraina tidak berjalan seperti yang direncanakan Moskow. Mereka gagal merebut Kiev. Mereka mundur dari Kharkiv dan serangan besar mereka di Donbass terhenti," ucap Sekjen NATO, dilansir Reuters.

Baca Juga: Susul Finlandia, Swedia Umumkan Akan Bergabung dengan NATO

2. Pasukan Rusia kehilangan momentum

Perang Rusia di Ukraina telah berlangsung selama hampir tiga bulan. Dalam waktu tersebut, Rusia telah mundur dari sekitar Kiev dan mengalihkan fokus serangan ke Ukraina timur.

Dikutip dari BBC, kerugian yang diterima Rusia termasuk prajurit yan terbunuh, terluka, atau peralatan militer yang hancur. 

Selain itu, serangan Rusia di Donbass juga telah kehilangan momentum dan telah jatuh jauh dari jadwal yang diperkirakan. Kementerian juga mengatakan, pasukan Rusia mengalami kemerosotan moral perang dan berkurangnya efektivitas tempur. 

Oleh Sinegubov, gubernur regional Kharkiv, mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah melakukan serangan balik di kota Izyum. Meski begitu, militer Ukraina mengakui telah terjadi kemunduran dalam pembaruan serangan, termasuk bahwa pasukan Rusia telah mengalami kemajuan di beberapa daerah di wilayah tersebut.

3. Rusia luncurkan serangan di pesisir selatan Ukraina

Pasukan Rusia Disebut Kalah Mental, NATO: Ukraina Bisa Menang Perangilustrasi pasukan Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Ketika negara-negara Barat mengklaim pasukan Rusia telah mengalami kemunduran, pada 15 Mei pasukan Moskow mengklaim telah menembak jatuh enam perawat tak berawak Ukraina. Mereka mengklaim telah mencegat rudal taktis Tochka-U dan 11 rudal Smerch.

Serangan lain juga terus diluncurkan oleh Rusia di beberapa front pertempuran, khususnya di pesisir selatan Ukraina.

"Pada siang hari, pasukan rudal dan artileri Rusia menghantam 6 pos kontrol, 178 personel dan area konsentrasi kendaraan tempur, 3 bunker yang diperkuat, serta 28 unit artileri di posisi menembak, termasuk sistem roket peluncuran ganda Smerch di dekat pemukiman Beryozovka," kata uru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, dilansir Tass.

Konashenkov juga mengklaim serangan udara telah membuat Ukraina kehilangan hingga 90 nasionalis dan 18 kendaraan tempur.

"Secara keseluruhan, sejak awal operasi militer khusus, (pasukan Rusia) memusnahkan 165 pesawat, 125 helikopter, 864 drone, 304 sistem pertahanan udara rudal, 3.067 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 372 sistem peluncuran roket ganda, 1.514 senjata artileri lapangan dan mortir, serta 2.913 kendaraan mobil khusus," beber dia. 

Baca Juga: Imbas Perang Rusia-Ukraina, Jerman Akan Atur Kecepatan di Jalan Tol

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya