Paus Fransiskus: Rusia Brutal di Ukraina, Bukan Berarti Putin Jahat

Berikut tanggapan terkini Paus soal perang Rusia-Ukraina

Jakarta, IDN Times - Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh La Civiltà Cattolica pada Selasa (14/6/2022), Paus Fransiskus membicarakan perang Rusia di Ukraina. Pemimpin Gereja Katolik itu mengatakan bahwa perang tidak dapat direduksi untuk menilai mana orang baik dan mana orang jahat.

Namun, Paus mengatakan bahwa tentara Rusia melakukan keganasan dan kebrutalan. Meski begitu, Paus juga meminta untuk melihat perang tersebut dari sudut pandang Rusia, yang merasa terancam dengan ekspansi NATO.

Menanggapi perjuangan Ukraina, Paus melihat rakyatnya memiliki jiwa heroisme. Dia memuji perjuangan orang Ukraina.

1. Perang Rusia di Ukraina tidak bisa dilihat antara baik dan jahat

Paus Fransiskus: Rusia Brutal di Ukraina, Bukan Berarti Putin Jahatsituasi sebuah kota yang rusak akibat perang Rusia di Ukraina (Twitter.com/OCHA Ukraine)

Sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin pernah bertemu dengan Paus Fransiskus. Dalam pertemuan tersebut, Paus mengatakan bahwa Putin prihatin dengan cara NATO bertindak melakukan ekspansi.

Perang yang ditakutkan pada akhirnya terjadi, ketika Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina dengan sebutan operasi militer khusus.

"Apa yang kita lihat adalah kebrutalan dan keganasan perang yang dilakukan oleh pasukan, umumnya tentara bayaran, yang digunakan oleh Rusia. Kenyataannya, Rusia lebih suka mengirim tentara Chechnya, Suriah, tentara bayaran," kata Paus dikutip dari Vatican News.

Meski begitu, Fransiskus menegaskan agar orang-orang juga melihat seluruh drama di balik perang, termasuk mereka yang menguji dan menjual senjata. Dia ingin orang-orang melihat masalah perang yang kompleks, bukan direduksi menjadi perbandingan orang baik dan orang jahat belaka.

"Saya hanya menentang situasi kompleks menjadi perbedaan antara orang baik dan orang jahat, tanpa mempertimbangkan akar dan kepentingan pribadi, yang sangat kompleks. Sementara kita menyaksikan keganasan dan kekejaman pasukan Rusia, kita tidak boleh melupakan masalah, dan berusaha menyelesaikannya," jelasnya.

Baca Juga: Paus Fransiskus Minta Maaf karena Tunda Kunjungan ke Afrika

2. Paus memuji heroisme Ukraina

Dalam wawancara itu, Paus Fransiskus menjelaskan panjang lebar tentang kengerian perang. Dia ingin media melihat sisi kemanusiaan dalam perang. Dia mengatakan tentang Ukraina yang kerap jadi sasaran serangan sejak dulu dan terus berjuang mempertahankan diri.

"Memang benar Rusia mengira (perang) itu akan berakhir dalam seminggu. Tapi mereka salah perhitungan. Mereka menemukan orang-orang pemberani, orang-orang yang berjuang untuk bertahan hidup dan memiliki sejarah pertempuran," kata Fransikus dikutip dari Associated Press.

Bagi Paus, kondisi saat ini menurutnya adalah Perang Dunia III dan itu bencana bagi kemanusiaan.

"Hari ini, bagi saya, Perang Dunia III telah dideklarasikan. Apa yang terjadi pada umat manusia yang telah mengalami tiga perang dunia dalam satu abad? Saya mengalami perang pertama melalui ingatan kakek saya di Sungai Piave. Lalu yang kedua dan sekarang yang ketiga. Dan ini buruk bagi kemanusiaan, sebuah bencana," kata dia.

3. Paus ingin bertemu dengan Patriark Rusia yang membenarkan perang

Sebagian besar warga Rusia adalah penganut Kristen Ortodoks yang dipimpin oleh Patriark Kirill. Patriark disebut dekat dengan Valdimir Putin dan bersikap mendukung perang Rusia di Ukraina. Paus Fransiskus berharap dia bisa bertemu dengan Patriark Kirill dan membicarakan masalah tersebut.

Rencananya, menurut ABC News, Fransiskus akan bertemu dengan Kirill di Kazakhstan dalam pertemuan antaragama pada pertengahan September. Pertemuan yang direncakan pada bulan Juni dibatalkan oleh kedua belah pihak.

Paus ingin bertemu dengan Patriark untuk melakukan dialog agar mereka tidak disalahpahami.

Di Kazakhstan, kata Paus Fransiskus, "saya berharap dapat menyapanya dan berbicara sedikit dengannya sebagai seorang pendeta."

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Tak Kunjung Usai, Paus: Saya Ingin Bertemu Putin

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya