Paus: Kekerasan Terhadap Perempuan Berarti Menghina Tuhan

Paus meminta semua orang melindungi perempuan 

Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus dalam pesan tahun baru 2022 memberikan berbagai resep untuk perdamaian dunia, untuk memperingati Hari Perdamaian Dunia yang jatuh pada 1 Januari. Pada hari Sabtu (1/1/22), Paus juga mengecam kekerasan terhadap perempuan.

Dalam khotbah yang disampaikan, sebagian besar tema yang dibahas adalah tentang keibuan dan perempuan. Pemimpin Gereja Katolik itu meminta untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan karena menyakiti perempuan berarti menghina Tuhan.

1. Paus meminta semua orang melindungi perempuan

Paus Fransiskus dalah khotbah tahun baru mengeluarkan seruan yang jelas untuk masalah perempuan. Paus yang sudah berusia 85 tahun itu, berjalan di sepanjang lorong tengah basilika dan terlihat dalam keadaan baik.

Paus Fransiskus diketahui memiliki sakit nyeri linu panggul yang membuatnya tidak bisa berdiri dalam waktu yang lama. Tapi pada hari Sabtu, Paus terlihat dalam kondisi yang baik.

Dilansir CNN, dalam pesan yang ia sampaikan pada tahun baru, dia mengatakan bahwa ibu adalah sosok yang memberi kehidupan dan perempuan adalah penjaga dunia. Paus meminta semua orang untuk melindungi perempuan.

Dia juga mengatakan "betapa banyak kekerasan yang ditujukan kepada perempuan! Cukup! Menyakiti seorang perempuan berarti menghina Tuhan."

2. Paus Fransiskus telah berulangkali bicara menentang kekerasan dalam rumah tangga

Baca Juga: Paus Fransiskus: Kekerasan Terhadap Perempuan Penghinaan Kepada Tuhan

Ketika wabah virus corona menyerang secara global dan banyak negara menerapkan kebijakan penguncian, banyak masyarakat yang merasa terbelenggu. Dalam situasi penguncian itu, ada fenomena meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga.

Perempuan sering dilaporkan menjadi korban kekerasan selama pandemik. Sialnya, karena penguncian itu banyak perempuan terjebak dalam satu atap dengan pelakunya.

Menurut Reuters, Paus Fransiskus telah berulangkali berbicara menentang kekerasan dalam rumah tangga. Apalagi kasus tersebut mengalami peningkatan di banyak negara karena dampak dari wabah virus corona.

Pada akhir tahun 2021, dalam sebuah program televisi Italia, Pemimpin Gereja Katolik itu menjelaskan kepada seorang perempuan yang telah dipukuli oleh mantan suaminya. Pria yang melakukan kekerasan terhadap perempuan, menurut Paus itu hampir seperti setan.

Dikutip dari BBC, Paus mengatakan "masalahnya, bagi saya, itu (kekerasan terhadap perempuan) hampir seperti setan karena mengambil keuntungan dari seseorang yang tidak dapat membela diri, yang hanya dapat (mencoba) menangkis pukulan-pukulan itu. Ini memalukan. Sangat memalukan."

3. Peringati Hari Perdamaian dengan berani memaafkan orang lain

Paus: Kekerasan Terhadap Perempuan Berarti Menghina TuhanPemandangan lapangan Santo Petrus di Vatikan (Pexels.com/Aliona & Pasha)

Pada 1 Januari 2022 ketika Paus Fransiskus menyampaikan khotbahnya, ada ribuan penduduk dan turis yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus. Sebagian besar dari mereka mengenakan masker wajah sebagai perlindungan terhadap penyebaran virus corona.

Eropa saat ini telah jadi klaster baru bari varian Omicron yang lebih cepat menginfeksi dari pada varian Delta.

Paus Fransiskus pada kesempatan itu juga menyampaikan peringatan Hari Perdamaian. Dia mengatakan bahwa perdamaian menuntut tindakan yang nyawa. "Perdamaian dibangun dengan keberanian untuk memaafkan, sehingga (dapat) memadamkan api kebencian," katanya dikutip Vatican News.

Selain itu, resep lain yang dibagikan oleh Paus kepada orang-orang adalah bahwa "tertekan atau mengeluh tidak ada gunanya. Kita perlu menyingsingkan lengan baju, bekerja untuk (terciptanya) perdamaian."

Tak lupa, Paus juga menyerukan diakhirinya konflik di seluruh Timur Tengah dan Afrika, dengan menyebutkan beberapa tempat termasuk Suriah, Yaman, Irak, Lebanon, Sudan dan Ethiopia.

Baca Juga: Paus Fransiskus: Kekerasan Terhadap Perempuan Penghinaan Kepada Tuhan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya