PBB: Rusia dan Ukraina Sama-sama Eksekusi Tawanan Perang

40 eksekusi tawanan perang terdokumentasikan

Jakarta, IDN Times - Kepala United Nations Human Rights Mission in Ukraine, Matilda Bogner, prihatin dengan informasi bahwa Rusia dan Ukraina mengeksekusi tahanan di medan perang. 

Di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), organisasi Bogner telah mendokumentasi beberapa kekejaman selama perang di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir. Menurut dokumentasi tersebut, baik Ukraina atau Rusia sama-sama telah melakukan eksekusi terhadap tawanan perang.

1. Dokumentasi 40 ringkasan eksekusi tawanan perang

PBB: Rusia dan Ukraina Sama-sama Eksekusi Tawanan Perangilustrasi tentara (Unsplash.com/Alexander Jawfox)

Sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada Februari 2022, kedua pihak yang bertikai saling tuduh telah melakukan penyiksaan. Meski tuduhan Ukraina terhadap Rusia terdengar lebih santer, namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa Kiev juga melakukan pelanggaran serupa.

Selama 13 bulan perang, tim penyelidik dari misi hak asasi manusia PBB di Ukraina mengumpulkan lusinan dokumentasi tentang dugaan kejahatan perang. Ini termasuk pembunuhan tawanan perang, penyiksaan, perisai manusia, dan pelanggaran lain.

Dilansir Associated Press, United Nations Human Rights Mission in Ukraine mengidentifikasi 48 lokasi kamp penahanan. Mereka juga mendokumentasi sekitar 40 ringkasan eksekusi tawanan perang.

Laporan yang mereka terbitkan pada Jumat didasarkan pada wawancara dengan sekitar 400 tawanan perang. Setengah dari mereka adalah warga Ukraina yang telah dibebaskan, setengahnya lagi adalah warga Rusia yang ditawan Ukraina.

Baca Juga: Rusia Siap Gunakan Semua Senjatanya jika Ukraina Rebut Krimea

2. Tawanan perang Rusia dibunuh Ukraina

Pada Jumat (24/3/2023) di Kiev, Bogner menjelaskan bahwa pelanggaran diduga dilakukan oleh kedua belah pihak. Namun dia mencatat, akar dari kekerasan terhadap warga sipil dan tawanan perang adalah invasi Rusia ke Ukraina.

"Kami sangat prihatin dengan eksekusi singkat terhadap 25 tawanan perang Rusia dan orang-orang yang diperintahkan berperang oleh angkatan bersenjata Ukraina, yang telah kami dokumentasikan," katanya, dikutip The Moscow Times.

"Ini sering dilakukan segera setelah ditangkap di medan perang. Meski kami mengetahui penyelidikan yang sedang berlangsung oleh otoritas Ukraina terhadap lima kasus yang melibatkan 22 korban, kami tidak mengetahui adanya penuntutan terhadap pelaku," jelas Bogner.

Laporan dari organisasi PBB itu merupakan upaya cermat mengungkap rincian dan menentukan kebenaran di balik laporan kekejaman dan pelanggaran perang. Dokumentasi itu dapat diajukan sebagai bukti untuk persidangan di Pengadilan Kriminal Internasional.

3. Tawanan perang Ukraina dibunuh Rusia, sebagian besar pelaku tentara Wagner

PBB: Rusia dan Ukraina Sama-sama Eksekusi Tawanan Perangilustrasi (Pexels.com/Mikhail Volkov)

Bogner juga mengungkap eksekusi singkat terhadap tawanan perang Ukraina yang ditahan Rusia. Mereka berjumlah 15 orang, yang dieksekusi tak lama setelah ditangkap oleh angkatan bersenjata Rusia.

Dilansir Al Jazeera, kelompok tentara bayaran swasta Wagner bertanggung jawab atas sekitar 11 pembunuhan itu.

Bogner juga mengatakan, organisasinya telah mendokumentasikan kasus lain, di mana lima tawanan perang Ukraina tewas usai disiksa atau diperlakukan dengan buruk. Empat kasus di antaranya disebabkan oleh kurangnya perhatian medis.

Baca Juga: Eks Presiden Rusia Ancam Rudal Markas ICC di Den Haag Terkait Putin

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya