Pelecehan Seksual di AL, Presiden Korsel Minta Investigasi

Korban ditemukan bunuh diri

Seoul, IDN Times - Seorang sersan perempuan Angkatan Laut (AL) Korea Selatan (Korsel) yang berusia 32 tahun, ditemukan tewas pada hari Kamis (12/8). Nama sersan AL itu dirahasiakan di tengah penyelidikan skandal pelecehan seksual dirinya oleh anggota senior di mantan unit tugasnya.

Korban diduga bunuh diri. Sejauh ini penyelidikan masih dilakukan dan Presiden Korsel Moon Jae-in pada hari Jumat (13/8) telah memerintahkan untuk melakukan investigasi mendalam terkait kasus tersebut.

1. Pelecehan seksual dilakukan pada akhir Mei

Penemuan jenazah sersan perempuan AL Korsel itu diumumkan oleh Kementrian Pertahanan pada hari Kamis. Suh Wook atau yang juga dikenal Seo Wook, yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan meminta maaf kepada keluarga dan publik.

Dia juga mengatakan bahwa kementriannya akan sepenuhnya mengungkap temuan dari penyelidikan yang sedang dilakukan.

Melansir The Straits Times, perempuan AL tersebut melaporkan telah dilecehkan secara seksual oleh seniornya di sebuah restoran pada akhir Mei. Namun pihak Kementrian Pertahanan tidak memberikan rincian bentuk pelecehan itu.

Korban diketahui telah memberi tahu atasannya tentang kasus tersebut. Namun tindakan itu tidak dilakukan secara resmi. Pekan lalu, korban kemudian secara langsung memberi tahu komandannya sesuai rantai komando sehingga penyelidikan kasus tersebut segera dilakukan.

Namun belum selesai penyelidikan tersebut, korban ditemukan tewas dan diduga bunuh diri. Dalam beberapa tahun terakhir, militer Korsel ternoda oleh penindasan di kamar barak, serta bentuk-bentuk pelecehan lainnya.

2. Presiden Moon Jae-in perintahkan untuk segera melakukan investigasi

Baca Juga: Gegara Liburan Musim Panas, Korea Selatan Catatkan Rekor Kasus COVID

Korban anggota militer AL Korsel ditemukan meninggal di daerah Pyeongtaek, sekitar 70 kilometer selatan dari ibukota Seoul. Melansir laman berita Yonhap, Menteri Pertahanan mengatakan "mengingat beratnya kasus ini, kami akan membentuk tim investigasi khusus dan melakukan penyelidikan menyeluruh agar tidak meninggalkan sedikit pun kecurigaan."

Dugaan pelecehan seksual kepada korban diperkirakan dilakukan pada 27 Mei, saat korban dan tersangka makan siang bersama di dekat markas, di sebuah pulau di barat kota Incheon.

Melansir kantor berita Reuters, Presiden Moon Jae-in pada Jumat telah memerintahkan penyelidikan atas dugaan bunuh diri yang melaporkan telah dilecehkan secara seksual oleh seniornya.

Menurut juru bicara kepresidenan Park Kyung-mee, Moon Jae-in mengatakan "saya tidak tahu bagaimana menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga yang ditinggalkan." Namun Presiden menegaskan perintah investigasi telah diberikan kepada Kementrian Pertahanan.

3. Rentetan kasus pelecehan seksual dan pelanggaran seksual di tubuh militer Korsel

Pelecehan Seksual di AL, Presiden Korsel Minta InvestigasiIlustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat ini, surat perintah penangkapan untuk tersangka telah dikeluarkan namun belum segera jelas apakah tersangka telah mengakui tuduhan yang diajukan kepadanya.

Dalam beberapa bulan terakhir, insiden seperti pelecehan seksual telah tercium dari dinas militer Korsel. Itu menjadi salah satu aib yang memalukan dan pemerintah telah berusaha untuk mendapatkan kepercayaan kembali dari publik dengan menjanjikan reformasi peradilan militer.

Melansir Korea Herald, pada bulan Juli, seorang perwira Angkata Udara (AU) ditemukan bunuh diri di fasilitas militer dan dirinya adalah seorang korban pelecehan seksual rekan satu angkatannya. Korban diidentifikasi sebagai Sersan Lee.

Pada bulan Juli, seorang jenderal Angkatan Darat ditangkap dan didakwa atas dugaan pelecehan seksual terhadap seorang bawahan perempuan saat militer masih belum pulih dari kematian Lee karena bunuh diri.

Satu bulan sebelumnya, yakni pada bulan Juni, dua tentara pria juga dihukum karena aktivitas seksual ketika sedang dalam kondisi diisolasi karena COVID-19. Kabar tersebut telah menggemparkan beberapa pihak.

Meski homoseksualitas tidak ilegal di Korsel, tapi gay masih menjadi tabu di negara tersebut. Pengacara pasangan itu mengatakan tindakan kliennya "bersifat suka sama suka" dan karena itu mereka tidak bersalah.

Melansir The Guardian, pihak pengadilan tidak setuju dengan alasan pengacara. Perilaku para terdakwa "dianggap bertentangan dengan moralitas seksual yang baik," dan "melanggar serius" disiplin militer. Presiden Moon Jae-in sendiri yang mantan pengacara hak asasi manusia mengatakan sebelum menjadi presiden bahwa dia menentang homoseksualitas dan "tidak menyukainya."

Baca Juga: Gegara Liburan Musim Panas, Korea Selatan Catatkan Rekor Kasus COVID

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya