Pemimpin Eksil Belarusia Ditemukan Tewas di Ukraina

Polisi Ukraina membuka penyelidikan kemungkinan pembunuhan

Kiev, IDN Times - Belarusia adalah salah satu negara Eropa yang pemimpinnya dijuluki "diktator terakhir Eropa." Presidennya bernama Alexander Lukashenko dan telah berkuasa selama 27 tahun.

Pada pemilu Agustus tahun lalu, ia menang telak dan memperpanjang masa kekuasaannya. Akan tetapi pihak oposisi menuduh Lukashenko telah berbuat curang dalam pemilihan.

Demonstrasi besar-besaran terjadi di beberapa kota di Belarusia. Pasukan kemanan menindak para demonstran dengan keras, menangkap dan menahan ribuan orang.

Banyak di antara mereka yang tergabung dalam kelompok oposisi akhirnya lari dari Belarusia karena ancaman dan tekanan dari pemerintah. Tiga negara yang jadi surga bagi para pelarian itu adalah Polandia, Lithuania dan Ukraina.

Salah satu tokoh oposisi Belarusia yang melarikan diri ke Ukraina bernama Vitaly Shishov, telah banyak membantu teman-temannya melarikan diri. Tapi pada hari Selasa (3/7), dia ditemukan tewas tergantung di sebuah taman, dekat rumah tinggalnya di Kiev, Ukraina.

1. Vitaly Shishov adalah ketua Belarusian House in Ukraine (BHU)

Orang-orang yang keluar dari negaranya, baik secara terpaksa atau karena pilihan sendiri akibat tekanan politik, biasanya disebut sebagai eksil. Mereka merasa terancam dengan kondisi politik di dalam negaranya, sehingga mencoba menyelamatkan diri untuk hidup di negara lain.

Dalam kasus Belarusia, banyak warganya yang menjadi eksil karena bergabung dengan oposisi yang menentang Presiden Alexander Lukashenko.

Vitaly Shishov, salah satu warga Belarusia oposisi, menjadi sebuah ketua LSM bernama Belarusian House in Ukraine (BHU). BHU menawarkan bantuan untuk warga Belarusia yang melarikan diri dari penganiayaan.

Melansir laman France24, rekan-rekan Shishov mengatakan bahwa dia merasa di bawah pengintaian dan pengasawan terus menerus sejak meninggalkan Belarusia tahun lalu usai ikut ambil bagian dalam protes anti-pemerintah. Rekan-rekan Shishov juga telah memperingatkan bahwa dirinya kemungkinan akan menghadapi ancaman seperti penculikan atau pembunuhan.

BHU dalam sebuah pernyataan juga mengatakan "kami juga berulang kali diperingatkan oleh sumber lokal dan orang-orang kami di Republik Belarus tentang semua jenis provokasi, termasuk penculikan dan likuidasi".

Namun, Vitaly Shishov yang baru berusia 26 tahun itu, memperlakukan peringatan ini dengan tenang dan dengan humor.

2. Vitaly Shishov ditemukan tergantung di sebuah taman

Baca Juga: Ukraina Sanksi Perusahaan E-Commerce Rusia, Wildberries

Rekan-rekan Vitaly Shishov melaporkan bahwa ketua LSM BHU tersebut tidak pulang pada hari Senin (2/8) setelah jogging. Keesokan harinya, kepolisian Ukraina menemukan Shishov tewas tergantung di sebuah taman di dekat rumahnya.

Melansir laman BBC, pihak kepolisian telah mencurigai dan membuka penyelidikan bahwa kematian Shisov terkait dengan tindakan pembunuhan. Polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah dia telah dibunuh dan kematiannya dibuat agar terlihat seperti bunuh diri.

Kematian dari aktivis Belarusia anti-pemerintah tersebut adalah insiden terbaru, yang membuat dorongan komunitas internasional untuk meningkatkan pengawasan terhadap pemerintah otoriter Presiden Alexander Lukashenko.

PBB mengatakan kematian Shishov tersebut, telah menambah "kekhawatiran kami tentang apa yang terjadi di Belarusia", dan menyerukan penyelidikan dalam insiden tersebut.

3. Pemimpin oposisi Belarusia mengkhawatirkan nasib rekan-rekannya

Lawan dalam pemilihan Presiden Belarusia pada Agustus tahun 2020 adalah tokoh oposisi yang bernama Sviatlana Heorhiyeuna Tsikhanouskaya atau Svetlana Georgiyevna Tikhanovskaya. Dia adalah seorang aktivis hak asasi manusia sekaligus politikus yang menggantikan suaminya karena ditangkap oleh pasukan pemerintah.

Sviatlana Tsikhanouskaya meraih 10,12 persen suara, kalah telak dari Alexander Lukashenko yang meraih 80,10 persen suara dalam pemilu. Namun Lukashenko dituduh telah melakukan penipuan dalam pemilu dan protes besar terjadi di Belarusia.

Mereka yang protes tersebut, mendapatkan tindakan keras dari pasukan keamanan, dan banyak di antara para oposisi melarikan diri ke negara tetangga. Sviatlana Tsikhanouskaya, sang pemimpin oposisi, termasuk yang melarikan diri ke Lithuania.

Melansir laman Deutsche Welle, menanggapi kematian Vitaly Shishov, Sviatlana Tsikhanouskaya yang sedang dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan "mengkhawatirkan bahwa mereka yang melarikan diri dari Belarus masih tidak dapat selamat."

Sviatlana juga mengatakan bahwa kematian Vitaly Shishov adalah bagian dari kejahatan, "tapi saya tidak bisa mengatakannya tanpa hasil penyelidikan." Dia masih menunggu proses investigasi secara resmi yang diluncurkan oleh pihak berwenang Ukraina.

Baca Juga: Pilpres Belarusia Bergejolak, Putin Kejar Integrasi Belarusia ke Rusia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya