Penikaman Massal Secara Brutal Kembali Terjadi di Tiongkok

Tujuh orang menjadi korban

Beijing, IDN Times – Serangan penikaman pisau secara brutal di kota Kaiyuan, provinsi Liaoning, Tiongkok, menyebabkan beberapa korban. Menurut kepolisian setempat yang berhasil menundukkan dan meringkus pelaku, serangan dilakukan oleh seseorang bermarga Yang. Sejauh ini belum dirilis informasi yang rinci dari pelaku penikaman.

Saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian mengatakan bahwa pelaku melakukan penikaman secara acak di luar sekolahan dan sebagian besar korban adalah perempuan paruh baya. Pihak berwenang, selain belum merilis identitas pelaku, juga belum merilis identitas para korban.

Menurut BBC, saksi mata yang bermarga Liu menyampaikan bahwa “Untung sekolah libur hari ini. Kalau tidak, bisa jadi lebih banyak korban (28/12). Serangan pembunuhan jarang terjadi di wilayah tersebut namun Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, memiliki rentetan kasus pelaku penikaman di ruang publik yang mengerikan, termasuk di sekolah-sekolah.

1. Korban meninggal sebanyak tujuh orang

Penikaman Massal Secara Brutal Kembali Terjadi di TiongkokIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam beberapa tahun terakhir, peristiwa penikaman secara brutal dan massal di Tiongkok menjadi salah satu catatan kejadian kriminal yang memprihatinkan. Beberapa pelaku sebelumnya disebut memiliki semacam penyakit mental atau memiliki perasaan dendam dengan pejabat atau individu yang mereka kenal.

Melansir dari kantor berita yang berpusat di Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), penikaman brutal tersebut membuat setidaknya tujuh orang meninggal dunia. Beberapa orang lain mengalami luka akibat serangan yang dilakukan oleh tersangka. Salah satu yang terluka tersebut adalah petugas kepolisian yang berusaha meringkusnya (28/12).

Petugas polisi datang ke lokasi kejadian setelah menanggapi panggilan darurat pada pukul 8 pagi pada hari Minggu, 27 Desember 2020. Dalam keterangan saksi mata Liu yang menjalankan studio musik di Suntai Road kepada SCMP, pelaku adalah pria berusia 50-an tahun. Penikaman dilakukan menggunakan pisau dan pasukan polisi serta petugas medis segera melakukan tindakan penyelamatan terhadap para korban.

2. Motif pelaku penikaman belum diketahui

Penikaman Massal Secara Brutal Kembali Terjadi di TiongkokSalah satu suasana provinsi Liaoning. (Wikimedia.org/Danmairen)

Tiongkok memiliki aturan yang ketat persoalan kepemilikan senjata api. Karena itu, serangan atau tindakan kriminalitas di negara yang dipimpin oleh Xi Jinping tersebut acapkali dilakukan oleh para pelakunya menggunakan senjata tajam.

Biro Keamanan publik kota Kaiyuan dalam sebuah pernyataan yang dikutp dari CNN menyatakan penikaman brutal dilakukan oleh seorang pelaku tunggal. Namun belum ada informasi tambahan mengenai motif dari tersangka melakukan tindakan kekerasannya (28/12).

Kota Kaiyuan berada di provinsi Liaoning. Lokasi kota tersebut berada sekitar 704 kilometer arah timur laut dari ibukota Beijing. Pada tahun 2017 lalu, perkiraan penduduk kota Kaiyuan sekitar 600.000 orang. Serangan penikaman massal paling parah pernah terjadi pada tahun 2014 di Kunming. Ada 35 orang meninggal dunia, termasuk di antaranya empat pelaku.

Baca Juga: Terlibat Pembunuhan, Sejarawan Rusia Dipenjara 12,5 Tahun

3. Penikaman di sekolah

Penikaman Massal Secara Brutal Kembali Terjadi di TiongkokIlustrasi Borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Tindakan kekerasan secara publik dan massal di Tiongkok memang lebih sering didominasi oleh serangan benda tajam, seperti penikaman menggunakan pisau. Di Amerika Serikat, kabar serangan publik lebih sering terjadi sebagai sebuah penembakan massal. Hal ini karena Amerika Serikat lebih memiliki kelonggaran aturan soal kepemilikan senjata api.

Pada awal Juni tahun 2020 ini, serangan penikaman juga berlangsung di sebuah sekolah dasar, di kota Suzhou, wilayah otonom Guanxi. Dalam serangan tersebut, menurut Deutsche Welle, ada 37 korban terluka. 35 korban adalah murid-murid sekolahan tersebut dan dua korban adalah staf sekolah yakni kepala sekolah dan petugas keamanan (4/6). Pelaku penikaman di sekolah dasar itu berhasil ditangkap. Pelaku akhirnya dihukum mati oleh pihak yang berwajib.

Karena tingkat aksi penikaman di sekolah-sekolah di Tiongkok sering terjadi, maka pemerintah membuat pengetatan baru dalam keamanannya. Pemerintah Beijing banyak membangun pagar dan gerbang sekolah, juga menambah staf sekolah yang berfungsi sebagai penjaga keamanan. Penikaman di sekolah-sekolah di Tiongkok sering dialamatkan kepada pelaku yang frustrasi kepada masyarakat.

Baca Juga: Terlibat Pembunuhan Jurnalis, Politisi Meksiko Ditangkap 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya