Penjaga Pantai India Selamatkan Pengungsi Rohingya di Laut Andaman

Korban selamat 81 orang

New Delhi, IDN Times - Pasukan penjaga pantai India berhasil menyelamatkan pengungsi Rohingya, di mana perahu mereka hanyut di laut Andaman. Pada hari Kamis, badan pengungsi PBB, UNHCR, menyampaikan informasi tersebut dan berterima kasih karena India menanggapi permintaan mereka.

Para pengungsi terombang-ambing di tengah laut dan dikhawatirkan mengalami dehidrasi akut. Operasi sigap yang dilancarkan oleh tim pasukan penjaga pantai India dalam melakukan pencarian dan penyelamatan, telah berhasil membawa pengungsi dan memberikan bantuan medis sementara.

1. Dua minggu terapung di tengah lautan

Penjaga Pantai India Selamatkan Pengungsi Rohingya di Laut AndamanPara pengungsi Rohingya. Ilustrasi (Twitter.com/Hello Neighbor Network)

Laut Andaman berada di sebelah utara pulau Sumatera. Wilayah tersebut menjadi bagian dari Teluk Benggal dan berbatasan dengan perairan India. Pada 11 Februari, sebuah kapal dari kota pesisir Bangladesh, Cox's Bazar membawa 90 pengungsi Rohingya yang berjejalan. Di Cox's Bazar sendiri, banyak kamp-kamp pengungsi yang menampung etnis Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar.

UNHCR awal pekan lalu memperingatkan akan "hilangnya" sebuah kapal tersebut dan meminta kepada India untuk ikut membantu mencari. Melansir dari kantor berita US News, pada hari Kamis (25/2), pasukan penjaga pantai India berhasil menemukan kapal yang terombang-ambing itu.

Sebanyak 81 orang behasil diselamatkan, delapan orang meninggal dan satu orang dinyatakan hilang. Juru bicara Kementrian Luar Negeri India, Anurag Srivastava mengatakan bahwa mesin kapal tersebut mati ketika sudah empat hari berada di laut. Mereka yang berjejalan di dalam kapal kehabisan makanan dan air.

Sebanyak dua kapal penjaga pantai dikirim oleh India dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Setelah mereka berhasil menemukan kapal pengungsi yang terombang-ambing, mereka menemukan setidaknya 23 orang adalah anak-anak.

2. Para pengungsi akan dikembalikan ke Bangladesh

Penjaga Pantai India Selamatkan Pengungsi Rohingya di Laut AndamanLogo UNHCR PBB. (Twitter.com/Heaven Crawley)

Kapal yang penuh sesak dengan pengungsi Rohingya dari Bangladesh akhirnya terlacak. Kapal tersebut berada sekitar 1.700 kilometer dari pantai Bangladesh dan sekitar 147 kilometer dari India. India tidak bisa menerima mereka karena negara tersebut tidak termasuk negara yang menandatangani konvensi pengungsi 1951.

Oleh sebab itu, melansir dari kantor berita Reuters, pemerintah India mengatakan mereka sedang berkomunikasi dengan Bangladesh untuk mengembalikan para pengungsi Rohingya yang hanyut tersebut kembali ke kamp pengungsian di Bangladesh.

Kementrian Luar Negeri Bangladesh menyatakan bahwa mereka menghormati kewajiban internasionalnya di bawah UNCLOS, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut. Karena itu, Bangladesh akan kembali menerima pengungsi yang baru saja diselamatkan.

"Negara-negara lain terutama yang perairan teritorialnya ditemukan kapal (pengungsi), memikul tanggung jawab utama dan mereka harus memenuhi kewajiban berdasarkan hukum internasional dan prinsip pembagian beban," kata Kementrian Luar Negeri Bangladesh menambahkan.

Baca Juga: Bangladesh dan Myanmar Setuju Repatriasi Pengungsi Rohingya

3. Prioritas menyelamatkan nyawa

Penjaga Pantai India Selamatkan Pengungsi Rohingya di Laut AndamanKamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. (Twitter.com/Pramono Anung)

Sejauh ini, India telah menampung sektar 200.000 pengungsi meski mereka tidak menandatangani konvensi 1951. Karena itu, ada kemungkinan besar bahwa para pengungsi yang diselamatkan dari laut Andaman akan kembali dikirim ke Bangladesh.

Pihak Bangladesh sendiri sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui ada kapal yang "hilang" dari Cox's Bazar. UNHCR awalnya hanya memberikan peringatan akan hilangnya kapal tersebut. Mereka juga tidak mengetahui secara pasti lokasi kapal yang membawa pengungsi Rohingya.

Melansir dari laman The Guardian, "Tindakan segera diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah tragedi lebih lanjut," kata UNHCR sebelumnya.

Di sisi lain, Malaysia berencana akan mendeportasi sekitar 1.200 pengungsi Rohingya dari negaranya. Namun pengadilan setempat memutuskan untuk menahan keputusan tersebut. Amerika Serikat dan PBB mengkritik kebijakan Malaysia dan mendesak agar diberi akses kepada para pengungsi untuk mencari tahu apakah ada yang mencari suaka.

Baca Juga: Bangladesh Kirim Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya