Perang Ukraina Terkini: Rusia Kuasai 20 Persen Ukraina

Pasukan Rusia menggempur habis-habisan Luhansk dan Donetsk 

Jakarta, IDN Times - Pada 3 Juni 2022, perang Rusia di Ukraina tepat memasuki hari ke-100. Perang telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas, baik itu di pihak militer atau warga sipil.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidatonya, bahwa saat ini pasukan Rusia telah menduduki sekitar 20 persen atau seperlima dari wilayah negaranya. Dia menjelaskan situasi paling sulit saat ini terjadi di kota Severodonetsk ketika Rusia mencoba merebutnya.

Tentara Rusia terus mendapatkan kemajuan sedikit demi sedikit di Luhansk (LNR) yang berada di Donbass. Jika mereka berhasil merebut Severodonetsk dan Lysychansk, maka Luhansk akan berhasil dikuasai.

Di pertempuran poros selatan, wilayah Ukraina yang diduduki berupaya untuk diintegrasikan dengan Federasi Rusia. Tapi menurut Ukraina, perlawanan terus muncul dan keberhasilan Moskow hanya ada di atas kertas.

Berikut ini adalah situasi perang Rusia di Ukraina terkini yang telah memasuki bulan keempat.

Baca Juga: Gegara Rusia, Jerman Akan Siapkan Anggaran Pertahanan Rp1.556 Triliun

1. Sebanyak 70 persen Severodonetsk dikuasai Rusia

Perang Ukraina Terkini: Rusia Kuasai 20 Persen Ukrainasituasi sebuah kota yang rusak akibat perang Rusia di Ukraina (Twitter.com/OCHA Ukraine)

Tentara Rusia bersama dengan aliansi Chechnya, LNR dan DPR terus menggempur pasukan pertahanan Ukraina di kota Severodonetsk di pertempuran poros timur. Mereka mendapatkan kemajuan sedikit demi sedikit dengan menguasai kota tersebut.

"Mereka menghancurkan Severodonetsk, mereka menembakinya sepanjang waktu dengan semua yang mereka miliki. Dan dengan cara ini mereka menghancurkan kota-kota sedemikian rupa sehingga tidak mungkin lagi bagi tentara (Ukraina) untuk mendapatkan pijakan di sana," jelas Serhiy Haidai, gubernur administrasi Luhansk dikutip dari Politico.

Sampai awal bulan Juni, aliansi pasukan Rusia telah menguasai lebih dari 70 persen kota Severodonetsk dan pasukan pertahanan Ukraina mulai mundur dari pusat kota. Tapi Rusia belum berhasil mengepung tentara Ukraina.

Rusia juga terus berusaha maju menuju kota Lysychansk untuk dikuasai. Kota itu lebih kecil dibanding Severodonetsk, tapi jika keduanya dikuasai Rusia, maka Luhansk benar-benar jatuh ke tangan Moskow.

2. Pasukan Rusia menggempur habis-habisan Luhansk dan Donetsk

Perang Ukraina Terkini: Rusia Kuasai 20 Persen Ukrainailustrasi senjata Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Sejak gagal menduduki ibu kota Kiev dan mengalihkan serangan ke Donbass, pasukan Rusia terus menghajar posisi pertahanan tentara Ukraina. Pertempuran paling sengit saat ini terjadi di Luhansk.

Pasukan Rusia melanjutkan serangan darat, di dan sekitar Severodonetsk pada 2 Juni. Kepala LNR Leonid Pasechnik mengklaim bahwa LNR telah mengontrol semua wilayah Luhansk kecuali Severodonetsk dan Lysychansk, kutip Institute for The Study of War.

Di sebelah barat Severodonetsk, Rusia juga terus mengobarkan perang di tenggara Izyum menuju Slovyansk. Staf Umum Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia fokus mempertahankan posisi untuk melancarkan operasi ofensif.

Di wilayah Donetsk atau DNR, serangan darat Rusia terus berlanjut dengan roket dan artileri. Operasi ofensif dilakukan di sekitar kota Bakhmut guna mencari posisi untuk mendukung pengepungan Severdonetsk-Lysychansk. DNR mengklaim bahwa mereka telah menerobos pertahanan Ukraina di Verkhnotoreske

Baca Juga: Jerman Tuduh Rusia Berupaya Hancurkan Peradaban Ukraina di Donbass

3. Zelenskyy mengklaim pasukannya mendapatkan kemajuan di Severodonetsk

Perang Ukraina Terkini: Rusia Kuasai 20 Persen Ukrainailustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/НГУ)

Dalam pidato malam yang ia sampaikan secara rutin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa situasi Severodonetsk adalah yang paling sulit saat ini. Kota-kota sekitarnya juga termasuk.

"Lysychansk, Bakhmut, dan lainnya. Banyak kota menghadapi serangan Rusia yang kuat," kata Zelenskyy dikutip dari Al Jazeera.

Dia menuduh Rusia memobilisasi orang-orang di Donbass yang dikuasai untuk bertempur di garis depan sedangkan pasukan Rusia sendiri berada di belakangnya.

"Semakin lama perang berlangsung, semakin keji, memalukan, dan sinis yang akan ditulis Rusia selamanya dalam sejarahnya," tambah Zelenskyy.

Zelenskyy menegaskan bahwa tentaranya sejauh ini mampu menahan serangan Rusia di sekitar Severodonetsk.

"Kami memiliki beberapa keberhasilan dalam pertempuran di Severodonetsk. Tapi terlalu dini untuk mengatakannya. Ini adalah hal tersulit di sana sekarang," katanya dilansir CNN.

Baca Juga: Gegara Rusia, Denmark Gabung dengan Kebijakan Pertahanan UE

4. Pertempuran lokal di Kharkiv dan serangan balasan Ukraina di Kherson

Perang Ukraina Terkini: Rusia Kuasai 20 Persen Ukrainailustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Armed Forces)

Di poros utara di kota Kharkiv, pasukan Rusia yang telah berhasil dipukul mundur oleh pasukan Ukraina, masih terus melancarkan serangan. Dalam pantauan Insitute for The Study of War, Rusia terus menembaki distrik perumahan di Tsyrkuny, Chuhuiv, Prudyanka, dan Mykhailivka dalam upaya untuk mempertahankan posisi mereka di utara kota Kharkiv.

Bentrokan antara tentara Kiev dan Moskow terjadi di Vesele dan Tsupivka. Pertempuran lokal itu terus berlanjut di sepanjang garis depan Kharkiv utara.

Di poros selatan, pasukan Kiev dikabarkan melancarkan serangan balasan di sebelah barat kota Kherson. Serangan itu terjadi sekitar 12 kilometer dari wilayah yang dikuasai Rusia.

Kepala Administrasi Militer Kherson, Hannadiy Lahuta, melaporkan bahwa pasukan Ukraina membebaskan 20 desa yang tidak disebutkan namanya.

Pertempuran sengit juga terjadi di Mykolaiv. Pasukan Ukraina disebut berusaha membebaskan Snihurivka, sekitar 66 kilometer timur Kota Mykolaiv.

5. Penduduk Ukraina di Zaporizhia bisa mendapat paspor Rusia dalam waktu empat minggu

Perang Ukraina Terkini: Rusia Kuasai 20 Persen Ukrainailustrasi (Unplash.com/Alexander Nrjwolf)

Upaya Rusia untuk menarik warga Ukraina mendapatkan paspor dan kewarganegaraan secara mudah terus dilakukan. Penduduk Ukraina di Zaporizhia disebut akan dapat menerima paspor Rusia dalam waktu empat hingga enam minggu saja.

"Di Rusia, pemberian kewarganegaraan dan pembuatan paspor memakan waktu satu hingga tiga bulan. Itu berarti paspor akan mulai diterbitkan dalam satu atau satu setengah bulan, dan kami akan membagikannya di sini di pusat paspor," kata Alexey Selivanov, wakil kepala cabang regional Kementerian Dalam Negeri Rusia dikutip dari Tass.

Saat ini, Rusia mengklaim telah ada lebih dari 3.000 orang Zaporizhia yang ingin mendapatkan paspor Rusia. Menurut pejabat, orang-orang mengantre di pusat untuk menerima dokumen, dan hingga 300 orang mengantre sekaligus.

6. Zelenskyy berharap dapat bantuan senjata lebih banyak

Perang Ukraina Terkini: Rusia Kuasai 20 Persen Ukrainailustrasi peluncur roket (Twitter.com/Mariusz Błaszczak)

Saat pertempuran di Donbass terus berkecamuk, Presiden Zelenskyy berharap menerima lebih banyak bantuan senjata dari negara-negara yang mendukungnya. Dia mengatakan saat ini pasukan Rusia telah menduduki 20 persen wilayah negaranya.

AS dikabarkan telah sepakat untuk mengirim sistem peluncur roket HIMARS dalam paket bantuan militer terbaru guna membantu Ukraina mempertahankan diri.

"Kami mengharapkan lebih banyak kabar baik tentang pasokan senjata dari mitra lain... Kami sedang bekerja untuk membawa pasokan sistem tempur modern ke tingkat yang jauh lebih tinggi," kata Zelenskyy dilansir Reuters.

Kremlin menuduh Washington menambahkan bahan bakar ke dalam api dalam paket bantuan senjata terbaru untuk Kiev. Menurut juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, meski bantuan itu datang, tidak akan mengubah jalannya pertempuran.

"Memompa senjata (Barat) ke Ukraina tidak mengubah semua parameter operasi khusus. Tujuannya (bantuan) akan tercapai, tetapi ini akan membawa lebih banyak penderitaan ke Ukraina," kata Peskov.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya