Perdana, NASA Luncurkan Roket Luar Angkasa dari Australia

Terjadi gangguan sebelum peluncuran

Jakarta, IDN Times - Pada Senin (26/6/2022) tengah malam, badan antariksa nasional Amerika Serikat (NASA) meluncurkan roket luar angkasa dari Arnhem Space Center di Northern Territory, Australia. Peluncuran tersebut adalah peluncuran perdana dari tiga roket yang dijadwalkan akan terbang dari Arnhem Space Center.

Roket tersebut juga roket pertama yang terbang dari Australia sejak peluncuran terakhir dilakukan pada 1995 dari Royal Australian Air Force Woomera Range Complex.

Sekitar 100 tamu eksekutif hadir dan menyaksikan momen bersejarah tersebut. Peluncuran roket diharapkan dapat membangkitkan ekonomi industri antariksa Australia dan memberikan pekerjaan kepada para penduduk di area sekitar pusat peluncuran.

Baca Juga: 5 Fakta Peluncuran Wahana ke Mars, Bukan Hanya Monopoli NASA

1. Gangguan ketika peluncuran akan dimulai

Sekitar 75 staf NASA berada di Arnhem Space Center di Northern Territory, Australia. Mereka menjalankan operasi bersejarah dengan menyewa situs peluncuran komersial untuk tiga roket yang akan diluncurkan.

Pada Senin, itu merupakan peluncuran roket pertama. Dikutip dari News AU, tapi peluncuran itu terganggu oleh cuaca sehingga hitung mundur mengalami penundaan beberapa kali.

Angin yang kencang, mendung dan hujan deras telah membuat peluncuran perdana menjadi berisiko sehingga itu harus ditunda demi peluncuran yang aman.

"Kami mengalami beberapa penundaan karena cuaca, tetapi ketika akhirnya meluncur, Anda merasakan kejutan roket saat pergi dan suaranya cukup mengesankan," kata CEO Arnhem Space Center, Michael Jones.

Baca Juga: NASA Uji Coba Roket SLS, Misi ke Bulan Segera Diluncurkan

2. Studi astrofisika di belahan Bumi Selatan

Peluncuran roket yang sempat tertunda karena cuaca, akhirnya meluncur ke luar angkasa dan berada sekitar 300 kilometer di atas Arnhem Land.

Dengan keberhasilan tersebut, Australia menuliskan sejarah dalam peluncuran roket ruang angkasa komersial pertama. Bagi NASA, ini merupakan peluncuran roket pertama dari situs komersial di luar AS.

Dikutip dari ABC News, tujuan utama roket tersebut adalah melakukan studi astrofisika yang hanya dapat dilakukan di belahan Bumi Selatan. Northern Territory yang terletak di bagian utara Australia, berdekatan dengan garis khatulistiwa dan itu menjadi keuntungan tersendiri dalam peluncuran roket tersebut.

Di antara sekitar 100 tamu eksekutif yang hadir menyaksikan peluncuran, mereka takjub dengan apa yang mereka lihat. Meski roket hanya terlihat sekitar 10 detik dan kemudian keluar dari atmosfer bumi, kesempatan melihat langsung peluncuran membuat mereka terkesan.

"Dan aku hanya gemetar karena takjub," kata kepala sekolah Sekolah Yirrkala Merrkiyawuy Ganambarr-Stubbs yang menjadi salah satu tamu.

Baca Juga: 6 Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, NASA Terbanyak!

3. Upaya menarik investasi industri luar angkasa

Perdana, NASA Luncurkan Roket Luar Angkasa dari Australiailustrasi peluncuran roket (Pixabay.com/SpaceX-Imagery)

Tempat situs peluncuran itu sangat terpencil. Namun itu diharapkan akan memantik investasi lebih besar yang menguntungkan dalam industri luar angkasa Australia.

Ketua Menteri Northern Territory, Natasha Fyles, menyebutnya sebagai tonggak luar buasa bagi negaranya dalam eksplorasi ruang angkasa.

"Peluncuran roket dari Arnhem Land merupakan tonggak luar biasa bagi Australia dalam menetapkan Northern Territory sebagai tempat peluncuran dan pemain penting dalam eksplorasi ruang angkasa," katanya dilansir The Guardian.

"NASA menambah kapasitas dan meroketkan East Arnhem Land menjadi sorotan global bagi investor — ini akan membantu industri kami tumbuh, menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi penduduk setempat, dan lebih banyak peluang bagi bisnis untuk berkembang," tambahnya.

Dua roket selanjutnya yang akan diluncurkan dijadwalkan akan terbang pada 4 dan 12 Juli.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya