Perempuan Tewas Ditikam dalam Festival Politik di Swedia

Tersangka diduga terkait kelompok neo-Nazi 

Jakarta, IDN Times - Perempuan sepuh berusia sekitar 60 tahun tewas ditikam di pusat kota Visby, Pulau Gotland, Swedia pada Rabu (6/7/2022) siang waktu setempat. 

Sebagai informasi, Pulau Gotland berada di sebelah selatan Swedia. Pulau tersebut sedang menjadi tuan rumah tahunan festival partai politik bernama Pekan Almedalen. Tapi di sela acara, aksi kekerasan telah menyebabkan korban. Tersangka telah berhasil dibekuk polisi.

1. Korban adalah seorang psikiater

Perempuan Tewas Ditikam dalam Festival Politik di SwediaIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Swedia memiliki festival politik setiap tahun yang diadakan selama seminggu. Acara festival politik menarik ribuan orang, saat politisi penting berpidato dan berbaur dengan pemilih.

Tapi dalam acara festival politik kali ini, dikutip dari RFI, polisi melaporkan seorang perempuan tewas ditusuk dengan senjata tajam sekitar pukul 14:00 waktu setempat.

Korban telah diupayakan untuk mendapatkan perawatan darurat lalu dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Sayangnya, saya dapat melaporkan bahwa wanita itu meninggal karena luka-lukanya," kata Fredrik Persson, kepala polisi Gotland.

Asosiasi Otoritas dan Wilayah Lokal Swedia (SALAR) mengonfirmasi korban bernama Ing Marie Wieselgren, seorang psikiater.

"Kami telah kehilangan rekan kerja yang dihargai dan disayangi, rekan kerja telah kehilangan teman baik dan seluruh Swedia telah kehilangan salah satu suara terkuatnya untuk kesehatan mental," Carola Gunnarsson, presiden SALAR.

Baca Juga: Erdogan Minta Swedia-Finlandia Tunjukkan Hasil Tuntutan Turki 

2. Motif politik tidak dapat dikesampingkan dalam insiden penusukan

Tak lama setelah kejadian itu, polisi segera menangkap tersangka di dekat lokasi kejadian. Fredrik Persson mengatakan tersangka adalah seorang pria berusia 33 tahun, dikutip dari Reuters.

"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan intensif. Salah satunya untuk mengetahui motif dan latar belakang penangkapan tersebut," ujar Persson.

Ada serangkaian pertanyaan yang diselidiki kepolisian karena insiden terjadi di tempat yang sangat umum, saat banyak orang beraktivitas di pusat kota Visby.

Belum ada komentar resmi tentang motif tersangka, tapi Persson mengakui bahwa motif politik tidak dapat dikesampingkan.

3. Tersangka diduga terkait kelompok neo-Nazi NMR

Polisi belum memberikan rincian identitas tersangka. Tapi menurut media lokal setempat, dikutip The Guardian, pelaku terkait dengan organisasi neo-Nazi NMR (Nordic Resistance Movement).

NMR sendiri adalah organisasi sayap kanan yang mulai terbentuk sebelum tahun 2000. Bulent Kenes dari European Center for Populism Studiesmenjelaskan, sejak 2015 organisasi ini menjadi satu-satunya partai yang menjadi pusat utama gagasan Nazi Nordik.

Pendiri NMR berasal dari tiga kelompok Nazi yakni VAM, Folktribunen, dan Pemuda Nasional. Organisasi itu juga disebut Svensk motståndsrörelsen dan Klas Lund dianggap sebagai salah satu pendirinya yang paling berpengaruh.

Lund dan rekannya melakukan beberapa perampokan bank untuk menggerakkan kegiatan mereka. Berada di dalam penjara, Lund justru mengembangkan pemikiran bahwa organisasi hierarkis yang kuat perlu dibentuk untuk meradikalisasi orang lewat propaganda.

Nama NMR dideklarasikan pada 2016 bersama dengan rekan organisasi sayap kanan Nordik, termasuk Norwegia, Denmark dan Finlandia.

Baca Juga: Hubungan Memburuk, Swedia Larang Warganya Bepergian ke Iran

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya