12 Personel Militer Burkina Faso Tewas Disergap Militan

27 personel militer Burkina Faso tewas dalam empat hari 

Ouagadougou, IDN Times - Pasukan militer gabungan Burkina Faso disergap oleh kelompok militan di wilayah region Boucle du Mouhoun, sekitar 232 kilometer sebelah barat ibukota Ouagadougou. Dalam insiden yang terjadi pada hari Minggu (8/8) tersebut, 12 personel militer dikabarkan meninggal.

Burkina Faso, seperti juga negara tetangganya yakni Mali dan Niger, dalam beberapa tahun terakhir menghadapi serangan dari kelompok militan yang memiliki afiliasi dengan al-Qaeda dan ISIL. Serangan hari Minggu tepatnya berada di dekat desa Dounkou, Komune Toeni, yang berdekatan dengan perbatasan Mali.

1. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan

Sejak lima tahun terakhir, negara-negara di Afrika Barat seperti Burkina Faso, Chad, Mali, Mauritania, dan Niger menghadapi peningkatan eskalasi kekerasan dari kelompok militan. Mereka adalah kelompok yang memiliki afiliasi dengan jaringan al-Qaeda dan ISIL.

Teror berulang dari kelompok tersebut telah merusak dan merenggut banyak nyawa. Ribuan orang mengungsi dan jutaan orang nasibnya terancam. Dalam beberapa tahun terakhir, serangan para kelompok militan terus mengalami peningkatan.

Melansir kantor berita Reuters, di Burkina Faso, pada hari Minggu, kelompok militan tersebut menyergap pasukan militer dan menewaskan sedikitnya 12 personel. Belum ada komentar langsung dari militer dan hingga saat ini juga tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab telah melancarkan serangan yang mematikan itu.

Ousseni Tamboura, Menteri Komunikasi Burkina Faso mengatakan "anggota pasukan darat dan pasukan intervensi cepat GARSI disergap. Jumlah korban sementara diketahui 12 tentara tewas dan delapan terluka."

2. Penyergapan diduga aksi balas dendam dari kelompok militan

Baca Juga: Puluhan Tewas dalam Serangan Kelompok Militan Burkina Faso

Insiden penyergapan kelompok militan di wilayah Boucle du Mouhoun itu terjadi pada pukul tiga sore waktu setempat. Kendaraan milik militer dikabarkan dihancurkan atau ditangkap oleh kelompok penyergap.

Menurut informasi yang didapatkan oleh Al Jazeera, penyergapan tersebut diduga aksi balas dendam. "Ini tentu pembalasan atas kematian dua pemimpin jihad yang aktif di wilayah Boucle du Mouhoun yang sama, yang dinetralisir (pada hari Sabtu) oleh angkatan bersenjata."

Dua pemimpin militan itu bernama Sidibe Ousmane, juga dikenal sebagai Mouslim, dan pemimpin spiritual Bande Amadou. Mereka berdua dibunuh oleh unit tentara khusus menyusul baku tembak antara Diamasso dan Bouni, di provinsi Kossi.

Dalam penyergapan yang dilakukan pada hari Minggu, selain 12 tentara Burkina Faso tewas, tujuh personel lainnya dikabarkan hilang. Namun pada hari Senin (9/8), dalam sebuah pernyataan pemerintah mengatakan personel militernya yang hilang telah kembali dan salah satunya mengalami luka di paha.

3. Sedikitnya 27 personel militer Burkina Faso tewas dalam empat hari

Penyergapan kelompok militan terhadap pasukan militer Burkina Faso pada hari Minggu adalah penyergapan kedua dalam empat hari. Sebelumnya, pasukan Burkina Faso pada hari Rabu (4/8) juga disergap oleh kelompok militan. 30 orang tewas dan 15 di antaranya adalah personel militer.

Jadi dalam empat hari, Burkina Faso telah kehilangan sedikitnya 27 personel militernya. Mereka disergap oleh kelompok militan dalam serangan yang terpisah.

Menurut kantor berita Reuters, para penyerang menyergap di desa-desa dekat kota Markoye yang berbatasan dengan Niger pada tengah hari. Sore harinya, militer bersama kelompok yang didukung pemerintah menanggapi serangan tersebut sehingga terjadi peristiwa baku tembak. Sebanyak 10 pemberontak dikabarkan tewas.

Presiden Burkina Faso yang bernama Roch Marc Christian Kabore mengatakan dalam sebuah unggahan media sosial bahwa "kami terus mengobarkan perang yang telah dipaksakan oleh pasukan obskurantis dan barbar di negara kami tanpa konsesi."

Baca Juga: Burkina Faso Gelar Pemilu Meski Dibayangi Ancaman Terorisme

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya