Pertama Kali Terdeteksi, Virus Marburg Tewaskan Lima Orang di Tanzania

Satu korban merupakan petugas kesehatan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Tanzania, pada Selasa (21/3/2023), mengumumkan bahwa lima warganya meninggal dunia akibat inveksi virus Marburg, virus yang mirip dengan Ebola. 

Menanggapi kematian itu, Menteri Kesehatan Ummy Mwalimu mengklaim bahwa pemerintah telah berhasil mengendalikan penyebaran virus. Virus berhasil diidentifikasi di wilayah Kagera barat. Representasi WHO memuji pemerintah Tanzania karena melakukan tanggapan cepat dan memberikan transparansi informasi.

1. Salah satu korban merupakan petugas kesehatan

Pertama Kali Terdeteksi, Virus Marburg Tewaskan Lima Orang di Tanzaniailustrasi (Unsplash.com/CDC)

Virus Marburg, yang mewabah di Tanzania, pertama kali terdeeksi di dekat perbatasan dengan Uganda. Virus itu menyebabkan demam berdarah parah, yang disebut lebih mematikan daripada Ebola.

Menteri Mwalimu mengatakan, pemerintah telah melakukan upaya intensif menahan virus, termasuk pelacakan kontak, dilansir VOA News.

Dalam keterangannya, sejauh ini lima orang meninggal akibat virus itu pekan lalu. Empat di antaranya adalah dari keluarga yang sama. Satu korban lagi merupakan petugas kesehatan. Tiga orang lainnya kini dalam perawatan intensif.

Baca Juga: Dikenal Ganas, 8 Fakta Virus Marburg yang Terdeteksi di Afrika Barat

2. Uganda dan Kenya dalam siaga tinggi

Marburg pertama kali dikenali sebagai penyakit setelah wabah pada 1967 di kota Marburg dan Frankfurt, Jerman, dan di Beograd. WHO mencatat tingkat kematian bagi mereka yang terinveksi Marburg mencapai 88 persen.

Dilansir Africa News, virus berasal dari kelelawar dan menyebar di antara manusia melalui kontak dekat dengan cairan tubuh korban yang terinfeksi. Ini juga bisa menular lewat seprai yang terkontaminasi.

Tanzania sebelumnya tidak memiliki riwayat wabah virus Marburg. Di Afrika, virus ini diketahui pernah menyerang dalam kasus individu di Angola, Kongo, Kenya, Afrika Selatan, Uganda dan Ghana.

Saat ini, Uganda dan Kenya dalam siaga tinggi karena kasus yang terjadi di Tanzania. Meski begitu, pemerintah mengklaim telah mengendalikan penyebaran virus.

3. WHO mempercepat langkah pengendalian virus

Pertama Kali Terdeteksi, Virus Marburg Tewaskan Lima Orang di TanzaniaDr. Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika (Twitter.com/WHO African Region)

Gejala utama dari infeksi virus Marburg adalah demam tinggi, sakit kepala parah, dan lelah akut yang biasanya berkembang dalam tujuh hari setelah infeksi. Sejauh ini belum ditemukan vaksin untuk mengatasinya.

"Upaya otoritas kesehatan Tanzania untuk menetapkan penyebab penyakit ini merupakan indikasi yang jelas dari tekad untuk menanggapi wabah secara efektif. Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk secara cepat meningkatkan langkah-langkah pengendalian untuk menghentikan penyebaran virus," kata Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, dikutip Al Jazeera.

WHO dan Tanzania saat ini masih melakukan pemantauan 161 kontak. Wabah di negara tersebut terjadi satu bulan usai Guinea Khatulistiwa mengonfirmasi virus Marburg, juga yang pertama kali terjadi di negara itu.

Baca Juga: Afrika Barat Terancam Ebola, Marburg dan COVID-19 Sekaligus

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya