Polisi London Buru Penyuntik Vaksin COVID-19 Palsu

Pelaku meminta bayaran saat lakukan vaksinasi 

London, IDN Times – Jika di Indonesia ramai pejualan surat tes PCR palsu oleh selebgram, di Inggris, polisi London sedang berburu orang yang telah melakukan suntikan vaksin COVID-19 palsu kepada seorang perempuan sepuh. 

Polisi Inggris telah menduga kuat, seorang pria telah menyuntik vaksin palsu kepada seorang perempuan sepuh berusia 92 tahun. Departemen kepolisian segera merilis gambar pria yang diduga melakukan penyuntikan vaksin palsu tersebut, yang diperkirakan baru berusia sekitar 30an tahun.

1. Vaksinasi penduduk lansia

Polisi London Buru Penyuntik Vaksin COVID-19 PalsuLansia jadi prioritas penerima vaksin di Inggris (twitter.com/Ashish Joshi)

Inggris telah menjalankan vaksinasi dan pada tahun baru 2021 ini, sekaligus memulai pengetatan aturan penguncian nasional untuk yang ketiga kalinya. Jumlah total infeksi virus corona di Inggris saat ini tercatat sudah lebih dari tiga juta kasus.

Sesuai dengan data resmi yang dirilis oleh pemerintah Inggris, proses vaksinasi kini sudah dijalankan dan sudah ada 1.296.432 orang yang mendapatkan vaksin virus corona dosis pertama. Fokus program vaksinasi di Inggris ditargetkan kepada para lansia yang rentan dan para pekerja medis.

Namun dalam proses vaksinasi tersebut, ada orang yang diduga kuat telah melakukan penyuntikan vaksin palsu kepada seorang lansia. Peristiwa itu terjadi pada 30 Desember 2020. Melansir dari laman CNN, pelaku mendatangi rumah korban di Surbiton, sekitar 24 kilometer arah barat daya ibukota London. Sang pelaku mengaku petugas dari National Health Service (NHS).

2. Pelaku meminta bayaran

Polisi London Buru Penyuntik Vaksin COVID-19 PalsuPelaku terlihat di CCTV saat kunjungan kedua ke rumah korban. (twitter.com/Vice UK)

Pelaku seorang pria yang kini diburu oleh polisi London, telah menyuntik cairan yang tidak diketahui, yang dapat dipastikan bahwa itu bukanlah vaksin virus corona. Namun sejauh ini, perempuan sepuh yang berusia 92 tahun tersebut tidak menerima efek samping atas suntikan. Meskipun begitu, menurut pengakuannya, pelaku meminta bayaran.

Melansir dari laman Euro News, pelaku telah meminta bayaran sebesar 160 pound sterling atau sekitar tiga juta rupiah. Biaya tersebut katanya akan diganti oleh pihak NHS. Pada tanggal 4 Januari 2021, pelaku kembali mendatangi rumah lansia tersebut dan meminta tambahan biaya sebesar 100 pound sterling atau sekitar Rp. 1,9 juta rupiah.

Inspektur Kevin Ives mengatakan perilaku pelaku sangat menjijikkan. Dia juga mengatakan bahwa tindakan pelaku “sama sekali tidak dapat diterima dan tidak akan ditoleransi”. Polisi melakukan identifikasi bahwa tinggi pelaku sekitar 175 sentimeter dan berusia sekitar 30an tahun. Rambut berwarna coklat dan disisir ke belakang. Pelaku berbicara dengan gaya aksen London.

Kevin Ives menjelaskan bahwa “sangat penting bagi kami untuk menangkapnya secepat mungkin karena dia tidak hanya menipu uang, dia juga dapat membahayakan nyawa orang lain” katanya menjelaskan.

Baca Juga: Selain Sinovac, 50 Juta Vaksin dari Inggris-AS Mulai Datang Juni 2021

3. Inggris menggratiskan vaksin

Polisi London Buru Penyuntik Vaksin COVID-19 PalsuInggris tidak memungut biaya atas vaksinasi yang dilakukan. Ilustrasi (unsplash.com/Daniel Schludi)

Gambar yang dirilis oleh polisi London memperlihatkan bahwa pelaku mengenakan pakaian olahraga berwarna biru tua dengan garis-garis putih di bagian samping. Gambar-gambar tersebut berhasil direkam oleh kamera CCTV pada kunjungan kedua pelaku ke Sorbiton, ketika dia meminta tambahan biaya.

Juru bicara pemerintah menjelaskan bahwa tidak ada tagihan uang untuk vaksinasi. Dia mengatakan “NHS Inggris tidak akan pernah memungut biaya untuk vaksin atau menanyakan rincian bank, nomor pin, atau kata sandi, ketika menghubungi Anda saat melakukan vaksinasi” jelasnya seperti dikutip dari laman The Guardian (8/1).

Juru bicara pemerintah tersebut juga menjelaskan bahwa setiap komunikasi dari siapapun yang mengaku dari NHS dan meminta bayaran, bisa dipastikan bahwa mereka adalah penipu dan boleh untuk diabaikan.

 Inggris saat ini diperkirakan bahwa dari 50 penduduknya, satu diantaranya terinfeksi virus corona. Total jumlah pasti infeksi per 10 Januari 2021 sebanyak 3.072.349 kasus. Infeksi harian di Inggris mencapai diatas 50 ribu kasus pada hari Minggu.

Lebih dari 56 juta warga Inggris sudah diuji oleh pihak berwenang. Dalam sehari, tes uji virus corona bisa mencapai angka diatas 600.000 orang. Program vaksinasi, diharapkan dilakukan dengan cepat segera menurunkan laju infeksi virus corona. Pada pertengahan Februari, Perdana Menteri Boris Johnson menargetkan jumlah warga yang divaksin mencapai 13 juta orang.

Baca Juga: Inggris Izinkan Vaksin Pfizer, Minggu Depan Mulai Diterapkan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya