Polisi Prancis Bentrok dengan Demonstran Pro-Palestina

Lebih dari 4.000 pasukan keamanan diturunkan di Paris 

Paris, IDN Times - Konflik yang meningkat antara Hamas dan Israel sejak 10 Mei hingga saat ini, telah menyebabkan lebih dari 100 korban jiwa. Solidaritas dunia untuk Palestina terus mengalir, baik itu dari negara yang mayoritas Muslim atau bukan.

Di beberapa negara Eropa, kota-kota besar dilanda demonstrasi dukungan solidaritas untuk Palestina. Orang-orang di London, Roma, Brussel, Berlin, dan Madrid serta Paris, turun ke jalanan menyoroti penderitaan warga Palestina.

Di ibukota Paris, Prancis, para pendukung Palestina memenuhi jalanan dan menunjukkan solidaritasnya dengan demonstrasi dukungan. Meski acara itu dilarang, tapi massa tetap melakukan aksi. Para peserta demonstrasi dan polisi Prancis terlibat bentrok ketika kerumunan massa dibubarkan.

1. Lebih dari 4.000 pasukan keamanan diturunkan di Paris

Ribuan orang turun di Paris untuk menunjukkan solidaritas mereka dan menuntut Israel untuk menghentikan aneksasi terhadap Palestina. Massa demonstrasi dikejar-kejar petugas keamanan yang diturunkan karena aksi itu sebenarnya dilarang.

Melansir dari laman Associated Press, Kepolisian Prancis menurunkan 4.200 personel keamanan untuk membubarkan aksi solidaritas Palestina yang dilarang tersebut. Kepala Polisi Paris yang bernama Didier Lallement juga memerintahkan toko-toko untuk tutup karena khawatir dengan ancaman kekerasan.

Aksi di Paris dilarang oleh otoritas adiminstrator setempat karena berkaca pada aksi dukungan Palestina pada tahun 2014 lalu. Saat itu, demonstrasi pro-Palestina pada bulan Juli yang menentang serangan Israel ke Gaza merosot menjadi aksi kekerasan.

Dalam aksi demonstrasi hari Sabtu (15/5), massa yang ikut dalam aksi berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan lain di Paris ketika polisi mendekati mereka. Polisi terkadang menggunakan gas air mata dan meriam air. Massa juga membalas dengan melempari pasukan dengan berbagai proyektil yang dapat mereka gunakan.

2. Emmanuel Macron mendapat kritikan secara luas dari kelompok sayap kiri

Prancis adalah negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di Eropa. Sekitar lima juta Muslim tinggal di Prancis. Tapi negara tersebut juga memiliki jumlah populasi Yahudi terbesar ketiga di dunia, setelah Israel dan Amerika Serikat.

Aksi solidaritas untuk Palestina yang dilarang oleh pihak berwenang, telah membuat perpecahan politik di Prancis. Presiden Emmanuel Macron telah dikritik secara luas karena dianggap mendukung Israel.

Melansir dari laman France24, kelompok partai-partai sayap kanan mendukung langkah-langkah larangan aksi demonstrasi. Namun partai sayap kiri mendukung aksi solidaritas pro-Palestina.

Asosiasi Palestina di Ile-de-France mengatakan "kami menolak untuk membungkam solidaritas kami dengan Palestina, dan kami tidak akan dicegah untuk berdemonstrasi," katanya. 

Seorang pengacara untuk kelompok aksi pro-Palestina yang bernama Sefen Guez Guez, mengecam larangan tersebut sebagai "tidak proporsional" dan "bermotivasi politik."

Aksi demonstrasi di Prancis tidak hanya dilakukan oleh kelompok Muslim, akan tetapi juga diikuti oleh asosiasi anti-fasis, kelompok aktivis Attac, dan partai sayap kiri Anti-Kapitalis Baru.

Baca Juga: Utusan AS Tiba di Tel Aviv Bahas Konflik Israel-Palestina

3. Aksi demonstrasi pro-Palestina di Berlin juga dibubarkan

Solidaritas untuk Palestina telah menyebar ke berbagai tempat. Banyak warga di kota-kota besar di dunia, dari Sydney hingga Madrid, melakukan aksi demonstrasi solidaritas untuk Palestina. Di ibukota Berlin, Jerman, ribuan orang berkumpul untuk menyuarakan pendapat dan dukungan untuk Palestina.

Melansir dari laman Deutsche Welle, polisi Berlin terlibat bentrok kecil dengan demonstran di distrik Neukolln. Polisi mengatakan para pengunjuk rasa melemparkan botol, batu dan petasan ke arah petugas. Polisi berusaha untuk membubarkan kerumunan demonstrasi yang dianggap tidak mengikuti langkah-langkah ketat akibat virus korona selama protes.

Aksi solidaritas untuk Palestina tidak hanya terjadi di ibukota Berlin saja akan tetapi juga berlangsung di kota Frankfurt, Hamburg dan kota-kota Jerman lainnya.

Baca Juga: Utusan AS Tiba di Tel Aviv Bahas Konflik Israel-Palestina

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya