Polusi Sebabkan Ribuan Satwa Laut Mati di Rusia 

Pantai tak aman bagi kesehatan pengunjung dan penduduk lokal

Moskow, IDN Times – Kamchatka adalah wilayah semenanjung di Rusia timur ujung, yang lebih dekat ke Tokyo dari pada ke Moscow. Salah satu pantainya kini tercemar oleh polusi dan menjadi berbahaya. Banyak satwa laut mati dan orang-orang mulai dilarang masuk ke kawasan tersebut.

Di Kamchatka, yang berjarak 6.000 kilometer lebih dari Moskow, ribuan makhluk laut seperti bulu babi, anjing laut, gurita dan lainnya terdampar di pantai dan mati. Air laut menjadi beracun dan memicu kekhawatiran tentang bocornya bahan bakar roket yang disimpan di kawasan itu.

Para perenang dilaporkan jatuh sakit. Laman berita Deutsche Welle memberikan informasi bahwa para peselancar, perenang dan penyelam mengalami sakit tenggorokan, pandangan kabur, mual, muntah dan demam setelah masuk ke air (3/10). Belum jelas apa yang menyebabkan polusi yang terjadi di semenanjung Kamchatka tersebut.

1. Polusi disebabkan bukan produk minyak? 

Polusi Sebabkan Ribuan Satwa Laut Mati di Rusia Banyak gurita mati karena pencemaran yang terjadi di Semenanjung Kamchatka (twitter.com/Greenpeace Russia)

Polusi air laut yang terjadi di Kamchatka terungkap akhir bulan lalu. Para peselancar di kawasan tersebut melaporkan bahwa mata mereka perih usai terkena air laut.

Selain itu juga air telah mulai berubah warna dan timbul bau yang tak sedap. Pejabat kesehatan setempat yang memeriksa para peselancar mengatakan ada luka bakar ringan di kornea mata para peselancar.

Laman berita The Guardian, melaporkan bahwa Gubernur regional Vladimir Solodov mengatakan laut di lepas pantai semenanjung Kamchatka yang terpencil itu mungkin telah terkontaminasi oleh zat kimia beracun (5/10). Meski begitu, belum jelas apakah polusi disebabkan oleh produk minyak bumi atau zat kimia.

Namun, agen berita resmi pemerintah Rusia, Tass, melaporkan bahwa “hampir tidak mungkin kerusakan yang seperti itu diakibatkan oleh badai atau produk minyak bumi” (5/10).

Alasan tersebut disimpulkan setelah terkonfirmasi bahwa organisme di dasar laut juga ikut mati, mengapung dan terseret ke pantai dalam jumlah besar. Jadi besar kemungkinan adalah seluruh kedalaman tercemar dan bukan hanya di permukaannya saja seperti kasus tumpahnya minyak.

Baca Juga: Anies Baswedan Akui Polusi Udara di Jakarta Berbahaya

2. Polusi dan kontaminasi tidak disebabkan oleh manusia, kata pemerintah Rusia

Polusi Sebabkan Ribuan Satwa Laut Mati di Rusia Ribuan makhluk laut terdampar di pantai di Semenanjung Kamchatka karena keracunan. Ilustrasi (twitter.com/Julia)

Penelitian lebih lanjut dari polusi dan pencemaran di wilayah Khalaktyrsky di Kamchatka, dimana banyak makhluk laut dalam skala besar ditemukan mati di pantai, terdapat kandungan minyak dan kelebihan fenol diatas ambang batas normal di dalam air laut. Polisi setempat juga menemukan tiga tempat lain di Teluk Avacha di Kamchatka, bahwa banyak makhluk laut mati dan kandungan air laut sama dengan penelitian awal.

Penelitian masih terus dilakukan, oleh Kementrian darurat Rusia yang mengumpulkan sampel air dari pantai dan sungai terdekat. Selain itu, ada juga para sukarelawan yang ikut membantu mencari tahu sumber penyebab kontaminasi yang terjadi di pantai Kamchatka.

Kementerian Sumber Daya Alam Rusia menjelaskan bahwa polusi yang terjadi di semenanjung Kamchatka tidak mungkin disebabkan oleh manusia, katanya kepada kantor berita resmi pemerintah RIA, yang dikutip oleh DW (5/10). Lebih lanjut, Menteri Ekologi Dmitry Kobylkin mengatakan bahwa penelitian hanya menemukan sedikit peningkatan kandungan zat besi dan fosfat.

Namun lembaga yang bergerak pada perlindungan alam, Greenpeace, mengingatkan terjadinya bencana ekologis di wilayah terpencil di Kamchatka.

Selain itu, WWF Rusia juga menjelaskan bahwa tidak mungkin badai bisa menimbulkan polusi dan kontaminasi dengan tingkat separah itu.

3. Tempat favorit yang tidak aman lagi bagi kesehatan pengunjung

Polusi Sebabkan Ribuan Satwa Laut Mati di Rusia Foto udara yang menunjukkan bahwa laut di Semenanjung Kamchatka tercemar zat kimia (twitter.com/Julia)

Tempat yang tercemar dan terkontaminasi itu adalah salah satu tempat favorit dan terkenal di Kamchatka karena wilayah tersebut memiliki pegunungan vulkanik yang masih aktif. Selain itu, pantai pasir hitam karena tertutup dengan pasir vulkanik di Semenanjung Kamchatka terkenal di kalangan wisatawan. Ombaknya yang datang dari samudera Pasifik juga menarik para peselancar.

Akan tetapi, tempat tersebut kini masuk ke dalam larangan. Pantai sudah tak lagi aman bagi kesehatan pengunjung. Salah satu peselancar lokal yang bernama Rasul Gadzhiev memberikan pengakuan: “Kami mulai melihat ada yang tidak beres dengan airnya karena setelah ombak biasa, dan kamu keluar dari ombak tersebut, mata perih rasanya seperti terbakar,” jelasnya seperti dikutip oleh laman berita BBC, (6/10).

Perairan di pantai Kamchatka kini warnanya berubah bening kekuning-kuningan. Penduduk lokal terkena dampak dari peristiwa tersebut. Kontak yang terjadi antara penduduk lokal dan air laut di pantai, hampir selalu mengakibatkan respon negatif bagi penduduk, sehingga membuat pantai Kamchatka tak lagi nyaman seperti sebelumnya.

Baca Juga: Ratusan Paus Terdampar di Perairan Australia, Ada Apa?

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya