Prancis Terapkan Waspada Maksimal, Bar dan Kafe Tutup Dua Minggu

Ratusan ribu pegawai terancam kehilangan pekerjaan

Paris, IDN Times – Gelombang kedua COVID-19 telah menyibukkan beberapa negara besar di Eropa, khususnya negara Prancis. Pemerintah Prancis telah mulai menerapkan kewaspadaan maksimal. Hal itu dilakukan agar persebaran infeksi virus corona dapat dikekang.

Data yang dikumpulkan oleh Worldometer, per 5 Oktober 2020 penduduk Prancis yang terinfeksi virus corona mencapai 619.190 kasus. Jumlah ini membuat Prancis sementara menduduki peringkat kedua terbanyak setelah Spanyol. Kematian akibat virus corona di Perancis mencapai 32.230 orang yang meninggal.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa atau ECDC mencatat bahwa negara yang dipimpin oleh Presiden Emanuel Macron tersebut rata-rata memiliki angka 240 kasus per 100 ribu. Oleh karena itu, pemerintah Prancis akhirnya memberikan peringatan dan kewaspadaan baru yang lebih maksimal sebelum angka rata-rata kasus mencapai 250 per 100 ribu penduduk.

1. Dampak dari penerapan kebijakan kewaspadaan maksimal

Prancis Terapkan Waspada Maksimal, Bar dan Kafe Tutup Dua MingguParis menghadapi kondisi sangat serius karena gelombang kedua COVID-19 yang melanda Perancis. Kota tersebut akan menerapkan pembatasan khususnya bar dan kafe. Ilustrasi (unsplash.com/Anthony Delanoix)

Ibukota Prancis, yakni Paris, menjadi salah satu kota yang akan menerapkan kewaspadaan maksimal demi mencegah menyebarnya infeksi virus corona. Seluruh bar di Paris akan ditutup selama dua minggu ke depan, mulai hari Selasa.

Melansir dari laman berita Reuters, restoran masih diizinkan untuk buka. Namun, ada syarat yang mesti dipenuhi bagi pemilik resto, yaitu harus menerapkan protokol sanitasi terbaru (5/10). Wilayah ibukota Paris menjadi wilayah yang berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi, mulai pertengahan minggu lalu.

Dampak lain dari penerapan kewaspadaan maksimal di Paris adalah ruang kuliah hanya boleh dihadiri separuh mahasiswa. Selain itu, bekerja dari rumah harus lebih diprioritaskan saat ini dari pada minggu-minggu sebelumnya. Seluruh rincian tentang pembatasan yang akan dilakukan, bakal diumumkan pada hari Senin minggu depan.

2. Bagaimana Prancis mengukur sebuah kota masuk dalam tingkat kewaspadaan maksimal?

Prancis Terapkan Waspada Maksimal, Bar dan Kafe Tutup Dua MingguPM Perancis, Jean Castex harus melakukan langkah pencegahan untuk mengenang persebaran virus corona. Ilustrasi (twitter.com/Le Parisien)

Pemerintah Prancis punya rumus tersendiri untuk mengukur bahwa sebuah kota di negara tersebut statusnya ditingkatkan menjadi kewaspadaan maksimal. Ukurannya dilakukan berdasarkan basis data yang akurat dari hasil tes, tracing dan tracking.

Melansir dari laman berita BBC, jika di suatu wilayah di Prancis, jumlah infeksi lebih dari 100 orang per 100 ribu penduduk berusia lanjut dan infeksi 250 orang per 100 ribu penduduk masyarakat umum makan akan diterapkan kebijakan kewaspadaan maksimal (5/10). Selain itu harus ada 30 persen tempat tidur tersedia untuk perawatan intensif bagi pasien virus corona.

“Langkah-langkah ini sangat diperlukan dalam perjuangan untuk mengekang penyebaran virus,” kata Perdana Menteri Perancis Jean Castex, seperti dilansir dari BBC.

3. Kota besar lain juga terancam kebijakan kewaspadaan maksimal

Prancis Terapkan Waspada Maksimal, Bar dan Kafe Tutup Dua MingguRatusan ribu pekerja hotel, restoran, kafe dan bar terancam kehilangan pekerjaan akibat virus corona yang berlarut-larut. Ilustrasi (unsplash.com/Kyle Ryan)

Perancis sedang mengalami salah satu tahap kesibukan dalam menahan serangan COVID-19 gelombang kedua. Khususnya ibukota Paris, situasi persebaran dan infeksi dilaporkan telah sampai pada titik yang mengkhawatirkan.

Melansir dari laman berita Al Jazeera, Walikota Paris Anne Hidalgo mengatakan kepada para pewarta bahwa situasi serangan COVID-19 di Paris kondisinya “sangat serius” (4/10). Sebuah poling yang dilakukan oleh televisi lokal menunjukkan bahwa 61 persen penduduk Paris dan daerah pinggiran mendukung penutupan bar dan kafe.

Kota-kota besar lain di Perancis seperti Lille, Lyon dan Toulouse juga berada di dekat ambang batas kewaspadaan maksimal. Hal serupa seperti penutupan total bar dan kafe bisa saja terjadi di kota-kota tersebut.

220.000 perusahaan yang bergerak di bidang restoran, kafe, hotel dan diskotik, 15 persen dari jumlah tersebut terancam bangkrut. 250 ribu staf pegawai terancam kehilangan pekerjaan, laman berita Al Jazeera melapokan pada Minggu (4/10).

Baca Juga: 10 Lokasi Syuting Populer di Serial 'Emily in Paris', Menawan Banget!

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya