Presiden Sementara Bolivia Jeanine Anez Mundur Jadi Capres

Kesempatan untuk menang sangat tipis
La Paz, IDN Times – Usai Evo Morales dan para petinggi Bolivia “digulingkan” tahun lalu, pemimpin dari pihak konservatif Jeanine Anez memproklamirkan diri sebagai presiden sementara karena terjadi kekosongan kekuasaan.
 
Anez yang mengambil alih kepemimpinan tersebut berjanji akan segera mengadakan pemilihan baru untuk memilih presiden. Namun rencana pemilihan terus mundur karena pandemi COVID-19.
 
Baru-baru ini, Jeanine Anez memberikan pengumuman tidak akan ikut dalam pencalonan presiden. “Hari ini saya mengesampingkan pencalonan saya sebagai presiden Bolivia, demi demokrasi. Jika kita tidak bersatu, Morales akan kembali, jika kita tidak bersatu demokrasi akan kalah,” katanya seperti dikutip dari laman berita Aljazeera (19/9).
 
Tahun lalu Bolivia diguncang krisis politik. Presiden Evo Morales mengundurkan diri dan para pendukungnya melakukan protes. Banyak diantara pendukung presiden Evo Morales yang meninggal karena bentrok dengan pihak keamanan.

1. Hujan kritik untuk Jeanine Anez selama jadi presiden sementara

Presiden Sementara Bolivia Jeanine Anez Mundur Jadi CapresPekerja hiburan protes karena lockdown di Bolivia. Presiden Bolivia dikritik karena lamban dalam penanganan Covid-19 (twitter.com/Vida Latinoamerica)
Jeanine Anez yang memproklamirkan diri sebagai presiden pada Januari lalu, memiliki satu tugas yakni membuat pemilihan baru secepat mungkin usai Morales dan pengikutnya mundur dari jabatan.
 
Tapi dalam kepemimpinan Anez yang sementara, banyak kritik yang menghampiri dirinya seperti tuduhan korupsi, pelanggaran hak asasi manusia terhadap lawan politik juga jurnalis sayap kiri yang ditekan dan ditahan.
 
Dilansir dari laman berita The Guardian, mantan anggota senat dari MAS yang mendapat suaka di Meksiko, Valeria Silva Guzman, mengatakan bahwa pemerintahan Anez dibangun dengan darah di Bolivia. “Penindasan, kematian, penjara, penganiayaan politik, pada dasarnya adalah rezim teror” kata Silvia Guzman (1/6).
 
Anez juga dikritik karena penanganannya yang lamban terhadap pandemi Corona yang menyerang. Setidaknya sudah ada 7.000 lebih orang yang meninggal karena COVID-19 di Bolivia.
 
Juli lalu, Jeanine Anez dinyatakan positif COVID-19 dan bekerja dalam isolasi mandiri. Kini kesehatannya sudah membaik.

2. Pemilihan presiden di tengah pandemi virus corona

Presiden Sementara Bolivia Jeanine Anez Mundur Jadi CapresEvo Morales, presiden Bolivia yang dituduh mencurangi pemilu dan mengundurkan diri sehingga digantikan oleh Jeanine Anez (twitter.com/Kareem Rifai)
Jeanine Anez yang mengisi kursi presiden sementara, pada akhirnya juga dikritik karena telah membuat jadwal pemilihan terus mundur. Rencananya, pemilihan akan digelar pada bulan Mei namun diundur 6 September dan akhirnya diundur kembali pada 18 Oktober.
 
Pengunduran jadwal pemilihan tersebut membuat tokoh politik yang berseberangan dengan Anez curiga bahwa hal tersebut hanya strategi mengulur waktu bagi Anez untuk mengumpulkan dukungan.
 
Akan tetapi Presiden pengadilan Salvador Romero mengatakan, “pemilu ini membutuhkan langkah-langkah keamanan setinggi mungkin untuk melindungi kesehatan rakyat Bolivia” katanya seperti dilansir dari Strait Times (24/7).

3. Peluang Jenaine Anez untuk menang kecil

Presiden Sementara Bolivia Jeanine Anez Mundur Jadi CapresPara pendukung Luis Arce dari Partai Gerakan Sosialisme (MAS), partainya Evo Morales (twitter.com/Kawsachun News)
Ada empat calon yang akan berlaga menjadi presiden Bolivia. Pertama adalah Luis Arce dari Partai Gerakan Sosialisme (MAS), kedua adalah Carlos Mesa yang berasal dari haluan tengah, Luis Fernando Camacho yang anti-Morales dan Jeanine Anez. Dalam jajak pendapat terbaru, kantor berita BBC mengatakan Luis Arce dapat memenangkan pemilihan hanya dengan satu putaran (19/9).
 
Poling yang dilakukan terbaru menunjukkan bawa Luis Arce yang berasal dari partainya Evo Morales menduduki posisi tertinggi dengan raihan 40,3 persen. Carlos Mesa yang dikalahkan oleh Morales dan kini mencalonkan lagi berada diurutan kedua dengan raihan 26,2 persen. Aktivis konservatif anti-Morales Fernando Camacho mendapatkan 14, persen dan Anez 10,6 persen.
 
Anez yang mundur dari pencalonan presiden, dapat meningkatkan peluang pemilihan jadi dua putaran dengan mengkonsolidasikan suara anti Luis Arce.

Baca Juga: Presiden Bolivia Positif Terinfeksi COVID-19!

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya