Pria Nazi yang Sakit Jiwa Serang di Sekolah Rusia, 17 Orang Tewas 

Pelaku melakukan penembakan secara acak

Jakartan, IDN Times - Penembakan di sekolah Rusia terjadi di wilayah Udmurtia, sekitar 960 kilometer sebelah timur Moskow, pada Senin (26/9/2022). Seorang pria melakukan penembakan di sekolah No. 88 di kota Izhevsk.

Aksi penembakan itu menewaskan 17 orang dan melukai setidaknya 24 orang. Pelaku diidentifikasi bernama Artyom Kazantsev, berusia 34 tahun, yang merupakan alumni sekolah tersebut.

Dia mengenakan kaus hitam dengan gambar Nazi saat melancarkan aksinya.

1. Pelaku merupakan pasien di fasilitas psikiatri

Pria Nazi yang Sakit Jiwa Serang di Sekolah Rusia, 17 Orang Tewas Ilustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Rusia, yang sedang dilanda protes penolakan mobilisasi militer parsial, dikejutkan dengan insiden mematikan di sebuah sekolah di kota Izhevsk di wilayah Udmurtia, Rusia bagian tengah.

Melansir Associated Press, pria bernama Kazantsev melepaskan tembakan secara membabi-buta. Di antara 17 korban tewas adalah anak-anak. 

Alexander Brechalov, Gubernur Udmurtia, mengatakan Kazantsev merupakan pasien yang terdaftar di fasilitas psikiatri. Dia kemudian melakukan bunuh diri setelah melancarkan serangan tersebut.

Baca Juga: Moldova akan Hukum Warganya yang Ikut Bela Rusia di Ukraina

2. Pelaku mengenakan kaus bergambar Nazi

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, angkat bicara mengenai penembakan di kota Izhevsk. Dia menggambarkan kejadian itu sebagai aksi terorisme.

Peskov juga mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sangat berduka atas kematian yang timbul dari insiden itu.

Menurut Le Monde, petugas penyelidik menjelaskan bahwa pelaku mengenakan kaus hitam dengan simbol Nazi dan kepalanya dibungkus balaclava, perlengkapan pembungkus kepala yang biasa digunakan oleh para pemotor.

Penembakan itu merupakan insiden terbaru di Rusia yang sebelumnya juga pernah terjadi. Penembakan di sekolah Rusia terakhir pada April saat seorang pria melepaskan tembakan ke sebuah taman kanak-kanak di wilayah Ulyanovsk. Seorang guru dan dua anak tewas.

3. Pelaku bersenjata dua pistol yang tidak mematikan

Tidak seperti di Amerika Serikat, sebenarnya penembakan massal di sekolah Rusia jarang terjadi. Penembakan massal di fasilitas pendidikan di Rusia mulai terlihat pada 2021, ketika seorang mahasiswa mengenakan pakaian taktis dan bersenjatakan senapan berburu, melakukan aksinya di Universitas Negeri Perm yang menewaskan enam orang.

Setelahnya, beberapa berita muncul tentang penembakan massal di sekolah Rusia yang menewaskan puluhan orang.

Dalam kejadian terbaru di kota Izhevsk, menurut Al Jazeera, pelaku membawa dua pistol yang tidak mematikan. Namun pistol tersebut dapat diisi dengan peluru asli. Senjata itu juga tidak terdaftar di pihak berwenang.

Sekolah yang diserang oleh pelaku merupakan lembaga pendidikan yang mengajar anak-anak berusia 6-17 tahun. Para siswa dievakuasi usai kejadian tersebut dan daerah sekitarnya telah ditutup.

Investigasi kriminal atas insiden itu telah diluncurkan atas tuduhan pembunuhan dan kepemilikan senjata api secara ilegal.

Baca Juga: Tolak Berangkat Perang di Ukraina, Warga Rusia Tembak Perwira Militer

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya