Profil Bulgaria: Sejarah Budaya Luhur, Tempat Kelahiran Aksara Sirilik

Pernah dikuasai Turki Utsmani hampir lima abad

Jakarta, IDN Times - Di Semenanjung Balkan, ada sebuah negara besar bernama Republik Bulgaria. Negara ini berbatasan dengan Serbia dan Makedonia di barat, Rumania di utara, Turki dan Yunani di selatan serta bagian timur berbatasan dengan Laut Hitam.

Dengan luas wilayah hampir 111 ribu kilometer persegi, wilayah Bulgaria 3,4 kali lipat lebih luas dibandingkan provinsi Jawa Tengah. Jumlah populasi negara ini sekitar 6,9 juta jiwa.

Sofia adalah ibu kota Bulgaria, yang menjadi kota terpadat dengan sekitar seperlima populasi total. Sebagian besar masyarakatnya menganut agama Kristen Ortodoks Timur. Negara ini memiliki jejak sejarah yang agung dengan aksara Sirilik disebut lahir di wilayah ini.

Berikut ini adalah profil Republik Bulgaria.

Baca Juga: Bulgaria Akan Ekstradisi Warga Rusia yang Tolak Perang di Ukraina

1. Sistem politik Bulgaria

Profil Bulgaria: Sejarah Budaya Luhur, Tempat Kelahiran Aksara Sirilikilustrasi gedung parlemen Bulgaria (Unsplash.com/Angel Balashev)

Bulgaria adalah negara republik parlementer setelah berpisah dari Uni Soviet yang mengalami keruntuhan pada awal 1990-an. Sistem politik yang dianut mirip dengan sistem demokrasi.

Menurut laman resmi pemerintah, lembaga dasar negara meliputi parlemen (Narodno Sabranie) yang memiliki 240 anggota, Dewan Menteri yang dipimpin Perdana Menteri (PM) sebagai kepala pemerintahan, presiden sebagai kepala negara dan badan hukum seperti pengadilan yang meliputi kejaksaan, Mahkamah Konstitusi dan Dewan Pengadilan Tinggi

PM Bulgaria saat ini adalah Galab Donev dan Presiden Bulgaria adalah Rumen Radev. PM dan Presiden memimpin 264 kotamadya dengan 28 wilayah administrasi yang mirip seperti provinsi. Negara ini memiliki banyak partai politik di mana mereka harus bisa mendapatkan 4 persen suara untuk bisa masuk ke dalam parlemen.

Baca Juga: Tolak Ketergantungan Rusia, Warga Bulgaria Demo Anti-Gazprom 

2. Dihuni oleh suku Thracia dengan budaya luhur

Profil Bulgaria: Sejarah Budaya Luhur, Tempat Kelahiran Aksara Sirilikilustrasi (Unsplash.com/Dorothea Oldani)

Sebelum menemukan diri sebagai negara Bulgaria modern, suku Thracia disebut sebagai kelompok Indo-Eropa pertama yang paling awal mendiami wilayah ini. Mereka terbagi menjadi beberapa suku dan pernah bersatu sekitar tahun 500 SM (Sebelum Masehi) membentu Kerajaan Odrysian.

Melansir New World Encyclopedia, kerajaan ini pernah dihancurkan oleh Makedonia tetapi bangkit kembali sebentar ketika berada di bawah kepemimpinan Seuthes III. Sekitar 100 SM sampai awal Masehi, mereka bertempur melawan invasi Kerajaan Romawi tapi akhirnya kalah.

Salah satu tokoh pemimpin unggul yang menjadi pemberontak dari Bulgaria untuk melawan Kerajaan Romawi adalah Spartacus. Dia adalah orang Thracia yang lahir di wilayah Struma tengah.

Dibawah kekuasaan Romawi, Bulgaria menjadi salah satu pusat perdagangan penting. Ketika Romawi pecah, Bulgaria berada di bawah kekuasan Bizantium yang dominan dengan agama Kristen Ortodoks.

Baca Juga: Bulgaria Usir 70 Staf Diplomat Rusia atas Tuduhan Mata-Mata

3. Migrasi orang-orang Slavia dan Bulgaria

Profil Bulgaria: Sejarah Budaya Luhur, Tempat Kelahiran Aksara Sirilikilustrasi ibu kota Sofia, Bulgaria (Unsplash.com/Stefan Popov)

Kekuatan Romawi yang berjaya terus mendapatkan ancaman dari pihak luar. Provinsi Bulgaria juga kerap mendapatkan serangan dari orang-orang Hun, Goth, Visigoth, Ostrogoth dan Slavia. 

Dari beberapa kekuatan eksternal yang menyerbu, orang-orang Slavia mampu mengatasi perlawanan Bizantium dan menetap di sebagian besar Balkan, termasuk di Bulgaria. Orang-orang ini membawa budaya yang lebih stabil dan mempertahankan bahasa mereka sendiri, kutip Country Studies.

Kedatangan orang-orang Bulgaria pertama ke wilayah ini tumpang tindih bersama migrasi orang-orang Slavia. Orang Bulgaria bermigrasi dari wilayah antara pegunungan Ural dan Sungai Volga ke Laut Kaspia, lalu melintasi Sungai Danube menuju Balkan.

Mereka memiliki reputasi yang baik sebagai penunggang kuda militer dan organisasi politik yang kuat berdasarkan ke-khan-an mereka. Pada suatu titik, orang-orang Bulgar ini bersatu dengan Slavia untuk menghancurkan dominasi Bizantium. Romawi mengakui Kekaisaran Bulgaria pertama pada tahun 681 ketika dipimpin oleh Khan Asparukh.

4. Munculnya aksara Sirilik dan pemberontakan melawan Bizantium

Profil Bulgaria: Sejarah Budaya Luhur, Tempat Kelahiran Aksara Sirilikilustrasi (Pixabay.com/jdblack)

Kekaisaran Bulgaria mampu mengalahkan Bizantium pada 881 dan memperluas wilayah ekspansi sampai ke Beograd yang kini jadi ibu kota Serbia. Namun secara kultural, Bizantium mampu mempengaruhi kekaisaran ini dengan membawa Kristen Ortodoks Timur.

Country Studies menjelaskan, perkembangan sastra Bulgaria yang dirancang untuk Slavia, dikembangkan oleh biarawan Ortodoks Santo Cyril dari Yunani dan Methodius. Laman PBS menjelaskan, aksara Sirilik kemudian berkembang berdasarkan alfabet Yunani.

Sekitar selusin huruf tambahan diciptakan untuk mewakili suara orang Slavia yang tidak ditemukan dalam bahasa Yunani. Sistem aksara ini sangat berkembang di Rusia dan diperbaharui era Peter Yang Agung pada awal abad-18. Sampai saat ini, aksara Sirilik digunakan di negara-negara Slavia, termasuk Bulgaria.

Bizantium kembali mencengkeram Bulgaria di abad ke-10 selama sekitar dua abad saat berkoalisi dengan Rusia. Tapi ketika mereka kembali ribut dengan Romawi, pemberontakan Bulgaria mampu menghancurkan kekuatan Bizantium dan terbentuklah Kekaisaran Bulgaria kedua di abad ke-13.

5. Kehadiran Turki Utsmani dan kemerdekaan Bulgaria

Profil Bulgaria: Sejarah Budaya Luhur, Tempat Kelahiran Aksara Sirilikilustrasi katedral di ibu kota Sofia, Bulgaria (Unsplash.com/Fred Moon)

Pada suatu masa, Bulgaria pernah diserang oleh orang-orang Serbia dan dipengaruhi secara kultural budaya dari tetangganya itu. Namun kebangkitan Kekaisaran Turki Utsmani dari selatan, menyapu Eropa selatan dan tenggara, termasuk orang-orang Bulgaria dan Serbia.

Melansir Local Histories, Turki Utsmani yang dominan di abad ke-14 berhasil merebut kota Turnovo yang jadi pusat Kekaisaran Bulgaria kedua. Perlawanan Bulgaria pupus di tahun 1396 dan wilayah itu berada di bawah kekuasaan Turki selama hampir lima abad.

Banyak keturunan lelaki Bulgaria yang diambil oleh Turki untuk dididik menjadi muslim dan dilatih menjadi tentara khusus yang disebut Janissari. Selama dikuasai Turki Utsmani, mereka juga diharuskan membayar pajak.

Beberapa pemberontakan pernah terjadi terhadap kekuatan Turki tapi mampu dipadamkan. Usai kekuatan Turki mulai menurun di abad ke-17 diikuti gelombang nasionalisme yang tersebar di Eropa, nasionalisme Bulgaria tumbuh dan kebencian menyebar terhadap rezim Turki.

Pernyataan perang dari Rusia terhadap Turki Ustmani pada 1877 membuat pasukan Turki tersingkir dari Bulgaria. Rusia merebut ibu kota Sofia dan sebuah perjanjian dibuat mengakhiri perang dan membuat Bulgaria merdeka.

Beberapa kemelut politik terjadi yang membuat Bulgaria terbelah jadi dua. Pada 1885, Bulgaria selatan bersatu dengan Bulgaria utara dan melancarkan kudeta untuk meraih kemerdekaannya.

6. Bulgaria di antara Perang Dunia dan dikuasai Uni Soviet

Profil Bulgaria: Sejarah Budaya Luhur, Tempat Kelahiran Aksara Sirilikilustrasi perang (Pixabay.com/jarmoluk)

Memasuki era modern di abad ke-20, Bulgaria terlibat dalam Perang Balkan pada tahun 1912 dan 1913. Bulgaria juga terlibat dalam dua Perang Dunia yang menghancurkan.

Pada Perang Dunia I, menurut History, Bulgaria bersekutu dengan Blok Sentral, bergabung dengan Jerman, Austria-Hungaria, dan Turki Utsmani. Mereka melawan Inggris, Prancis, Rusia, Italia, Rumania, Kanada, Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Blok Sentral kalah dan membuat beberapa wilayah Bulgaria terpecah. Dalam Perang Dunia II, Bulgaria kembali bersekutu dengan Nazi Jerman dan Fasisme Italia dalam perang yang mematikan.

Dalam kecamuk perang tersebut, melansir New World Encyclopedia, pada September 1944, tentara Soviet berhasil memasuki Bulgaria dan mendirikan kediktatoran komunis di wilayah itu. Pada tahun yang sama, Bulgaria pernah berbalik melawan sekutunya Jerman dengan lebih dari 30 ribu tentara tewas dalam perang tersebut.

7. Kemerdekaan Bulgaria dan menjadi anggota UE-NATO

Profil Bulgaria: Sejarah Budaya Luhur, Tempat Kelahiran Aksara Sirilikilustrasi bendera Bulgaria dan bendera Uni Eropa (Unsplash.com/Neven Myst)

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Uni Soviet telah mencengkeram sebagian besar wilayah Slavia, termasuk Bulgaria. Wilayah ini kemudian dikenal sebagai Republik Rakyat Bulgaria dan diperintah oleh Partai Komunis.

Pada era Stalin memimpin, kamp kerja paksa berdiri dan pada puncaknya menampung sekitar 100 ribu orang. Gereja dikendalikan oleh negara dan banyak rakyat yang menderita akibat kekuasaan komunis tersebut.

Ketika kekuatan Soviet melemah, Partai Komunis secara sukarela menyerahkan kekuasaan dan pada Juni 1990 dan Bulgaria memerdekakan diri. Konstitusi baru dipilih dengan Presiden dan Perdana Menteri yang memimpin.

Keterbebasan dari rezim Soviet membuat Bulgaria tertatih untuk berkiblat pada negara-negara Barat dan berupaya menjadi negara yang demokratis. Pada tahun 2004, Bulgaria diterima menjadi anggota NATO. Tiga tahun setelahnya, pada 2007, Bulgaria bergabung dengan Uni Eropa (UE) dan semakin menjauh dari Rusia.

Meski telah bergabung bersama UE, tapi perkembangan Bulgaria belum meningkat secara signifikan. Negara itu masih tercatat sebagai negara anggota dengan tingkat rendah dalam hal upah, infrastruktur, sistem transportasi dan kesehatan. EU Observer menyebut Bulgaria masih menjadi negara anggota termiskin UE yang diikuti Rumania.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya