Profil Latvia, Negera Demokratis di Baltik yang Pernah Dikuasai Soviet

Pernah dijajah Rusia berulangkali

Jakarta, IDN Times - Di pesisir Laut Baltik, ada sebuah negara yang bernama Latvia. Negara ini memiliki garis pantai lebih dari 500 kilometer, menjadikannya sebagai negara Eropa yang memiliki pemandangan indah.

Riga adalah ibu kota Latvia. Kota tersebut menjadi kota terbesar di Latvia dan bahkan di Baltik. Kota Riga telah berdiri sejak abad pertengahan yang lalu, dan sampai saat ini tetap menjadi kota yang metropolis.

Latvia secara resmi menjadi negara merdeka dalam bentuk republik pada 18 November 2018. Meski di tahun-tahun selanjutnya dikuasai oleh negara asing, tapi tanggal tersebut tetap diperingati sebagai hari libur dan hari proklamasi nasional.

Berikut ini adalah profil Latvia, salah satu negara Baltik yang demokratis dan pernah dikuasai Uni Soviet selama puluhan tahun.

Baca Juga: Kontroversi Monumen Soviet, Mendagri Latvia Mundur

1. Geografi dan bendera Latvia

Profil Latvia, Negera Demokratis di Baltik yang Pernah Dikuasai Sovietilustrasi bendera Latvia (Unsplash.com/Mareks Steins)

Sebagai negara Baltik, Latvia bertetangga dengan Estonia dan Lithuania. Di sebelah timur, Latvia berbatasan dengan Rusia dan di sebelah selatan berbatasan dengan Belarusia.

Latvia memiliki luas wilayah yang cukup besar di Eropa, yakni 64.589 kilometer persegi. Jika dibandingkan dengan salah satu provinsi di Indonesia, luas Latvia sedikit lebih besar dari Sulawesi Tengah yang memiliki luas 61.841 kilometer persegi.

Bendera nasional Latvia adalah 'merah-putih-merah'Bendera ini telah ada sejak 1279 yang lalu. Ini menjadikannya sebagai salah satu bendera nasional tertua di dunia. Menurut Symbols, warna merah dari bendera tersebut kadang ditafsirkan sebagai kesiapan memberikan darah dan jantung orang Latvia demi kebebasan dan kemudian mempertahankannya.

Tafsir lain dari bendera itu adalah, di masa lalu, seorang kepala suku Latvia bertempur dan meninggal. Dia dibungkus dengan selimut berwarna putih dan warna merah adalah noda darahnya. Di pertempuran selanjutnya, selimut itu dijadikan sebagai bendera dan pasukan Latvia meraih kemenangan.

2. Sistem pemerintahan Latvia

Profil Latvia, Negera Demokratis di Baltik yang Pernah Dikuasai SovietPerdana Menteri Latvia, Arturs Krisjanis Kariņs (Twitter.com/Krišjānis Kariņš)

Latvia adalah republik parlementer yang demokratis. Perdana Menteri adalah pemimpin pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Saat ini Perdana Menteri Latvia adalah Arturs Krisjanis Kariņs.

Latvia juga memiliki presiden yang dipilih parlemen. Meski lebih seremonial, tapi presiden dapat memveto undang-undang. Presiden Latvia saat ini adalah Egils Levits. Menurut laman resmi pemeirntah, presiden juga merupakan Panglima Angkatan Darat yang dapat mengambil tindakan jika diperlukan.

Parlemen Latvia yang disebut Saeima, adalah sistem unikameral atau sistem satu kamar. Saeima terdiri dari 100 anggota atau deputi. Mereka dipilih setiap empat tahun dalam pemilihan umum. Hanya warga negara yang berusia minimal 18 tahun yang memiliki hak untuk memilih.

Peradilan Latvia terdiri dari tiga tingkat yang terdiri dari pengadilan distrik, pengadilan daerah dan Mahkamah Agung. Selain itu ada juga Mahkaman Konstitusi yang ada di luar sistem tersebut.

Baca Juga: Latvia Izinkan Rakyatnya Pergi Berperang Bantu Ukraina

3. Wilayah pagan yang dikristenkan tentara Salib Jerman

Profil Latvia, Negera Demokratis di Baltik yang Pernah Dikuasai Sovietilustrasi Latvia (Unsplash.com/Sabīne Jaunzeme)

Di masa lalu, orang-orang yang menghuni Latvia dikenal sebagai Balt. Sekitar abad ke-9, Balt dikuasai oleh bangsa Viking. Setelah itu, Viking terusir dan digantikan oleh para ksatria Salib Jerman yang menkristenkan wilayah tersebut.

Menurut laman resmi Kedutaan Besar Latvia untuk Amerika Serikat (AS), para tentara Salib Jerman itu mulai memasuki dan mengkristenkan Latvia pada abad ke-12 dan ke-13. Sebelumnya, wilayah Baltik tersebut adalah wilayah kaum pagan.

Pada 1230, para ksatria Salib itu berhasil menaklukkan seluruh wilayah Latvia, dan terus menguasai sampai sekitar tiga abad selanjutnya. Dalam catatan Country Studies, kurangnya persatuan suku-suku Latvia membuat mereka dapat dikalahkan oleh ksatria Jerman yang berpengalaman dan membawa senjata yang efisien.

Para petani Latvia akhirnya bekerja dan membayar pajak untuk tuan tanah orang-orang Jerman. Mereka juga mendapati pemandangan baru seperti kastil-kastil yang dibangun dari batu-bata yang keras. Pada era kekuasaan ini juga, Riga menjadi kota yang penting sebagai pusat perdagangan di wilayah Baltik.

4. Latvia dikuasai oleh Persemakmuran Polandia-Lithuania dan Swedia

Profil Latvia, Negera Demokratis di Baltik yang Pernah Dikuasai Sovietilustrasi hutan di Latvia (Unsplash.com/Kristaps Ungurs)

Pengaruh para bangsawan Jerman di Latvia diganggu oleh kekuatan dari selatan, yakni gabungan Polandia-Lithuania. Mereka menyerang ke utara dan menaklukkan Latvia. Polandia-Lithuania mulai menguasai Latvia pada 1562 dan membagi wilayah itu menjadi beberapa bagian.

Latgale (Latvia Timur) berada di bawah pemerintahan langsung Persemakmuran Polandia-Lithuania. Menurut On Latvia, kaum bangsawan Jerman bergabung dengan kaum elit para penakluk tersebut.

Lalu ada Courland dan Semigallia di Latvia Selatan dan Barat yang memiliki armada laut yang tangguh. Dan terakhir Vidzeme (Latvia Utara) yang mencakup Riga, yang sudah menjadi kota besar. Ini adalah salah satu daerah yang berharga.

Pada 1621, Swedia melancarkan serangan besar ke Latvia dan berhasil merebut Vidzeme dari tangan Polandia-Lithuania. Kota Riga sendiri bahkan kemudian berkembang menjadi besar, jauh lebih besar ketimbang Stockholm.

5. Latvia di bawah Kekaisaran Rusia dan meraih kemerdekaan

Profil Latvia, Negera Demokratis di Baltik yang Pernah Dikuasai SovietDaugavpils, Latvia (Unsplash.com/Yaroslav Kush)

Memasuki abad ke-18, wilayah Latvia sekali lagi akan berubah. Ini karena tetangga raksasa mereka, Rusia, melakukan invasi dan merebut wilayah itu sekitar tahun 1775. Kekuasaan Polandia-Lithuania disingkirkan dan Latvia masuk dalam Kekaisaran Rusia.

Di bawah kekuasaan Rusia, wilayah Latvia terjadi Rusifikasi. Dalam catatan Country Studies, orang-orang Latvia bahkan kemudian memiliki cita-cita untuk mencari status yang lebih tinggi seperti bangsawan Jerman atau Rusia.

Beberapa orang Latvia meniru orang Jerman yang telah lama ada di wilayah itu, tetapi lainnya juga ingin meniru orang Rusia. Bahkan orang-orang Latvia juga menganut kepercayaan Ortodoks, agama dominan di Rusia.

Kebangkitan nasional orang-orang Latvia mulai terlihat pada abad ke-19. Perkembangan budaya Latvia yang telah ditekan oleh Jermanisasi dan Rusifikasi, dengan pelan bangkit. Memasuki abad ke-20, ketidakpuasan buruh dan pemogokan massal terjadi sebagai gaung protes terhadap penguasa Rusia.

Ketika Perang Dunia I yang mematikan menjalar ke seluruh Eropa, banyak orang Latvia yang bertempur untuk Rusia. Setelah Perang Dunia I dan Kekaisaran Rusia tumbang, Latvia mendeklarasikan kemerdekaan pada 1918.

6. Kenikmatan masa merdeka dan pendudukan Rusia yang berulang

Profil Latvia, Negera Demokratis di Baltik yang Pernah Dikuasai SovietMonumen Kemerdekaan Latvia di Riga (Unsplash.com/Priyank P)

Meski Kekaisaran Rusia runtuh, tapi kekuasan Bolshevik sebenarnya tidak mau melepaskan Latvia. Perang kemerdekaan berdarah terjadi antara orang Latvia melawan Jerman dan melawan Rusia.

Dilansir dari laman resmi pemerintah, secara resmi, Latvia kemudian diakui oleh penguasa Rusia yang baru pada tahun 11 Agustus 1920 setelah ditandatangani perjanjian damai antara kedua belah pihak. Latvia menikmati periode kemerdekaan ini sebagai masa keemasan dan kemajuan. Banyak pencapaian diraih dan perkembangan ekonomi semakin hebat.

Menurut Country Studies, pemerintah melakukan intervensi langsung di banyak bidang, termasuk industri berat, listrik, tembakau, tekstil, asuransi dan pengolahan makanan. Sampai 1930-an, Latvia memiliki sistem demokrasi yang maju dengan multi-partai.

Tapi kemerdekaan dan kemakmuran Latvia kembali terganggu oleh Nazi Jerman dan Uni Soviet. Pada 1940 saat Nazi menginvasi Prancis, Soviet juga menginvasi Latvia.

7. Latvia merdeka dari Soviet

Profil Latvia, Negera Demokratis di Baltik yang Pernah Dikuasai Sovietilustrasi Latvia (Unsplash.com/Ernests Vaga)

Di bawah pendudukan Soviet, ribuan orang Latvia diusir ke pedalaman Siberia. Mereka tewas mengenaskan akibat tindakan brutal.

Pada era ini, Latvia kembali didera oleh Rusifikasi yang meluas. Penindasan dan diskriminasi juga terjadi di banyak wilayah. Orang-orang Latvia diajari bahasa Rusia tapi orang Rusia tidak mau belajar bahasa Rusia.

Menurut On Latvia, hal ini berujung pada semakin jarang etnis Latvia yang menggunakan bahasa mereka sendiri di tanah air karena sebagian besar acara publik menggunakan bahasa Rusia.

Ketika Soviet mulai mengalami kemunduran di tahun 1980-an, orang-orang Latvia kembali bangkit. Mereka bersatu dan melakukan protes. Di tahun 1989, mereka mulai mengadopsi deklarasi kedaulatan dan kemerdekaan ekonomi.

Pada tahun yang sama, protes besar terjadi yang disebut Baltic Way. Itu adalah rantai manusia sepanjang 600 kilometer dari Tallin, Riga dan Vilnius, yang memprotes pendudukan Soviet.

Pada 4 Mei 1990, parlemen Latvia memulihkan kembali kemerdekaan yang pernah mereka miliki pada 1918 lalu. Menurut laman pemerintah, pada 21 Agustus 1991, setelah Lituania dan Estonia, Latvia mengadopsi Undang-Undang Konstitusi tentang Kemerdekaan Penuh sehingga secara de facto menegakkan kembali kedaulatan.

Transformasi pemerintahan kemudian berjalan dan selesai di 1993, saat Soviet hancur digantikan oleh Rusia.

Latvia kemudian kembali menjadi negara yang demokratis, mengadopsi ekonomi liberal dan berkembang serta bergabung dengan Uni Eropa. Bahkan Latvia juga bergabung dengan aliansi pertahanan Trans-Atlantik, NATO, pada 2004.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya