Profil Republik Ceko, Negeri Seribu Kastil

Pernah jadi satu negara dengan Slovakia

Jakarta, IDN Times - Republik Ceko adalah salah satu negara di Eropa Tengah dengan ibu kota Praha. Negara ini terkunci daratan. Pemerintahannya bahkan berinisiatif membuat pantai buatan untuk memberi hiburan wisata bagi rakyatnya.

Ceko memiliki sejarah panjang sebagai sebuah republik. Negara ini menemukan bentuknya yang modern setelah Perang Dunia I, membentuk negara Cekoslovakia. Sempat diduduki Nazi Jerman, Cekoslovakia kemudian jatuh dalam pengaruh Uni Soviet.

Tapi menjelang keruntuhan Soviet, kebebasan Cekoslovakia mengantarkannya menjadi calon negara mandiri. Pada 1993, Cekoslovakia secara resmi berpisah baik-baik dengan Slovakia, dan membentuk dua entitas yang terpisah.

Negara ini memiliki ciri khas dengan banyak kastil kuno yang masih berdiri. Bahkan beberapa kastilnya didirikan sejak abad ke-9 dan terus dirawat sampai saat ini. Berikut ini adalah profil Republik Ceko, Negara Seribu Kastil.

Baca Juga: Republik Ceko: PM Andrej Babis Bakal Kehilangan Kekuasaan

1. Kerajaan Bohemia sebagai awal Republik Ceko

Profil Republik Ceko, Negeri Seribu Kastilpemandangan kota di Republik Ceko (Unsplash.com/Dmitry Goykolov)

Republik Ceko memiliki kedekatan sejarah dengan Slovakia. Di masa lalu, wilayah ini disebut sebagai wilayah Bohemia dan Slovakia bernama Moravia. Sekitar abad ke-9, berdiri kerajaan Moravia Raya yang meliputi dua wilayah itu.

Pada era tersebut, pengaruh Kristen Bizantium dan Gereja Katolik Roma meluas, dan menjadi salah satu penentu perjalanan sejarah wilayah itu sampai masa modern. Dilansir Spotting History, kastil Praha yang terkenal dan masih berdiri sampai saat ini, didirikan sekitar tahun 870, menempati area hampir 70 ribu meter persegi dengan gaya Gothic.

Tapi melemahnya Moravia, dinasti Premyslid berdiri di bawah ikatan formal Kekaisaran Romawi Suci sampai sekitar abad ke-14. Di sela-sela garis waktu tersebut, Bohemia, cikal bakal Ceko, menjadi salah satu negara bagian penting dalam kerangka kekaisaran, dengan pasukan yang kuat dan memiliki kecenderungan ekspasionis. Premyslid yang padam, membuat Kerajaan Bohemia merangkak menuju era keemasan.

Pada kekuasaan selanjutnya, pembangunan kastil-kastil di Ceko terus terjadi. Bahkan kastil tersebut tetap terawat sampai saat ini, dengan berbagai renovasi yang dirujuk pada bangunan aslinya.

Baca Juga: Presiden Ceko Sebut Transgender Orang Menjijikkan

2. Krisis ekonomi dan politik yang memicu Revolusi Hussite

Profil Republik Ceko, Negeri Seribu KastilLukisan Jan Hus dalam persidangan oleh Konsili Constance (Wikipedia.org/James Steakley)

Memasuki abad ke-15, Eropa terpecah. Krisis ekonomi dan politik mengguncang Bohemia dan gejolak juga terjadi di tubuh Gereja. Jan Hus, seorang filosof, imam sekaligus pengkhotbah, menentang ajaran gereja Abad Pertengahan. Dia menyerukan Reformasi Bohemia.

Dilansir World History, salah satu praktik Gereja yang ditentang oleh Hus adalah penjualan surat pengampunan dosa. Selain itu, dia juga mengecam Paus karena mendorong orang Kristen kepada aksi kekerasan dalam Perang Salib.

Hus diadili oleh pengadilan dan dihukum eksekusi, dibakar ditiang pancang. Pengikut Hus yang disebut Hussite, marah dengan hal itu dan melakukan perlawanan. Perang terjadi antara 1419 sampai 1436. Kelompok Hussite berhasil dikalahkan.

Namun kelompok Hussite ini kemudian nantinya disebut salah satu gerakan awal reformasi gereja, sebelum Reformasi Protestan muncul. Gerakan Hussite juga telah mengubah struktur masyarakat dalam banyak hal dan menciptakan dualisme agama untuk pertama kalinya di Eropa Kristen.

Baca Juga: Republik Ceko Ganti Menteri Kesehatan Keempat Kalinya Sejak Pandemik

3. Bohemia berada di bawah Kekaisaran Habsburg dari Austria

Profil Republik Ceko, Negeri Seribu Kastililustrasi pemandangan salah satu kota di Ceko (Pexels.com/JÉSHOOTS)

Pada abad ke-16, Kerajaan Bohemia kalah perang dan menjadi bagian dari Kekaisaran Habsburg. Pada era ini, ibu kota Habsburg di Wina pernah pindah ke Praha yang membuat kota itu berkembang pesat.

Saat Eropa terlibat Perang Tiga Puluh Tahun antara Protestan dan Katolik yang meluas, kekacauan politik dan ekonomi juga melanda Bohemia yang berada di bawah Habsburg. Orang-orang Bohemia banyak yang hidup untuk menerima iman Katolik atau beremigrasi setelah perang mematikan itu.

Dalam arsip sejarah Kedutaan Ceko di Saudi, setelah perang tersebut, di Ceko mulai tumbuh kebudayaan arsitektur Barok yang banyak mempengaruhi bangunan di perkotaan dan pedesaan. Pengaruhnya juga meluas ke daratan Eropa. Ini juga yang menjadi salah satu sebab mengapa kota Praha disebut sebagai kota arsitektur. 

Pada abad ke-18, konflik Habsburg dan reformasi membuat Bohemia dan Moravia menjadi bagian independen dari monarki tersebut.

4. Berdirinya Cekoslovakia yang kemudian dihancurkan Nazi Jerman

Profil Republik Ceko, Negeri Seribu Kastililustrasi perang (Pixabay.com/jarmoluk)

Berada di bawah kekuasaan bangsa lain selama puluhan bahkan ratusan tahun, memicu kebangkitan nasional Ceko seperti dalam kebangkitan bahasa dan budaya. Tapi semangat itu juga merembet pada emansipasi politik.

Perang Dunia I yang mematikan banyak orang, termasuk kalahnya Austria-Hungaria, membuat radikalisme gerakan nasional Ceko meledak. Pada akhirnya di tahun 1918, Bohemia dan Moravia atau Ceko dan Slovakia bersatu menjadi negara yang merdeka membentuk Cekoslovakia.

Selama 20 tahun kemudian, negara ini menjadi negara demokratis yang makmur. Industri berkembang dan peralatan tempur seperti tank juga dibuat. Hanya saja ketika Perang Dunia II berkobar, Cekoslovakia adalah sasaran utama Nazi Hitler pada 1939, yang dihancurkan dan diambil alih. Akhirnya insiden ini memicu perang besar.

Dilansir BBC, ketika Nazi mengambil Cekoslovakia, ada beberapa keuntungan yang diraih. Tentara Ceko dihilangkan dari ancaman, lapangan terbang yang mengancam Jerman hancur dan sejumlah besar tank Ceko diambil alih.

5. Musim Semi Praha dan Republik Ceko

Profil Republik Ceko, Negeri Seribu Kastililustrasi bendera Ceko dengan latar belakang Kastil Praha (Unsplash.com/Radek Kozak)

Kalahnya Nazi membuat Cekoslovakia dipengaruhi Uni Soviet yang berhasil memukul mundur tentara Hitler. Cekoslovakia mengalami tekanan dengan hak milik pribadi yang diambil alih dan hak-hak politik yang ditekan.

Dilansir History, pada 1968, muncullah Musim Semi Praha pimpinan Alexandr Dubcek dengan para mahasiswa. Tapi upaya reformasi itu gagal setelah diserbu oleh aliansi Pakta Warsawa. Soviet mengerahkan 600 ribu pasukan dengan tank-tanknya.

Memasuki tahun 1980-an, rezim komunisme Soviet mulai melemah dengan berbagai masalahnya. Cekoslovakia kembali bergolak. Protes massa terjadi dan rezim komunis di wilayah itu digulingkan. Vaclav Havel kemudian dipilih sebagai presiden.

Bubarnya Soviet membuat penarikan tentaranya dari Cekoslovakia pada 1991. Beberapa tahun kemudian, dilansi BBC, Cekoslovakia memutuskan untuk melakukan perceraian yang damai, membentuk Republik Ceko dan Republik Slovakia. Vaclav Havel terpilih sebagai presiden Republik Ceko.

Saat ini Ceko menerapkan sistem republik parlementer. Ceko dipimpin oleh Presiden Milos Zeman, salah satu tokoh pembangkang antikomunis setelah Havel. Pada 2018, dia terpilih kembali untuk masa jabatan yang kedua. Perdana Menteri Ceko adalah Petr Fiala.

Pada 1999, Republik Ceko menjadi anggota penuh NATO setelah proses yang panjang. Lalu pada 2004, Republik Ceko bergabung dengan Uni Eropa.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya