Protes soal Gedung Runtuh, Demonstran di Iran Bentrok dengan Polisi

Aksi protes meluas ke daerah lain sebagai solidaritas

Jakarta, IDN Times - Ratusan demonstran yang marah atas runtuhnya gedung di Abadan, sekitar 660 kilometer barat daya Teheran, pada Jumat (27/5/2022) malam, melakukan protes dan terlibat bentrokan. Polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Tidak diketahui apakah dalam bentrokan itu terdapat korban atau penangkapan. Tapi pawai solidaritas atas protes tersebut juga terjadi di beberapa daerah di provinsi Khuzestan dan kota Shahin Shahr di Isfahan.

Baca Juga: Takut Dinuklir, Israel Akan Gelar Simulasi Perang Untuk Hancurkan Iran

1. Polisi lepaskan tembakan peringatan dan gas air mata

Protes soal Gedung Runtuh, Demonstran di Iran Bentrok dengan Polisiilustrasi (Unsplash.com/Ev)

Awal pekan ini, sebuah gedung 10 lantai ambruk di kota Abadan, provinsi Khuzestan, Iran. Diduga masih banyak korban yang terjebak di bawah puing-puing. Sejauh ini, 28 orang korban meninggal dunia telah berhasil dikeluarkan dari reruntuhan.

Pada Jumat malam, kerumunan besar yang diperkirakan terdiri dari ratusan orang berada di dekat Gedung Metropol yang ambruk tersebut. Dilansir Associated Press, di jalanan, banyak orang yang melakukan demonstrasi.

Beberapa di antara mereka yang merekam aksi tersebut, terlihat orang-orang berlari dan berteriak:"Jangan tembak! Jangan Tembak!"

Media lokal Iran menggambarkan situasi demonstrasi itu sebagai kerusuhan, di mana polisi huru-hara turun tangan dan melepaskan tembakan peringatan serta tembakan gas air mata.

Baca Juga: Harga Pangan Naik 300 Persen, Demonstrasi Besar Terjadi di Iran

2. Aksi protes meluas ke daerah lain

Demonstrasi itu adalah protes terhadap para pejabat yang disalahkan karena korupsi serta keamanan yang lemah terhadap proyek konstruksi.

Protes berubah menjadi rusuh saat banyak orang memaksa masuk ke reruntuhan gedung, meski operasi penyelamatan masih berlangsung. Akhirnya polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan massa.

Dilansir Reuters, demonstrasi solidaritas runtuhnya gedung juga terjadi di kota pelabuhan Mahshahr di provinsi yang sama. Para pengunjuk rasa berteriak "Mereka mencuri minyak dan gas, mengambil darah kami."

Beberapa daerah lain di dekat Khuzestan juga banyak orang yang melakukan protes serupa. Di Shahin Shar di Iran tengah, juga kota Shiraz di Iran selatan, dan kota Yazd, banyak orang melakukan protes untuk menunjukkan simpati kepada para korban insiden runtuhnya gedung.

Baca Juga: Gedung 10 Tingkat di Iran Runtuh, 80 Orang Terjebak Puing-puing 

3. Sedikitnya 13 orang ditangkap

Protes soal Gedung Runtuh, Demonstran di Iran Bentrok dengan PolisiIlustrasi Borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Media lokal Iran merekam peristiwa demonstrasi itu dan mengatakan bahwa para demonstran meneriakkan kalimat "Matilah pejabat yang tidak kompeten" dan "Pejabat yang tidak kompeten harus dieksekusi," kutip RFE/RL.

Sejauh ini, pengadilan provinsi Khuzestan mengatakan telah menangkap 13 orang sehubungan dengan insiden ambruknya Gedung Metropol. Mereka termasuk wali kota saat ini dan dua mantan wali kota sebelumnya.

Wakil Presiden Mohammad Mokhber mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa "ada korupsi yang meluas antara kontraktor, pembangun, pengawas, dan sistem perizinan."

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya