Puluhan Petani di Nigeria Dibunuh Kelompok Boko Haram 

Presiden Nigeria sebut serangan tidak masuk akal 

Abuja, IDN Times – Para petani padi yang bekerja di wilayah Borno, sekitar 800 kilometer arah timur laut ibukota Abuja, Nigeria, ditangkap dan dibunuh oleh kelompok ekstrimis. Otoritas setempat curiga bahwa pelaku pembunuhan kejam itu dilakukan oleh kelompok Boko Haram.

Serangan diperkirakan dilakukan pada Sabtu pagi, 28 ovember 2020. Setidaknya 43 jenazah ditemukan di dekat desa bernama Zabarmari. Dari 43 jenazah tersebut, 30 orang meninggal dengan cara dipenggal. Serangan tersebut adalah serangan terburuk dalam beberapa bulan terakhir di wilayah yang mana kelompok Boko Haram da ISWAP (Islamic State of West Africa Province) aktif beroperasi. 

Jumlah korban meninggal kemungkinan akan mencapai sekitar 70 orang. Hal itu karena menurut informasi penduduk desa setempat, masih ada petani yang hilang dan belum ditemukan. 10 petani yang hilang tersebut diantaranya adalah perempuan.

1. Buah simalakama bagi penduduk

Puluhan Petani di Nigeria Dibunuh Kelompok Boko Haram Korban pembantaian yang dilakukan oleh kelompok pemberontak di Nigeria. (twitter.com/Nnamdi Obasi)

Di desa yang bernama Zabarmari, para petani korban pembunuhan itu dimakamkan. Para petani yang meninggal karena dibantai kelompok yang dicurigai adalah Boko Haram, dibungkus kafan putih dan dikelilingi oleh banyak pelayat. Dalam sebuah pidato di acara pemakaman para jenazah tersebut, gubernur provinsi Borno, Babagana Zulum, meminta pemerintah federal untuk merekrut lebih banyak personel militer. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk melindungi rakyat dan petani di wilayah tersebut.

Melansir dari kantor berita Reuters, warga seperti menghadapi buah simalakama, dimana ketika “mereka tinggal di rumah, mereka akan mati karena kelaparan, sedangkan di sisi lain ketika mereka pergi ke sawah, beresiko akan dibunuh oleh para pemberontak”, kata Babagana Zulum (29/11).

Pilihan itu digambarkan sebagai pilihan putus asa oleh rakyat dimana kelompok pemberontak masih aktif di wilayah tersebut. Nigeria semakin terancam saat harga pangan mulai naik drastis karena dipicu bencana banjir serta tidak amannya wilayah penghasil pangan. Provinsi Borno sendiri adalah salah satu daerah penghasil beras di Nigeria.

2. Seluruh negeri berduka

Puluhan Petani di Nigeria Dibunuh Kelompok Boko Haram Muhammadu Buhari, Presiden Nigeria. (instagram.com/muhammadubuhari)

Kabar pembunuhan kejam puluhan petani di provinsi Borno adalah keprihatinan tersendiri bagi negara di wilayah Afrika Barat ini. Presiden Muhammadu Buhari yang baru-baru ini diguncang oleh demonstrasi yang menuntut reformasi menyatakan “seluruh negeri terluka karena pembunuhan yang tidak masuk akal ini”, katanya seperti dikutip dari laman BBC (29/11).

Juru bicara Presiden Buhari, Garba Shehu menggambarkan “pembunuhan yang dilakukan teroris itu sebagai hal yang gila”. Sebelumnya, dalam dua insiden terpisah, kelompok Boko Haram juga melakukan pembunuhan terhadap 22 petani yang sedang bekerja di ladang irigasi.

Melansir dari laman The Guardian, berulang kali pemerintahan Buhari telah menyampaikan bahwa kelompok Boko Haram dan ISWAP telah dikalahkan secara teknis dan telah memecah serangan mereka menjadi sporadis (29/11). Namun faktanya, dalam beberapa bulan terakhir kelompok tersebut justru semakin meningkatkan serangannya. Kini para tentara tambahan mulai dikirim ke wilayah tersebut untuk meningkatkan keamanan depot distribusi makanan bagi orang-orang yang mengungsi karena konflik.

Baca Juga: Ribuan Petani India Lakukan Aksi Anti Peraturan Pertanian Baru

3. Petani yang jadi informan berisiko dibunuh oleh kelompok pemberontak

Puluhan Petani di Nigeria Dibunuh Kelompok Boko Haram Korban pembantaian yang dilakukan oleh kelompok pemberontak di Nigeria. (twitter.com/Isma'il Sunusi)

Kelompok pemberontak Boko Haram yang telah aktif lebih dari satu dekade, telah menyebabkan ribuan orang tewas dan puluhan ribu orang mengungsi. Para pejabat daerah memberikan informasi bahwa kelompok Boko Haram ini sering memungut pajak ilegal dengan cara paksaan. 

Selain itu, kelompok pemberontak tersebut juga mencuri ternak atau hasil panen penduduk. Seiring berjalannya waktu, para warga mulai berani menolak atau bahkan melawan. Dalam pembunuhan kejam yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram pada Sabtu, disinyalir hal itu bermula dari kedatangan anggota kelompok pemberontak yang memaksa meminta uang dan memerintahkan memasak untuk dirinya.

Ahmed Satomi, salah satu seorang anggota parlemen lokal mengatakan kepada Associated Press, “seorang pria bersenjata dari kelompok pemberontak memaksa meminta uang dan memasak untuk dirinya. Saat menunggu makanan dimasak, para petani memanfaatkan momen dengan merampas senjata dan mengikatnya” (29/11).

Para petani itu kemudian menyerahkan pemberontak tersebut kepada pasukan keamanan. Namun pasukan keamanan tidak melindungi petani. Kelompok Boko Haram melakukan pembalasan, bergerak dan menyerang petani dengan cara kejam, yang sebagian besar korbannya dipenggal.

Para penebang kayu, penggembala, nelayan, atau petani sering menjadi sasaran kekerasan kelompok Boko Haram atau ISWAP. Kelompok pekerja kasar ini seringkali dituduh memata-matai pemberontak dan menyampaikan informasi kepada pihak militer serta milisi lokal yang memeranginya.

Baca Juga: Ribuan Petani India Lakukan Aksi Anti Peraturan Pertanian Baru

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya