Putin Bahas Ketegangan Ukraina dengan Finlandia dan Prancis

Rusia tekankan ingin jaminan keamanan berdasar hukum

Jakarta, IDN Times - Usai melakukan panggilan dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, Presiden Rusia Vladimir Putin menjalin komunikasi dengan Presiden Finlandia dan Prancis pada Selasa (14/12/21). Dalam pembicaraan yang terbaru membahas ketegangan Ukraina, Putin sekali lagi menekankan jaminan keamanan untuk kedaulatannya.

Presiden Finlandia Sauli Niinisto menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas krisis yang terjadi di Ukraina. Dia menekankan pentingnya saluran diplomatik untuk meredakan ketegangan tersebut.

1. Pentingnya segera dilakukan negosiasi internasional

Komunikasi tingkat tinggi terus dilakukan dalam pembahasan ketegangan yang terjadi di Ukraina. Kiev telah menuduh Rusia menumpuk pasukannya di dekat perbatasan dan menimbulkan ancaman invasi ke Ukraina.

Di sisi lain, Moskow selalu menolak tuduhan Kiev dan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina. Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Inggris dan NATO telah menegaskan bahwa Rusia akan mendapatkan konsekuensi yang parah jika menyerang Ukraina.

Dalam komunikasi tingkat tinggi yang terbaru, Presiden Putin melakukan panggilan telepon dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dilansir Reuters, Kremlin menjelaskan bahwa dalam pembicaraan tersebut, Putin menekankan pentingnya segera melakukan negosiasi internasional. Rusia ingin "jaminan tetap secara hukum yang akan mencegah ekspansi NATO lebih jauh ke timur dan penyebaran senjata ke negara-negara tetangga, terutama di Ukraina yang mengancam Rusia."

Menurut media Rusia yang mendapat dukungan dari pemerintah, Tass, Kremlin mengatakan bahwa Rusia menekankan perlunya pembicaraan untuk mengadakan negosiasi dengan Amerika Serikat dan NATO. Langkah ini sepenuhnya dianggap sesuai dengan prinsip keamanan yang tak terpisahkan.

2. Vladimir Putin menuduh Ukraina memperburuk situasi

Putin Bahas Ketegangan Ukraina dengan Finlandia dan PrancisPresiden Rusia, Vladimir Putin. (Twitter.com/ Президент России)

Baca Juga: Klubing Hingga Pagi, PM Finlandia Akui Langgar Karantina

Finlandia secara tradisional adalah negara penghubung antara Rusia dengan negara-negara Barat. Di ibu kota Helsinki, Finlandia, pada tahun 1975 pernah disepakati sebuah deklarasi yang disebut Final Act Declaration of Helsinki.

Di dalamnya terkandung rincian tentang kerjasama keamanan negara blok komunis dengan negara blok Barat. Salah satu isinya adalah mengakui hubungan perdamaian dan keamanan Eropa dan di dunia secara keseluruhan.

Dilansir The Moscow Times, kepada Presiden Helsinki, Putin menuduh bahwa Ukraina telah memperburuk situasi di timur negaranya yang berbatasan dengan Rusia. Putin mengatakan Ukraina telah menggunakan sejata berat dan serangan pesawat nirawak terhadap kelompok pemberontak yang mayoritas berbahasa Rusia.

Pemimpin Rusia itu sekali lagi mengatakan menolak klaim tuduhan bahwa negaranya merencanakan invasi ke Ukraina.

Presiden Finlandia Sauli Niinisto menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas ketegangan Ukraina. Dia menekankan pentingnya saluran diplomatik untuk meredakan ketegangan tersebut.

Selain itu, Niinisto juga menyarankan dilakukan pertemuan pada tahun 2025, untuk memperingati 50 tahun Deklarasi Helsinki. Putin mendukung gagasan Niinisto tersebut.

3. Ukraina dipasok senjata modern dan mengancam keamanan Ukraina

Ukraina adalah negara pecahan Soviet. Negara itu telah mengajukan diri untuk bergabung dengan UE dan NATO. Tapi, sampai saat ini hal itu belum terwujud. Salah satu sebab mengapa ketegangan saat ini terjadi adalah, Rusia merasa terancam jika Ukraina bergabung dengan NATO.

Jika Ukraina jadi anggota NATO, maka persenjataan aliansi atlantik utara itu akan ditempatkan di Ukraina, yang secara langsung mengancam keamanan negeri Beruang Merah.

Dalam panggilan dengan Presiden Macron, Vladimir Putin kembali menegaskan agar NATO tidak melakukan ekspansi kekuatan ke wilayah timur, khususnya di Ukraina. Dilansir Associated Press, dia menuduh "Ukraina sedang dipompa dengan senjata modern, yang merupakan ancaman langsung bagi keamanan Rusia."

Vladimir Putin kembali mengulangi tuntutannya kepada Presiden Macron dalam panggilan pada Selasa malam. Putin ingin jaminan keamanan jangka panjang secara hukum agar Barat tidak mengancam wilayah Rusia.

Pada November lalu, Emmanuel Macron mengatakan bahwa Prancis siap mendukung kedaulatan Ukraina jika Rusia menyerang negara pecahan Soviet itu.

Baca Juga: Rusia Pantau Kapal Perang Prancis di Laut Hitam

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya