Putin-Erdogan Telponan, Bahas Kerja Sama Energi hingga Suriah

Turki bisa jadi hub distribusi migas Rusia

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Minggu (11/12/2022). Mereka berdua membicarakan beberapa persoalan, mulai dari situasi di Suriah, kerja sama energi, sampai dengan perluasan ekspor gandum Rusia-Ukraina.

Turki adalah anggota NATO, tetapi pemimpinnya memiliki hubungan dekat dengan Rusia. Turki juga telah menjadi mediator konflik Rusia dan Ukraina.

Dalam pembicaraan terbaru, Erdogan menyampaikan harapan agar perang tersebut segera dihentikan.

1. Erdogan serukan koridor keamanan di Suriah

Putin-Erdogan Telponan, Bahas Kerja Sama Energi hingga Suriahilustrasi tentara Turki (Twitter.com/ T.C. Millî Savunma Bakanlığı)

Turki dan Rusia memiliki kepentingan yang berbeda di Suriah. Kelompok Kurdi Suriah telah menjadi musuh bagi Ankara selama puluhan tahun, karena dinilai membantu mendalangi berbagai aksi teror di Turki.

Sedangkan Moskow, memiliki peran membantu rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Militan Kurdi juga memiliki kerja sama dengan pasukan Assad untuk melawan kelompok pro-demokrasi yang mencoba menggulingkannya.

Untuk mengurangi ancaman dari pasukan militan Kurdi Suriah, Erdogan menyeru Putin agar dibuat koridor keamanan sepanjang 30 kilometer di perbatasan Turki-Suriah, dikutip dari Associated Press.

Zona itu menjadi zona penyangga, yang disebut Erdogan penting sesuai dengan perjanjian 2019. Saat itu, Moskow berjanji membangun zona penyangga dan pasukan Kurdi dikendalikan tentara Suriah dan militer Rusia.

Baca Juga: Diserang Drone Rusia, Jutaan Orang di Odessa Dilanda Krisis Listrik

2. Kerja sama energi Turki dan Rusia

Perang Rusia di Ukraina telah membuat hubungan Moskow dengan Uni Eropa (UE) memburuk. Penjualan ekspor energi Rusia, seperti gas alam, telah terganggu sepanjang konflik.

Moskow akhirnya menoleh ke Turki untuk melakukan kerja sama, menawarkan Ankara untuk menjadi pusat penjualan gas alamnya.

Dikutip Al Jazeera, Putin mengusulkan gagasan itu pada Oktober untuk mengalihkan pasokan gas di pipa Nord Stream Eropa yang terganggu.

Kepala perusahaan Gazprom milik pemerintah Rusia, Alexei Miller, sedang melakukan pembicaraan dengan Erdogan di Istanbul dalam satu minggu terakhir. Kremlin mengatakan bahwa itu merupakan kepentingan dari proyek bersama dengan Turki.

3. Perluasan kerja sama ekspor gandum Ukraina-Rusia

Putin-Erdogan Telponan, Bahas Kerja Sama Energi hingga Suriahilustrasi gandum (Pexels.com/TymurKhakimov)

Selain membicarakan masalah Suriah dan kerja sama energi, Erdogan juga berdiskusi dengan Putin mengenai kesepakatan ekspor gandum, biji-bijian, dan pupuk yang dikirim melalui Laut Hitam. 

Turki dan PBB telah menjadi penengah untuk kesepakatan tersebut, berharap dua produsen gandum terbesar di dunia yang sedang berkonflik bisa terus memberi pasokan ke pasar global, demi mengurangi ancaman kelaparan.

Dilansir Tass, Ankara dan Moskow membahas cara penerapan perjanjian tentang pasokan biji-bijian Ukraina juga ekspor produk pertanian dan pupuk Rusia yang disepakati pada 22 Juli. Erdogan mengatakan, kesepakatan itu bisa diperluas untuk berbagai produk makanan dan komoditas lainnya.

Namun, Kremlin menyatakan bahwa kesepakatan itu komprehensif. Akan dibutuhkan syarat penghapusan hambatan untuk pasokan dari Rusia, guna memenuhi permintaan negara-negara yang membutuhkan.

Baca Juga: AS Marah ke Turki: Serangan Kalian di Suriah Bahayakan Militer Kami!

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya