Putin Permudah Syarat Pindah Warga Negara Rusia bagi Penduduk Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menandatangani dekrit yang mempercepat pemberian status kewarganegaraan bagi penduduk Ukraina di wilayah yang diduduki. Kebijakan ini secara khusus berlaku di kota Kherson dan Zaporizhzhia di Ukraina selatan.
Pemerintah Ukraina menilai langkah Putin itu adalah ilegal. Mereka menganggap keputusan Putin sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas Ukraina.
Kherson telah dikuasai oleh Rusia tanpa pertempuran yang berarti. Bahkan, kepala administrasi Kherson yang ditunjuk Rusia telah memberlakukan mata uang ganda, rubel dan hryvnia, di kota tersebut.
1. Vladimir Putin sederhanakan syarat jadi warga Rusia
Pada Rabu (25/5/2022), Presiden Putin telah melonggarkan aturan untuk memberi status kewarganegaraan Rusia kepada penduduk Kherson dan Zaporizhzhia. Dokumen tentang itu diunggah di laman resmi informasi hukum pemerintah Rusia.
Dikutip dari Tass, dokumen tersebut adalah tambahan dari prosedur sebelumnya yang berisi langkah mempermudah penduduk Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LNR) untuk menjadi warga Rusia.
Penduduk DPR, LNR, Kherson dan Zaporizhzhia dapat menikmati hak untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan Federasi Rusia di bawah prosedur yang disederhanakan.
Mereka yang mengajukan permohonan kewarganegaraan dibebaskan dari persyaratan telah tinggal di Rusia selama lima tahun. Salain itu, mereka tak harus memiliki sumber pendapatan dan tak harus lulus ujian dalam bahasa Rusia.
Baca Juga: Rusia Janji Buka Koridor Laut untuk Kapal Ukraina, Tapi Ada Syaratnya
2. Kiev tuduh Kremlin berperilaku kriminal
Editor’s picks
Langkah Putin itu segera mendapatkan tanggapan dari Ukraina. Kiev menilai rencana Kremlin merupakan pelanggaran hukum internasional dan berperilaku kriminal.
"Penerbitan paspor secara ilegal merupakan pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, serta norma dan prinsip hukum humaniter internasional," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina, dilansir Al Jazeera.
Kementerian Luar Negeri Ukraina juga mengatakan, inisiatif Kremlin adalah bukti lebih lanjut dari tujuan perang Rusia. Tujuan itu adalah melakukan integrasi wilayah yang dikuasai oleh tentara Moskow ke dalam bidang hukum, politik, dan ekonomi Rusia.
3. Rusia mencoba menaklukkan penduduk Ukraina dengan cara-cara lain
Presiden Putin mengatakan, Rusia tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina selamanya ketika dia mengumumkan invasi pada 24 Februari. Tapi fakta di lapangan berbeda, yakni Rusia telah menunjuk pejabat administrasi militer-sipil di wilayah yang berhasil diduduki.
Menurut The Moscow Times, wilayah-wilayah yang telah diduduki Rusia di Ukraina telah dipimpin oleh pejabat pro-Moskow yang ditunjuk Rusia. Mereka juga memperkenalkan mata uang Rusia, media Rusia serta layanan internet Rusia.
Pejabat senior parlemen Rusia, Andrei Turchak, awal bulan ini dalam kunjungan ke Kherson mengatakan bahwa Rusia akan tetap berada di selatan Ukraina untuk selamanya.
Rusia mengklaim kendali penuh atas wilayah Kherson, utara Krimea, pada pertengahan Maret. Tentara Rusia juga telah menguasai sebagian wilayah Zaporizhzhia.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price, memberikan komentarnya terkait langkah yang digunakan Moskow.
"Kami telah melihat pasukan Rusia berusaha melalui cara lain untuk menundukkan atau menaklukkan orang-orang Ukraina di daerah-daerah ini," katanya dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Ukraina Akan Sita Aset Warganya yang Dukung Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.