Ratu Kecantikan Myanmar Dukung Gerakan Anti-Kudeta

'Saya tidak bisa bahagia di sini' kata Han Lay 

Bangkok, IDN Times - Myanmar memiliki perwakilan dalam kontes kecantikan Miss Grand International pada akhir Maret lalu di Thailand. Perwakilan dari Myanmar adalah seorang model bernama Han Lay.

Perempuan cantik itu datang ke Thailand dengan bekal keprihatinan mendalam yang terjadi di negaranya. Dalam kontes tersebut, dia berpidato selama sekitar dua menit. Ia berbicara meminta dukungan PBB dan dunia internasional untuk segera menolong rakyat Myanmar.

Han Lay, mengambil risiko besar dengan menggunakan panggung internasional sebagai ajang politisnya, karena biasanya kontes semacam itu sangat apolitis. Karenanya, Han Lay terancam akan dimasukkan ke penjara jika ia kembali ke negaranya nanti.

1. Bertarung untuk demokrasi

Han Lay masih berusia 22 tahun dan dia datang ke Bangkok, Thailand, untuk mengikuti kontes kecantikan Miss Grand International. Dalam kontes tersebut Han Lay tidak memenangkan kompetisi tetapi namanya akan dikenang.

Dalam pidatonya yang emosional di atas panggung, melansir dari kantor berita Reuters, Han Lay memohon "bantuan internasional yang mendesak" untuk negaranya. Dia berpidato pada hari yang sama saat 141 demonstran tewas dalam tindakan keras oleh penguasa militer yang menurutnya egois.

Melalui akun media sosial miliknya, perwakilan ratu kecantikan Myanmar itu menyampaikan pesan bahwa rakyat Myanmar bertarung di jalanan untuk meraih demokrasi. Dia sendiri menggunakan panggung untuk berjuang "hentikan perang dan kekerasan."

Dalam pidato di kontes internasional tersebut, Han Lay terlihat menahan air matanya agar tidak jatuh dan meleleh di pipi. Ia terlihat begitu sedih.

Usai pidato, kepada Reuters, Han Lay menyampaikan sering menangis ketika membicarakan negaranya. “Saya banyak menangis dan juga sepanjang malam ketika saya kembali ke kamar saya, saya banyak menangis. Sampai sekarang ketika saya berbicara tentang Myanmar, saya juga banyak menangis,” kata Han Lay menjelaskan.

Dia sendiri juga mengakui bahwa dirinya merasa bersalah ketika hadir di dalam kompetisi ketika di sisi yang lain, orang-orang di kampung halamannya sedang bertarung mati-matian untuk meraih demokrasi dan kejamnya kekuasaan Junta militer Myanmar.

Baca Juga: Tentara Myanmar Kembali Tembaki Demonstran, Sedikitnya 13 Tewas

2. Han Lay akan tinggal di Thailand untuk sementara waktu

Ratu Kecantikan Myanmar Dukung Gerakan Anti-KudetaHan Lay. (Twitter.com/Han Lay)

Han Lay adalah salah satu anak muda yang memiliki semangat juang untuk bertarung meraih demokrasi di Myanmar. Ia menganggap bahwa Aung San Suu Kyi yang digulingkan oleh Junta adalah "inspirasi terbesar" dirinya.

Melansir dari laman BBC, Han Lay telah ikut turun ke jalanan untuk melakukan demonstrasi anti-kudeta sebelum berangkat ke Thailand untuk ikut kompetisi. Han Lay juga sadar bahwa ia akan mengambil resiko besar saat berpidato dan kini akan bertahan sementara waktu di Thailand.

"Saya sangat khawatir tentang keluarga dan keamanan saya karena saya banyak berbicara tentang militer dan situasi di Myanmar. Di Myanmar semua orang tahu ada batasan untuk berbicara tentang apa yang terjadi," kata Han Lay.

Sejauh ini, pemerintah Junta telah mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap banyak aktivis, politisi senior dan orang-orang yang berpengaruh di media sosial, termasuk di antaranya 18 selebriti yang mendukung gerakan pembangkangan sipil.

Mereka semua yang masuk dalam daftar penahanan dari pemerintah Junta karena telah berbicara menentang kudeta.

Han Lay juga memberikan pengakuannya bahwa salah satu rekannya tewas ditembak. "Dia bahkan tidak memprotes. Dia pergi ke restoran untuk minum kopi pada suatu malam dan seseorang menembaknya," katanya.

3. 'Saya tidak bisa bahagia di sini' kata Han Lay

Hingga saat ini, sedikitnya lebih dari 500 rakyat Myanmar yang tergabung dalam Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) telah tewas karena tindakan keras militer. Meski korban terus bertambah dan banyak orang terancam kehilangan nyawa, tapi aksi protes terus diikuti oleh ribuan orang.

Sebelum Han Lay naik ke panggung kontes internasional, ia telah diminta oleh rekan-rekan senegaranya apakah ia bisa menyampaikan pesan kepada dunia internasional tentang kondisi Myanmar. Dia menyanggupi permintaan tersebut dan telah bertekad untuk terus menyuarakan suaranya, bergabung dengan rakyat pro-demokrasi.

Dia tidak dapat fokus dalam acara tersebut dan dia tidak dapat memenangkan kompetisi. Han Lay juga merasa bersalah tentang orang-orang yang menderita di kampung halaman sedangkan ia melenggang di atas panggung kompetisi ratu kecantikan.

Melansir dari laman ABC, Han Lay mengaku "saya tidak bisa bahagia di sini karena (ketika) saya melakukan aktivitas sehari-hari di sini, banyak orang meninggal di Myanmar."

Setelah pidato Han Lay di kontes kecantikan internasional tersebut, banyak orang telah menyatakan keprihatinan tentang kesejahteraan keluarganya di Myanmar. Tetapi Han Lay mengatakan dia dapat menghubungi keluarganya dan mereka masih aman meski jaringan internet telah diperlambat dan diblokir oleh Junta.

Baca Juga: Mantan Menlu Thailand: Makin Gaduh Myanmar, Makin Hancur Marwah ASEAN

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya