Ratusan Orang Diaspora Eritrea Ditangkap di Jerman

Diaspora Eritrea terlibat bentrokan saat festival budaya

Jakarta, IDN Times - Polisi Jerman mengatakan telah menangkap lebih dari 200 orang diaspora Eritrea pada Minggu (17/9/2023). Penangkapan itu adalah buntut dari kericuhan yang berujung pada kekerasan saat pendukung Presiden Eritrea Isaias Afwerki menyelenggarakan festival budaya.

Acara festival dilakukan di Stuttgart pada Sabtu. Massa pendukung pro dan antipemerintah Eritrea terlibat aksi kekerasan. Hampir 300 polisi Jerman dikerahkan untuk mengamankan. Akan tetapi, justru mereka terjebak dalam kericuhan tersebut sehingga menyebabkan setidaknya 26 personel terluka.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengecam kerusuhan itu. Dia mengatakan konflik asing tidak boleh dilakukan di negara mereka.

Baca Juga: PM Israel Ingin Usir Migran Eritrea yang Terlibat Kerusuhan

1. Oposisi Eritrea dilaporkan serang polisi

Ratusan Orang Diaspora Eritrea Ditangkap di Jermanilustrasi demonstrasi (Unsplash.com/ Chris Slupski)

Eritrea, negara di Tanduk Afrika, telah mengalami polarisasi politik yang besar selama diperintah diktator Presiden Isaias Afwerki. Diaspora Eritrea di Jerman terlibat bentrokan sebagai dampak dari polarisasi tersebut pada Sabtu.

Dilansir Deutsche Welle, festival Eritrea yang digelar itu dihadiri sekitar 80 hingga 90 orang. Sedangkan diaspora yang menentang rezim Presiden Afwerki hampir 200 orang. Kedua kelompok terlibat aksi kekerasan yang membuat polisi mengerahkan sekitar 300 personel untuk mengamankan insiden.

Kelompok oposisi sebenarnya telah diberi tempat untuk melakukan demonstrasi. Akan tetapi, mereka kemudian menuju tempat pertemuan festival, lalu menyerang orang-orang yang berpartisipasi dalam acara.

Kelompok tersebut juga melempari polisi dengan batu, botol air mineral dan batang logam. Polisi membalas dengan semprotan merica dan pentungan untuk membubarkan massa yang merusuh.

Baca Juga: Pencari Suaka Eritrea Bentrok dengan Polisi Israel, 140 Orang Terluka

2. Enam polisi dirawat di rumah sakit

Carsten Hofler, wakil presiden kepolisian Stuttgart, mengutuk tindakan yang dilakukan para pengunjuk rasa. Dia mengatakan bahwa tingkat intensitas kekerasan yang terjadi belum pernah terlihat sebelumnya.

Pejabat kota Stuttgart menilai tidak ada alasan melarang acara festival budaya Eritrea. Tapi kejadian ini membuat mereka akan mengambil langkah untuk mencegah kerusuhan serupa di masa depan.

Bentrokan yang terjadi menyebabkan puluhan orang terluka. Dilansir Al Jazeera, empat peserta dan dua pendukung oposisi termasuk di antaranya. Selain itu, 26 personel kepolisian juga dilaporkan mengalami luka dan enam di antaranya dirawat di rumah sakit.

Total mereka yang ditangkap sementara ini adalah 228 orang. Polisi telah mencatat nama-nama para diaspora Eritrea yang terlibat dalam aksi kekerasan dan akan menerapkan tindakan lebih lanjut kepada mereka.

"Kita harus mengambil tindakan tegas terhadap munculnya konflik dari negara-negara lain di Jerman," kata wali kota Stuttgart Frank Nopper.

3. Bentrokan diaspora Eritrea tidak hanya terjadi di Jerman tapi juga di negara lain

Ratusan Orang Diaspora Eritrea Ditangkap di Jermanilustrasi kerusuhan pencari suaka Eritrea di Israel. (youtube.com/Voice of America)

Bentrokan diaspora Eritrea yang pro dan anti rezim Afwerki tidak hanya terjadi kali ini saja. Di Jerman pada Juli lalu, bentrokan terjadi tidak jauh dari Frankfurt dan menyebabkan 22 petugas polisi terluka.

Dilansir ABC News, pada awal September ini, bentrokan serupa juga terjadi di Tel Aviv selatan, Israel. Bentrokan tersebut dinilai sebagai salah satu konfrontasi jalanan paling kejam dalam sejarah  para pencari suaka di Israel.

Puluhan ribu orang telah meninggalkan Eritrea dengan alasan menghindari penganiayaan yang dilakukan pemerintahan diktator Afwerki. Eritrea sendiri dijuluki sebagai Korea Utara di Afrika.

Human Rights Watch menilai negara itu tidak memiliki lembaga peradilan independen, tak memiliki lembaga legislatif dan diperintah hanya dengan satu partai. Eritrea juga tidak memiliki lembaga masyarakat sipil atau media yang independen.

Baca Juga: Festival Eritrea di Swedia Rusuh, 52 Orang Terluka

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya