Rusia Ancam Hancurkan Ukraina jika NATO Kirim Tank dan Senjata Berat

Rusia sebut NATO dan Barat ingin menghancurkan negaranya

Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Rendah Rusia, Vyacheslav Volodin, mengancam bakal menghancurkan Ukraina jika Barat terus memasok senjata ke Ukraina.

Pernyataan Volodin itu disampaikan usai sekitar 50 menteri pertahanan dan pejabat senior negara Barat hadir pada Jumat di pangkalan Ramstein, Jerman. Mereka berkumpul untuk membicarakan cara membantu senjata ke Ukraina, termasuk dengan senjata berat.

Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, menilai bahwa bantuan senjata berat ke Ukraina bertujuan menghancurkan negaranya. Medvedev juga menilai Amerika Serikat (AS) akan membuat aliansi baru jika terjadi konflik yang berkepanjangan.

1. Bantuan senjata dapat memicu serangan balasan yang lebih kuat

Rusia Ancam Hancurkan Ukraina jika NATO Kirim Tank dan Senjata Beratilustrasi (Unsplash.com/Serhii Bondarchuk)

Kiev mendesak negara-negara Barat untuk mengirim bantuan senjata berat, termasuk tank tempur utama. Tapi sejauh ini, permintaan itu belum terkabulkan.

Di sisi lain, Rusia menilai bahwa rencana bantuan senjata lebih dapat memicu bencana global.

"Jika Washington dan NATO memasok senjata yang akan digunakan untuk menyerang kota-kota yang damai dan melakukan upaya untuk merebut wilayah kami seperti yang mereka ancam, itu akan memicu pembalasan dengan senjata yang lebih kuat," kata Volodin, dikutip Tass.

Volodin juga meminta parlemen negara Barat, dari Kongres AS, Bundestag Jerman, Majelis Nasional Prancis hingga Parlemen Eropa, untuk menyadari tanggung jawab terhadap umat manusia. Perang saat ini bisa jadi bencana jika Washington dan Brussel terus mendorongnya.

"Mengingat keunggulan teknologi senjata Rusia, politisi Barat yang telah membuat keputusan (membantu senjata) seperti itu harus menyadari bahwa ini dapat menyebabkan bencana global yang akan menghapus negara mereka," jelas Volodin.

Baca Juga: Heboh Pantsir-S1, Senjata Penangkal di Atap Bangunan Penting Rusia

2. Polandia-AS siap kirim tank agar Jerman mau mengirim Leopard

Tidak ada penjelasan rinci mengenai hasil pertemuan utusan negara-negara Barat. Tapi satu poin yang dihasilkan adalah mereka gagal menyepakati pengiriman senjata berat, khususnya tank. Sebabnya Jerman belum memberi izin pengiriman tank Leopard ke Ukraina.

Dilansir Associated Press, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan, jika Jerman menolak mengirim tank Leopard, negaranya siap membuat koalisi kecil negara-negara yang akan tetap mengirim tank mereka untuk Kiev.

Di AS, dua anggota parlemen dari Republik dan Demokrat mendesak Washington untuk mengirim tank tempur utama Abrams ke Ukraina. Ini demi mengatasi keengganan Jerman.

"Saya khawatir Rusia sedang mempersenjatai kembali dan mempersiapkan serangan musim semi. Jika itu mengharuskan kami mengirim beberapa tank Abrams untuk mendapatkan tank Leopard dari Jerman, dari Polandia, dari sekutu lain, saya akan mendukungnya," kata Senator Chris Coon dari Demokrat.

3. Mantan Presiden Rusia menilai bantuan senjata Barat bertujuan menghancurkan Rusia

Rusia Ancam Hancurkan Ukraina jika NATO Kirim Tank dan Senjata BeratDemitry Medvedev, mantan Presiden Rusia (Twitter.com/Dmitry Medvedev)

Jauh sebelum Rusia menginvasi Ukraina, perbandingan militer dua negara itu jauh berbeda. Sebagai salah satu pengekspor senjata utama di dunia, Rusia jauh lebih unggul dari pada Ukraina.

Namun sampai hampir 11 bulan invasi Rusia, Ukraina tetap tak tertundukkan dan bahkan mampu memberikan serangan balik. Itu karena bantuan senjata dari negara-negara Barat, khususnya anggota NATO.

Mengomentari pertemuan di Ramstein yang diikuti oleh negara donor, Medvedev mengatakan bahwa Barat mengirim senjata berat untuk menghancurkan Rusia. 

"Pertemuan di Ramstein dan alokasi senjata berat ke Kiev tidak diragukan lagi bahwa musuh kita akan terus mencoba melemahkan kita, atau lebih dari itu, menghancurkan kita. Dan mereka memiliki cukup senjata. Jika perlu, mereka akan mulai memproduksi yang baru. Oleh karena itu, tidak perlu ada ilusi," kata Medvedev dikutip Anadolu.

Baca Juga: Rusia Sebut Warga AS Terlibat Kasus Spionase, Terancam Bui 20 Tahun

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya