Rusia-Belarusia Sepakat Gelar Latihan Militer Tahun Depan

Upaya tingkatkan kerja sama di tengah ketegangan dengan UE

Jakarta, IDN Times - Di dalam ketegangan hubungan dengan Ukraina, pada hari Rabu (29/12/21) Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan melakukan latihan militer bersama dengan Belarusia. Hal itu diungkapkan usai Putin bertemu dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Belarusia adalah sekutu utama Rusia. Negara itu mendapatkan dukungan kuat dari Moskow saat terlibat ketegangan hubungan dengan Uni Eropa (UE). Bulan lalu, Lukashenko juga mengatakan bahwa negaranya akan siap menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia.

Ukraina yang memiliki ketegangan dengan Rusia, telah menuduh Moskow merencanakan serangan ke negaranya. Hal itu didasarkan pada data intelijen yang menunjukkan bahwa Rusia mengumpuk pasukan besar-besaran di dekat perbatasannya. Ukraina juga menuduh salah satu serangan Rusia itu direncanakan akan dilakukan lewat Belarusia. 

1. Latihan militer diusulkan oleh Presiden Belarusia

Rusia-Belarusia Sepakat Gelar Latihan Militer Tahun DepanIlustrasi pasukan militer Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Presiden Vladimir Putin baru saja bertemu dengan Presiden Lukashenko di St. Petersburg. Dalam pertemuan itu, dibahas berbagai persoalan seperti meningkatkan hubungan kerja sama dibidang ekonomi dan militer.

Dalam pertemuan tersebut, Lukashenko disebut mengusulkan dua negara melakukan latihan militer satu putaran tahun depan. Usulan itu disambut baik oleh Vladimir Putin.

Dilansir Al Arabiya, rencana latihan itu kemungkinan akan diadakan pada bulan Februari atau Maret tahun 2022. Putin juga menambahkan bawa para pejabat militer akan segera mengoordinasikan rincian rencana itu.

Rencana latihan militer itu akan dilakukan di tengah ketegangan hubungan dengan Ukraina dan Barat. Moskow telah berulangkali membantah tuduhan merencanakan serangan ke Ukraina, tetapi mendesak AS dan sekutunya memberi jaminan bahwa NATO tidak memperluas pengaruh ke Ukraina.

2. Dukungan Rusia untuk Belarus yang mendapat tekanan dari UE

Baca Juga: 7 Kota Terlarang di Rusia, Tak Bisa Masuk Tanpa Izin

Rusia adalah pendukung utama Belarusia. Ketika Belarusia terlibat ketegangan hubungan dengan UE, Moskow telah meningkatkan hubungan untuk mendukung negara yang dipimpin oleh Presiden Lukashenko itu.

Rusia dan Belarusia telah memiliki perjanjian di berbagai sektor seperti politik, ekonomi dan militer yang erat. Ketika Belarusia mendapatkan tekanan bertubi-tubi dari UE, Rusia datang sebagai pendukung Belarus.

Pada bulan September, sebagai bagian dari dukungan itu, Rusia mengadakan latihan tempur dengan pasukan Belarus yang melibatkan 200.000 ribu personel militer. Dilansir Associated Press, dalam beberapa pekan terakhir Moskow juga telah berulangkali mengirim pesawat bomber berkemampuan nuklir untuk patroli di langit Belarus.

Pada hari Rabu, jet tempur Rusia dan Belarus bersama-sama melakukan patroli di wilayah udara Belarusia.

Hubungan buruk Belarusia dengan UE dimulai pada Agustus tahun 2020. Saat itu, rakyat melakukan protes besar-besaran menolak hasil pemilu yang memenangkan Lukashenko untuk jabatan keenam.

Demonstran pro-demokrasi itu ditindak dengan keras oleh pasukan keamanan dan ribuan orang ditahan. Para aktivis pro-demokrasi juga dijebloskan ke dalam penjara.

UE menjatuhkan sanksi kepada beberapa perusahaan dan pejabat Belarus karena telah menindak para demonstran pro-demokrasi secara keras. Tapi Lukashenko kemudian membalas UE dengan menjadikan negaranya sebagai pintu masuk bagi puluhan ribu imigran dari Timur Tengah yang ingin memasuki negara-negara UE, khususnya Polandia.

UE menuduh bahwa Presiden Lukashenko menggunakan para imigran sebagai pion dan menipu mereka agar bisa memasuki negara-negara blok UE. Ketegangan di perbatasan antara Belarus dan Polandia sempat terjadi selama berminggu-minggu, dengan ribuan orang terdampar pada suhu dingin di luar ruangan. Belasan imigran diketahui tewas dalam insiden itu.

3. Rusia-Belarus tingkatkan kerja sama ekonomi dan industri pesawat

Rusia-Belarusia Sepakat Gelar Latihan Militer Tahun DepanIlustrasi pesawat Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Selain melakukan pembicaraan tentang rencana mengadakan latihan militer, Rusia dan Belarus juga bersepakat untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi dan industri pesawat. 

Dilansir Tass, Presiden Putin mengatakan "ini sangat penting, ini akan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi perkembangan ekonomi kedua negara."

Pada tahun 2020 lalu, volume perdagangan antara Moskow dan Minsk hanya sekitar 17 persen akan tetapi pada tahun ini meningkat hampir dua kali lipatnya, yakni tumbuh sekitar 36 persen.

Lukashenko, di sisi lain berterima kasih kepada Putin bahwa pihak Rusia mendukung kerja sama ekonomi serta dalam industri pesawat terbang. "Kami memiliki pabrik sipil dan militer di industri konstruksi pesawat, kami dapat melakukan banyak kerja sama, terutama karena mereka (proyek semacam itu) diminati oleh industri pesawat Rusia," kata Presiden Belarus.

Baca Juga: 7 Kota Terlarang di Rusia, Tak Bisa Masuk Tanpa Izin

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya