Rusia Akan Pertahanakan Wilayah Baru dengan Senjata Nuklir

Rusia adalah salah satu pemilik senjata nuklir terbanyak

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, pada Kamis (22/9/2022) mengatakan wilayah baru Ukraina yang akan bergabung bisa dipertahankan dengan senjata nuklir. Ada empat wilayah Ukraina yang direncanakan melakukan referendum.

Medvedev kini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia. Dia mengatakan referendum yang diselenggarakan separatis Ukraina yang diduduki tentara Rusia akan berlangsung dan tidak ada jalan untuk kembali.

1. Senjata nuklir strategis untuk lindungi wilayah baru

Empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia akan melakukan referendum untuk memutuskan bergabung dengan Rusia pada pekan ini.

Dmitry Medvedev kemudian pada Kamis mengatakan, setiap senjata di gudang senjata Moskow bisa digunakan untuk mempertahankan wilayah baru tersebut, termasuk senjata nuklir strategis.

"Republik Donbas (Donetsk dan Luhansk) dan wilayah lainnya akan diterima di Rusia," kata Medvedev dikutip dari Reuters.

Empat wilayah yang akan mengadakan referendum adalah Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia dan Kherson serta sebagian dari provinsi Mykolaiv.

"Rusia telah mengumumkan bahwa tidak hanya kemampuan mobilisasi, tetapi juga setiap senjata Rusia, termasuk senjata nuklir strategis dan senjata berdasarkan prinsip baru, dapat digunakan untuk perlindungan tersebut," jelas Medvedev.

Baca Juga: Korea Utara Bantah Tuduhan AS soal Pengiriman Senjata ke Rusia  

2. Ukraina dan Barat sebut rencana referendum adalah palsu

Percepatan referendum yang akan digelar di empat wilayah Ukraina tersebut beriringan dengan pengumuman mobilisasi militer parsial yang disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sekitar 300 ribu tentara cadangan akan dikerahkan untuk membantu perang Moskow di Ukraina.

Melansir Al Jazeera, Kiev dan sekutu Baratnya menilai bahwa referendum tersebut adalah palsu. Itu karena referendum akan dilakukan dibawah pendudukan militer tanpa pengawasan dari luar.

Pada dasarnya, tentara Rusia tidak sepenuhnya mengontrol salah satu dari empat wilayah yang akan melakukan referendum. Hanya sekitar 60 persen tentara Moskow menguasai Donetsk dan sekitar 66 persen menguasai Zaporizhzhia.

Tapi jika wilayah pendudukan Rusia di Ukraina saat ini secara resmi diterima menjadi bagian dari Federasi Rusia, maka mereka akan ditempatkan di bawah doktrin nuklir Moskow. Doktrin tersebut salah satunya adalah wilayah tersebut berhak atas perlindungan dengan senjata nuklir Rusia.

3. Berapa banyak hulu ledak nuklir Rusia?

Rusia Akan Pertahanakan Wilayah Baru dengan Senjata NuklirIlustrasi (Unsplash.com/Ilja Nedilko)

Rusia sebagai pewaris teknologi Uni Soviet adalah salah satu negara terbanyak yang memiliki hulu ledak nuklir. Melansir BBC, jumlahnya diperkirakan 5.977 hulu ledak.

Jumlah tersebut termasuk sekitar 1.500 yang sudah pensiun dan akan dibongkar. Sisanya sekitar 4.500 hulu ledak, sebagian besar dianggap sebagai senjata nuklir strategis. 

Sisa hulu ledak nukilir itu dipasang di rudal balistik atau roket dan diperkirakan dapat ditargetkan dari jarak jauh. Inilah senjata yang biasanya dikaitkan ancaman perang nuklir.

Menurut para ahli, ribuan senjata nuklir jarak jauh Rusia yang siap digunakan sekitar 1.500 hulu ledak. Mereka ditempatkan di pangkalan rudal, di pesawat bomber atau di kapal selam di laut.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya