Rusia Sarankan Belarus Harus Jadi Penjamin Keamanan Ukraina

Belarus mengeluh tak dilibatkan dalam pembicaraan damai

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Jumat (8/4/22) mengatakan bahwa Belarusia harus menjadi negara yang menjamin keamanan Ukraina. Itu dilakukan ketika Ukraina sepakat untuk menjadi negara netral.

Sebelumnya, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan negaranya harus terlibat dalam pembicaraan damai Ukraina-Rusia. Dia mendesak dilibatkan karena perang Rusia di Ukraina telah berdampak pada negaranya.

Lukashenko menegaskan bahwa perang telah berdampak buruk pada Belarusia. Negara-negara Barat ikut menjatuhkan sanksi kepada Belarus, sebab dianggap sebagai kaki tangan Rusia. Dia juga mengeluh karena tidak dilibatkan dalam pembicaraan damai Ukraina-Rusia.

1. Lukashenko mengeluh karena tidak dilibatkan dalam pembicaraan Ukraina-Rusia

Rusia Sarankan Belarus Harus Jadi Penjamin Keamanan Ukrainailustrasi ranpur Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Belarusia adalah salah satu negara sekutu terdekat Rusia. Sejak awal konflik Ukraina dan Rusia pada tahun 2014, Belarusia turut berperan menjadi tuan rumah pembicaraan perjanjian damai.

Saat itu, Ukraina bertempur dengan pemberontak di Donbass, yang pro-Moskow. Sekitar 13 ribu orang tewas. Perjanjian damai dan gencatan senjata dilakukan. Minsk menawarkan diri jadi tuan rumah.

Tapi masalah tersebut tak pernah selesai karena pada akhirnya, demi membela pemberontak di Donbass, Rusia pada 24 Februari melancarkan invasinya ke Ukraina. Bahkan Belarus juga mengizinkan pasukan Rusia mengunakan wilayahnya untuk menyerang Ukraina.

Kini Belarus tidak dilibatkan dalam pembicaraan damai Ukraina-Rusia. Lukashenko menyampaikan keluhannya. Dikutip The Moscow Times, "kami bekerja atas dasar bahwa perang ini hanya melewati pagar negara kami dan itu mempengaruhi situasi di negara kami dengan cara yang paling serius," kata Lukashenko.

Presiden Belarus itu kemudian menegaskan bahwa kesepakatan apa pun yang akan terjadi di masa depan, tidak boleh terpisah dari Minsk. "Jika kalian menyeret kami ke dalam ini-terutama negara-negara Barat-maka posisi Belarusia secara alami harus didengar dalam pembicaraan," tambahnya.

2. Perang Ukraina-Rusia menyebabkan kerugian bagi Belarusia

Rusia Sarankan Belarus Harus Jadi Penjamin Keamanan UkrainaPresiden Alexander Lukashenko dan Presiden Vladimir Putin (Twitter.com/President of Russia)

Negara-negara Barat menuduh Belarusia telah mendukung serangan Rusia ke Ukraina. Barat menyebut Belarus mengizinkan tentara Moskow menggunakan wilayahnya untuk menyerang Ukraina.

Belarusia kemudian menjadi bagian dari sanksi yang dijatuhkan secara besar-besaran oleh Barat, baik itu dari negara-negara Eropa, Amerika Serikat atau Australia.

Dikutip dari Al Jazeera, Lukashenko menegaskan angkatan bersenjata Belarusia tidak mengambil bagian dan tidak akan terlibat dalam konflik. Namun, Belarus secara tidak adil telah dicap sebagai "kaki tangan agresor."

"Kami tidak membutuhkan perang ini. Karena sebagai akibat dari konflik antara dua bangsa Slavia ini, kamilah yang mungkin paling menderita," kata Lukashenko.

Dengan alasan itu, dia ingin negaranya dilibatkan dalam pembicaraan karena perang telah berdampak langsung pada Belarus. Ketika pembicaraan damai lanjutan dilakukan di Istanbul, Lukashenko mengatakan "biarkan mereka mengadakan pembicaraan di sana. Yang utama adalah ada hasil. Karena, saya tekankan lagi, perang menyebabkan kerugian besar bagi Belarus."

Baca Juga: Perang di Ukraina Picu Kenaikan Harga Pangan ke Level Tertinggi

3. Rusia minta Belarus jadi negara penjamin keamanan Ukraina

Salah satu poin kesepakatan pembicaraan damai antara Ukraina-Rusia adalah bahwa Kiev telah siap untuk menjadi negara netral, negara non-blok dan non-nuklir. Dengan begitu, mereka tidak akan menjadi anggota NATO. Namun Ukraina membutuhkan negara penjamin keamanan.

Beberapa negara yang disebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk jadi penjamin tersebut adalah AS, Inggris, China, Turki, Jerman, dan Polandia. Prancis kemudian juga ikut mengajukan diri.

Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan "atas permintaan pihak Ukraina, status netral, non-blok, non-nuklirnya harus disertai dengan jaminan keamanan. Kami mengusulkan agar Republik Belarus, tentu saja, menjadi salah satu negara penjamin seperti itu." Belum diketahui bagaimana tanggapan dari pihak Ukraina tentang hal itu.

4. Apa itu jaminan keamanan dan mengapa diperlukan?

Rusia Sarankan Belarus Harus Jadi Penjamin Keamanan UkrainaPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Selama perjanjian damai dilakukan dan Ukraina memberi janji untuk menjadi negara netral dan non-blok, maka akan sangat realis baginya berusaha tetap melindungi wilayah. Itu karena mereka tidak mau peristiwa perang yang menghancurkan akan kembali terjadi.

Oleh sebab itu, Ukraina butuh negara penjamin keamanan yang mau berjanji baik secara implisit atau eksplisit, sebagai kekuatan luar untuk melindungi mereka. Negara penjamin, menurut Republic World, akan memiliki kewajiban memberikan bantuan atau tidak menggunakan senjata tertentu atau instrumen perusak lain.

Jaminan keamanan ketika perjanjian damai disepakati, memiliki posisi penting karena memasuki fase transisi untuk implementasi perjanjian. Jaminan keamanan akan meningkatkan kepercayaan kesepakatan, juga dapat meredakan ketegangan serta dapat menciptakan lingkungan politik yang aman untuk masa depan.

Baru-baru ini, Presiden Zelenskyy juga meminta India untuk terlibat menjadi salah satu negara penjamin keamanan. Zelenkyy meminta India untuk terlibat dalam mengakhiri perang di negaranya.

Baca Juga: Ukraina Minta Warga di Donbass untuk Pergi

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya