Sebut Rezim Putin Pembunuh, Oposisi Rusia Ditangkap atas Tuduhan Makar

Vladimir Kara-Muza terancam hukuman 20 tahun penjara

Jakarta, IDN Times - Politikus oposisi sekaligus jurnalis di Rusia, Vladimir Kara-Muza, dituduh melakukan pengkhiatan tingkat tinggi pada Kamis (6/10/2022). Kasus yang diselidiki atas Kara-Muza adalah tiga pidatonya yang dilakukan di tiga negara.

Salah satu pidatonya dilakukan di Amerika Serikat (AS), di mana Kara-Muza menuduh pasukan Rusia telah mengebom gedung sekolah dan daerah pemukiman dalam perangnya di Ukraina. Jika Kara-Muza terbukti bersalah, maka dia bisa diganjar 20 tahun penjara karena dianggap makar.

1. Memberi kritik tapi dianggap lakukan pengkhianatan

Vladimir Kara-Muza adalah salah satu oposisi Rusia yang teguh melawan rezim Kremlin. Dia berusia 41 tahun dan ditahan pada April dengan tuduhan tidak mematuhi perintah polisi. Saat itu, Kara-Muza dijatuhi hukuman penjara 15 hari.

Melansir RFE/RL, Kara-Muza yang ditahan kemudian didakwa telah menyebarkan informasi palsu tentang militer Rusia saat berbicara dengan anggota parlemen AS di negara bagian Arizona. Dia didakwa telah melakukan pengkhiatan tingkat tinggi.

Vadim Porokhorov, pengacara Kara-Muza, menjelaskan tuduhan kepada kliennya berasal dari pidato dalam acara di Lisbon, Helsinki, dan Washington. Pidato tersebut mengkritik pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Pidato-pidato ini tidak membawa ancaman apa pun bagi negara, itu publik, kritik terbuka," kata Prokhorov.

Baca Juga: Ogah Dikirim ke Ukraina, Warga Rusia Nekat Dayung Perahu sampai AS

2. Ancaman maksimal 20 tahun penjara

Vladimir Kara-Muza adalah salah satu dari sedikit tokoh oposisi Rusia terkemuka, yang memiliki keberanian untuk tetap tinggal di negara tersebut. Banyak oposisi Rusia yang menyelamatkan diri ke luar negeri sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Sebelum Kara-Muza ditahan pada April, beberapa jam sebelumnya, dia muncul di media berita CNNdi mana dia menggambarkan Kremlin sebagai rezim pembunuh, dikutip dari The Guardian.

Evgenia Kara-Muza, istri tokoh oposisi tersebut, mengatakan di akun media sosialnya, bahwa dia bangga dengan suaminya.

"Gambaran seorang patriot Rusia sejati, seorang 'agen asing' yang dipenjara karena menganjurkan sanksi terhadap rezim pembunuh dan dituduh melakukan pengkhianatan tingkat tinggi oleh rezim tersebut. Aku tidak bisa lebih bangga padamu, cintaku!" kata Evgenia.

3. Siapa sebenarnya Vladimir Kara-Muza?

Sebut Rezim Putin Pembunuh, Oposisi Rusia Ditangkap atas Tuduhan MakarVladimir Kara-Muza, tokoh oposisi Rusia (Twitter.com/Vladimir Kara-Muza)

Vladimir Kara-Muza adalah warga Rusia yang memiliki kewarganegaraan ganda. Selain Rusia, dia memiliki paspor Inggris dan merupakan lulusan Universitas Cambridge.

Kara-Muza, menurut Deutsche Welle, merupakan rekan dekat Boris Nemtsov, seorang pemimpin oposisi yang gigih melawan Kremlin. Nemtsov mengalami nasib buruk. Dia ditembak mati pada 2015.

Kara-Muza, selain menjadi politikus, dia merupakan jurnalis yang bekerja di media independen yang didirikan oleh Mikhail Khodorskovsky yang anti-Vladimir Putin.

Pada 2015 dan 2017, Kara-Muza sempat mengalami dua koma terpisah di Moskow. Menurut dokter, saat itu dia menunjukkan gejala keracunan. Dalam insiden pertama, Kara-Muza hampir tewas karena gagal ginjal.

Saat itu, dia mengatakan bahwa dugaan keracunan adalah balasan karena telah melobi AS dan Uni Eropa agar menjatuhkan sanksi kepada pejabat Rusia yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga: Punya Kewargenegaraan Rusia, Hakim Ukraina Dipecat

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya