Sempat Kontroversial, Kini Oregon Legalkan 'Magic Mushroom'

Zat aktif dari jamur ini digunakan untuk terapi 

Washington, IDN Times – Di dunia ini, ada ribuan spesies jamur. Banyak diantara spesies jamur tersebut edible atau dapat dikonsumsi. Banyak juga spesies jamur yang non-edible atau jamur yang tidak dapat dimakan. Jamur-jamur yang tidak dapat dimakan, biasanya mengandung racun yang bahkan bisa sampai membunuh orang yang menelannya.

Ada lagi jamur lain yang banyak diburu, yakni jamur yang bisa membuat orang yang mengonsumsinya “nge-fly” atau berhalusinasi. Jamur ini memiliki banyak istilah, seperti jamur ajaib, shrooms, atau jika di Indonesia khususnya di Jawa, namanya adalah “jamur tlethong” karena biasa tumbuh diatas kotoran sapi.

Di Amerika Serikat, khususnya negara bagian Oregon, sekitar 500 kilometer arah selatan dari Washington, pemerintah negara bagian memutuskan bahwa jamur ajaib ini legal, setelah berhasil memenangkan referendum bersama ganja, pada Selasa, 3 November 2020, sehari sebelum pemilu presiden AS dilaksanakan.

Apa sebenarnya jamur yang bisa bikin “nge-fly” dan kenapa Oregon melegalkan jamur tersebut?

1. Negara bagian pertama di AS yang legalkan jamur tahi sapi

Sempat Kontroversial, Kini Oregon Legalkan 'Magic Mushroom'Di Oregon, "Magic Mushroom" masuk dalam daftar obat keras yang dilegalkan dalam ukuran tertentu, termasuk kokain, heroin dan ganja. (unsplash.com/Ernest Ojeh)

Sehari sebelum Amerika Serikat melakukan pemilu presiden, banyak di antara negara bagian juga melaksanakan referendum legalisasi ganja. Salah satu negara yang melaksanakan referendum itu adalah Oregon. Melansir dari laman The Guardian, Oregon adalah negara bagian di Amerika Serikat pertama yang melakukan langkah dekriminalisasi obat-obatan keras, seperti heroin, kokain dan LSD (4/11).

LSD adalah singkatan Lysergic Acid Diethylamide, bahan kimia sintetis yang biasanya dibuat dari sari pati jamur dan bisa digunakan agar yang mengonsumsi berhalusinasi. Pada takaran tertentu yang sesuai dengan aturan dokter atau terapis, obat satu ini juga bisa digunakan sebagai anti-depresan. Namun di Indonesia, hal ini masih dilarang karena masuk dalam jenis psikotropika.

Menurut Oregonlive, situs lokal setempat, Oregon’s Measure 109 atau aturan yang mencantumkan persoalan tersebut, akan memberikan akses legal ke psilocybin, bahan aktif utama “jamur tlethong”. Oregon’s Measure 109 lolos karena sebanyak 56,12 persen sepakat dan memilih “ya” dalam referendum yang telah berjalan hingga malam hari (4/11).

2. Para investor obat psikedelik semakin tertarik

Sempat Kontroversial, Kini Oregon Legalkan 'Magic Mushroom'Penggunaan jamur ajaib wajib dibawah pengawasan terapist. Ilutrasi (unsplash.com/Filip Bunkens)

Kemenangan referendum di Oregon dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat untuk melegalkan ganja serta obat-obat psikedelik tentu saja membuat para investor di bisnis tersebut semakin tertarik untuk berinvestasi. Obat-obatan yang tadinya termasuk keras tersebut, akan diatur dengan ketat dan bisa didapatkan oleh warga yang memiliki batasan umur tertentu sehingga legal ketika membelinya.

Salah satu pebisnis yang bernama Ronan Levy, melansir dari laman berita CNBC, mengaku bahwa lolosnya referendum tersebut adalah “berita yang luar biasa” (4/11). Dia sendiri adalah pendiri Field Trip Health, sebuah perusahaan berbasis di Toronto dan fokus pada pengobatan psikoterapi. Pengobatannya disempurnakan dengan memasukkan zat psikedelik dalam batas yang sudah diatur dibawah pengawasan ahli kesehatan atau konsultan.

Namun, Levy mengatakan bahwa obat saja sebenarnya belum cukup untuk mengobati. Hal itu karena harus ada pengobatan dan perawatan di bawah pengawasan personel yang terlatih ketika melakukan terapi, seperti yang disediakan oleh perusahaan terapis. 

Baca Juga: Bisa Bikin Halusinasi, Ini 13 Fakta Medis Seputar Magic Mushroom

3. Penggunaan psilocybin dalam psikoterapi

Sempat Kontroversial, Kini Oregon Legalkan 'Magic Mushroom'Pembelian jamur ajaib diatur dan minimal berumur 21 tahun. Ilustrasi. (unsplash.com/Zhen Hu)

Psilocybin, dalam beberapa penelitian yang terus dilakukan, diketahui bahwa penggunaannya relatif tidak berbahaya jika digunakan sebagai obat rekreasional. Zat kimia tersebut juga menunjukkan indikasi yang luar biasa sebagai obat untuk menyembuhkan kondisi kejiwaan seperti depresi atau gangguan stress pada trauma (Post Traumatic Stress Dissorder).

Menurut Rachel Feltman yang membahas psilocybin dan menuliskannya di laman situs Popular Science, mengatakan bahwa jika penggunaan psilocybin diatur dengan tepat, melalui pengawasan, bimbingan terapis psikiater atau konsultan kesehatan, zat kimia satu ini dapat meningkatkan efektifitas terapi (5/11). 

Pada tahun 2016, Feltman juga menjelaskan bahwa dua kampus ternama AS yakni New York University dan Johns Hopkins University melakukan penelitian terhadap penderita kanker yang parah. Mereka kemudian mencoba menggunakan psilocybin dalam dosis tertentu yang rupanya secara signifikan memperbaiki gejala kecemasan dan depresi pada pasien tersebut.

Apakah setelah referendum tersebut kemudian membuat orang mudah membelinya di Oregon? Orang yang membeli obat psilocybin harus meminumnya dibawah pengawasan fasilitator kesehatan. Prosesnya mendaftar seperti pasien terapis dan wajib berumur diatas 21 tahun. Untuk peraturan lebih rinci, akan ditentukan selama dua tahun ke depan.

Baca Juga: Denver Menjadi Kota Pertama AS yang Dekriminalisasi 'Magic Mushroom'

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya