Setahun Tragedi Capitol, Biden Sebut Trump Sebagai Ancaman

Trump bertanggung jawab atas serangan Capitol

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam memperingati satu tahun kerusuhan Gedung Capitol, akan menyampaikan pidato. Dalam pidato itu disebutkan bahwa Donald Trump adalah ancaman bagi demokrasi AS.

Kerusuhan Gedung Capitol terjadi pada 6 Januari 2020. Saat itu, hanya dua minggu sebelum Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS. Empat orang tewas dalam kerusuhan tersebut. Satu polisi tewas sehari setelah kerusuhan dan empat polisi lainnya bunuh diri.

AS sejauh ini adalah negara yang paling sering mempromosikan sistem demokrasi. Kerusuhan Gedung Capitol tahun lalu dianggap telah mencoreng citra negara demokrasi AS di mata dunia.

1. Hidup dalam kebenaran atau dalam bayang-bayang kebohongan

https://www.youtube.com/embed/UXR_bqyAy4E

Kerusuhan Gedung Capitol yang terjadi pada 6 Januari 2020, dilakukan oleh gerombolan pendukung Donald Trump. Mereka dikabarkan mencoba untuk menghentikan upaya pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS.

Kemenangan Joe Biden dalam pemilu, dinilai oleh Trump penuh dengan kecurangan. Trump juga mempropagandakan bahwa kemenangan itu palsu. Banyak para pendukung mantan Presiden AS ke-45 itu yang percaya dengan tuduhan tersebut.

Tapi propaganda Donald Trump yang menuduh kemenangan Biden adalah kemenangan palsu, tidak memiliki bukti yang valid.

Dilansir Reuters, dalam peringatan satu tahun di Gedung Capitol, Presiden Biden akan menyampaikan pidato. Salah satu isinya adalah, menyalahkan Donald Trump.

Dalam kutipan pidato yang sudah dikeluarkan oleh Gedung Putih tapi belum dibacakan oleh Biden, dinyatakan "Apakah kita akan menjadi negara di mana kita membiarkan pejabat pemilu partisan untuk membatalkan kehendak rakyat yang dinyatakan secara hukum? Apakah kita akan menjadi negara yang hidup bukan dalam terang kebenaran tetapi dalam bayang-bayang kebohongan?"

"Kita tidak bisa membiarkan diri kita menjadi bangsa seperti itu. Jalan ke depan adalah mengakui kebenaran dan hidup dengannya."

2. Langkah yang diperlukan untuk memperkuat demokrasi

Baca Juga: Joe Biden Sahkah UU Pertahanan Senilai Rp10,9 Kuadriliun

Pemilu Presiden AS yang berlangsung sekitar bulan November 2019, mempertemukan Donald Trump sebagai petahana dan Joe Biden sebagai penantang. Dalam pemilu itu, Biden dinyatakan memenangkan pemilu.

Tapi Trump melakukan propaganda dan mengklaim bahwa dirinyalah yang sebenarnya memenangkan pemilu tersebut. Propaganda itu dipercaya oleh para pendukungnya.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters menunjukkan bahwa sekitar 55 persen pemilih dari Partai Republik, partainya Donald Trump, percaya dengan klaim palsu tersebut. Tapi lusinan pengadilan menolaknya, negara bagian menolaknya dan bahkan anggota pemerintahan Trump sendiri juga menolaknya.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki berharap bahwa dalam pidato peringatan satu tahun kerusuhan Capitol, Presiden Biden "akan menjelaskan pentingnya apa yang terjadi dan tanggung jawab tunggal mantan Presiden Trump atas kekacauan dan pembantaian yang kita lihat," katanya dikutip NPR.

Menurut Psaki, Trump akan kembali mendorong kebohongan sebagai upaya menyesatkan rakyat AS dan pendukungnya, serta mengalihkan perhatian dari peran Trump dalam peristiwa kerusuhan itu.

Presiden Biden juga dikabarkan akan membuat langkah yang perlu dilakukan untuk memperkuat demokrasi dan institusi AS. Itu dilakukan untuk menolak ujaran "kebencian dan kebohongan yang kita lihat pada 6 Januari dan untuk menyatukan negara kita," kata Psaki.

3. Trump bertanggung jawab secara moral atas kerusuhan Capitol, kata anggota senior senat AS

Setahun Tragedi Capitol, Biden Sebut Trump Sebagai AncamanRusuh di Capitol Hill pada 6 Januari 2021. (twitter.com/Marion McKeone)

Selama sekitar satu tahun menjadi Presiden AS, Joe Biden jarang sekali menyebut nama Donald Trump. Selama itu pula, pemerintahannya masih dibayangi serangan terhadap Capitol, yang itu juga dianggap serangan bagi demokrasi AS.

Penyelidikan tentang kerusuhan itu dipimpin oleh komite parlemen yang didominasi oleh perwakilan dari Partai Demokrat pimpinan Presiden Biden.

Sejauh ini sudah lebih dari 700 tersangka yang telah ditangkap. Sebagian besar diputuskan bersalah dengan hukuman ringan. Tapi 325 tersangka menghadapi tindakan berat, beberapa di antaranya serius karena menggunakan senjata berbahaya untuk menyerang petugas kepolisian.

Kabar bahwa Biden akan menyampaikan pidato yang menyalahkan Trump karena memiliki peran utama dalam kerusuhan itu ditanggapi oleh juru bicara mantan Presiden Trump.

Dilansir BBC, Taylor Budowich nama juru bicara itu, menilai tidak mengejutkan bahwa Biden akan "mencoba untuk lebih memecah belah bangsa kita" sebagai cara untuk mengalihkan pemilih dari isu kenaikan inflasi dan kejahatan serta penutupan sekolah akibat corona.

Ketika Presiden Biden dijadwalkan akan pidato, sebagian besar anggota parlemen senior akan berada di luar Washington. Mereka pergi ke pemakaman mantan senator Atlanta yang meninggal dunia.

Tapi pemimpin delegasi pemakaman tersebut, yang bernama Mitch McConnel mengatakan setelah kerusuhan Capitol bahwa Donald Trump "bertanggung jawab secara praktis dan moral" atas peristiwa itu.

Baca Juga: Kilas Balik 1 Tahun Kerusuhan di Capitol, Aib Wajah Demokrasi AS

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya