Skandal Rudapaksa, 2 Pejabat Tinggi Australia Dicopot

Mereka yang dicopot masih berada di pemerintahan

Canberra, IDN Times - Beberapa pekan terakhir, pemerintahan Australia menjadi sorotan karena beberapa kasus skandal rudapaksa, pelecehan dan seksime. Tekanan yang kuat dari publik telah mendesak Perdana Menteri Scott Morrison untuk segera bertindak terhadap orang-orang yang terlibat.

Pada hari Senin (29/3) akhirnya PM Morrison mencopot dua pejabat tingginya. Posisi mereka dicabut, tetapi tidak sepenuhnya dipecat. Mereka hanya diturunkan pangkat untuk menjadi petugas layanan pemerintah yang lebih rendah.

1. Posisi Jaksa Agung dan Menteri Pertahanan Dirombak

Pertengahan bulan Maret, puluhan ribu masyarakat Australia berbaris dan melakukan demonstrasi. Mereka menuntut keadilan bagi perempuan. Protes tersebut terkait dengan tindakan beberapa orang di pemerintahan dan parlemen Australia yang dituduh terlibat dalam skandal rudapaksa, tindakan asusila dan pelecehan seksual.

Protes tersebut telah memberi tekanan besar bagi pemerintahan PM Morrison. Selama beberapa pekan, isu pelecehan seksual, tindakan asusila anggota parlemen dan skandal pemerkosaan telah mengguncang Australia.

PM Morrison mendapatkan tekanan untuk mencopot orang-orang di kabinetnya yang diduga kuat terlibat dalam salah satu skandal pemerkosaan.

Melansir dari laman Al Jazeera, akhirnya pada hari Senin PM Morrison melakukan perombakan kabinet. Jaksa Agung dan Menteri Pertahanan Australia dicopot dari jabatannya meski mereka masih bekerja di dalam kabinet.

Jaksa Agung Australia bernama Christian Porter dan Linda Reynolds tak lagi menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Dua pejabat tinggi Australia itu masing-masing akan bekerja di level yang lebih rendah. Porter akan akan bertanggung jawab atas industri, sains, dan teknologi sedangkan Reynolds bekerja di layanan pemerintah.

2. Skandal kasus yang menyebabkan pejabat tinggi Australia dicopot

Skandal Rudapaksa, 2 Pejabat Tinggi Australia DicopotIlustrasi Pemerkosaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Budaya politik di kabinet pemerintahan dan parlemen Australia telah menjadi sorotan publik. Budaya pemerintahan dan parlemen Australia dianggap seksis. Khusus dalam pemerintahan konservatif PM Morrison, dua pejabatnya yang dicopot terlibat dalam skandal kasus rudapaksa.

Melansir dari laman BBC, Porter yang memiliki posisi sebagai Jaksa Agung dituduh telah merudapaksa seorang gadis pada tahun 1988 lalu. Dia telah berulangkali menolak tuduhan tersebut, namun tekanan publik terhadap PM Morrison untuk mencopotnya sangat kuat. Korban rudapaksa Porter dikabarkan meninggal pada Juni tahun lalu karena bunuh diri.

Sedangkan Linda Reynolds bertindak tidak pantas dengan menyebut korban pemerkosaan Brittany Higgins sebagai "sapi pembohong." Higgins sendiri adalah mantan staf Kementrian Pertahanan, di mana Reynolds memimpin.

Reynolds telah membuat pernyataan yang meremehkan Higgins ketika perempuan tersebut menceritakan kisah kekerasan seksual yang ia alami kepada media. Reynolds akhirnya meminta maaf karena penyataan ofensif yang pernah dikeluarkannya.

Porter dan Reynolds saat ini sedang melakukan cuti medis, namun posisi mereka berdua segera digantikan oleh lain yang telah ditunjuk PM Scott Morrison.

Baca Juga: Polsek Kedaton Tangkap Ayah Rudapaksa Anak Tiri Umur 10 Tahun

3. Kabinet PM Morrison membuat rekor

PM Scott Morrison tinggal satu tahun lagi memimpin Australia. Namun di masa-masa akhir dia menjabat saat ini, popularitasnya terus menurun. Posisi partai Liberal PM Morrison juga semakin mendapatkan ancaman dari partai oposisi Buruh-kiri di parlemen.

Ketika PM Morrison mendapatkan tekanan publik tentang kasus seksisme, pelecehan dan skandal rudapaksa dalam kabinetnya, dia mengatakan telah berusaha untuk memperbaikinya. Namun publik menilai bahwa upaya yang dia lakukan tidak cukup berarti.

Ketika PM Morrison melakukan perombakan kabinet saat ini, pemerintah Australia membuat rekor baru bagi pejabat perempuan. Melansir dari laman ABC, sekarang ada tujuh perempuan di kabinet Morrison.

Menteri Dalam Negeri Peter Dutton dipindah untuk menggantikan Linda Reynolds. Sedangkan posisi Menteri Dalam Negeri yang ditinggalkan Dutton diisi oleh perempuan bernama Karen Andrews.

Morrison memuji bahwa "Karen telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam perannya. Dia adalah wanita dengan bakat hebat, pengalaman hebat, dan kepraktisan hebat."

Anne Ruston akan mengisi jabatan Menteri Pelayanan Sosial, dan Melissa Price menjabat sebagai Menteri Industri Pertahanan. Selain itu ada Amanda Stoker yang mengambil posisi asisten kementerian tambahan yang mendukung kebijakan perempuan dan hubungan industrial. Dia sebelumnya adalah Asisten Jaksa Agung.

Morrison mengumumkan serangkaian promosi untuk perempuan dan mengatakan itu adalah "representasi perempuan terkuat di kabinet Australia."

Meski PM Morrison mengatakan telah melakukan perombakan untuk menempatkan perempuan dalam posisi jabatan kabinet, namun dia tetap mendapatkan kritikan yang keras dari lawan politiknya. Kelompok oposisi masih tidak cukup puas karena Porter dan Reynolds masih bekerja dan berada di dalam kabinet Morrison.

Baca Juga: Kakek Cabul di Bantul Rudapaksa Anak Berkebutuhan Khusus

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya