Taliban Rebut Distrik Dekat Ibu Kota Kabul

Operasi untuk merebut kembali segera dilakukan Afghanistan

Kabul, IDN Times - Konflik di Afghanistan semakin memanas dan meningkat ketika Washington mengumumkan akan menarik seluruh pasukannya sampai September 2021. Peningkatan serangan yang dilakukan oleh Taliban tersebut karena AS dianggap melanggar janji.

Sebelumnya, ketika Donald Trump masih memimpin Amerika Serikat, ia sudah berjanji akan menarik seluruh pasukannya pada 1 Mei. Tapi ketika kepemimpinan beralih ke Joe Biden, ia menyatakan akan menarik pasukan AS secara bertahap, tergantung dengan eskalasi kekerasan dari Taliban. Namun pernyataan tersebut kini telah diubah dan Washington menyatakan akan menarik semua pasukannya pada September, apa pun yang terjadi.

Menjelang perayaan Idul Fitri kali ini, pasukan Taliban telah melancarkan serangan ke distrik Nirkh di provinsi Wardak, dekat ibu kota Kabul. Serangan membuat distrik tersebut jatuh dalam kekuasaan Taliban.

1. Serangan mendadak dari Taliban

Taliban Rebut Distrik Dekat Ibu Kota KabulPemimpin politik Taliban Mullah Baradar bertemu Emir Qatar (twitter.com/@Natsecjeff)

Taliban sebelumnya telah mengumumkan akan melakukan gencatan senjata tiga hari selama Idul Fitri. Keputusan itu dibuat agar perayaan Idul Fitri tenang dan tanpa ada dentum suara tembakan atau bom. Gencatan senjata akan dimulai pada hari Kamis (13/5).

Namun sebelum gencatan senjata secara resmi dilakukan, jelang Idul Fitri pasukan Taliban melakukan "serangan mendadak," sebut BBC dalam informasi yang diwartakannya. Serangan itu dilancarkan ke distrik Nirkh dan wilayah itu secara otomatis jatuh ke kekuasaan Taliban.

Gubernur provinsi Wardak, Abdul Rahman Tariq, membenarkan bahwa distrik itu telah dikuasai Taliban. Ia juga menjelaskan bahwa pasukan Afghanistan "secara taktis mundur dari distrik itu."

Serangan mendadak itu dikabarkan telah menyebabkan banyak pasukan Afghanistan tewas. Namun jumlah pastinya, belum ada informasi yang merinci.

2. Afghanistan lancarkan operasi militer untuk merebut kembali wilayah yang jatuh ke tangan Taliban

Baca Juga: Disebut Otak Bom Afganistan, Taliban: Idul Fitri Kami Gencatan Senjata

Pada bulan Mei ini, Taliban telah menguasai dua distrik hanya dalam waktu dua minggu. Pertama, pasukan Taliban menguasai distrik Borka di provinsi utara Baghlan pada 5 Mei lalu. Kedua adalah distrik Nirkh di provinsi Wardak yang berdekatan dengan ibu kota Kabul.

Menanggapi serangan yang dilakukan oleh Taliban, pemerintah Afghanistan mengatakan segera melancarkan operasi militer guna merebut kembali wilayah tersebut.

Melansir dari laman Al Jazeera, Zarifa Ghafari yang menjadi Walikota mengatakan jika distrik Nirkh tidak segera diambil alih, pertempuran akan dapat mencapai gerbang Kabul dalam beberapa hari. Jarak antara distrik tersebut dengan Kabul sekitar 40 kilometer.

Salah satu pejabat Afghanistan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, tindakan cepat segera dilakukan dan bala bantuan segera didatangkan karena pasukan Afghanistan secara taktis telah meninggalkan posnya.

"Kami harus melakukannya hari ini karena setelah gencatan senjata, itu akan memberi Taliban cukup waktu untuk menggali dan akan mempersulit operasi serta menambah korban di pihak kami," katanya.

Dalam satu bulan terakhir, Taliban telah meningkatkan serangan di banyak wilayah Afghanistan. Peningkatan serangan seiring dengan retorika Washington yang akan menarik semua pasukannya dari Afghanistan.

3. Pengumuman gencatan senjata di tengah keputusasaan

Taliban Rebut Distrik Dekat Ibu Kota KabulPembicaraan damai Afghanistan dan Taliban di Doha, Qatar. (twitter.com/Muhammad Najmuddeen Hamidi)

Sebagai bagian untuk memperingati perayaan Idul Fitri, Taliban memang mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari. Akan tetapi pengumuman tersebut membuat banyak warga sipil putus asa. 

Menurut kantor berita Reuters, seorang pegawai pemerintah yang bernama Saifullah Khan menjelaskan bahwa gencatan senjata selama tiga hari tidak cukup untuk mempertemukan sebuah keluarga. "Saya berharap mereka mengumumkan gencatan senjata yang lebih lama. Saya harus menunggu gencatan senjata yang nyata dan permanen, hanya keajaiban yang dapat membuat ini mungkin."

Gencatan senjata yang diumumkan oleh Taliban, beberapa disambut dengan cibiran dan ejekan. Salah satu warga Afghanistan yang bernama Sadaf Jamali menulis perumpamaan di halaman media sosialnya "Saya membunuh orang di bulan Ramadan, saya tidak membunuh orang di Idul Fitri, tetapi setelah Idul Fitri saya akan (membunuh) mereka lagi. Ini adalah logika Taliban #AfghansWantPermanentCeasefire."

Jamali, seperti warga sipil lainnya yang menginginkan gencatan senjata permanen menggunakan tagar #AfghansWantPermanentCeasefire yang menjadi trending topik baik itu di Twitter maupun di Facebook di Afghanistan.

Kelompok Taliban mengakui bahwa mereka bersedia meletakkan senjata, tetapi tidak dapat melakukannya secara permanen sampai penyelesaian politik tercapai. Hingga saat ini, pembicaraan perdamaian yang dilakukan oleh perwakilan dua kelompok masih mengalami hambatan. Rencana pembicaraan perdamaian dan kesepakatan politik seharusnya bakal digelar di Istanbul, Turki, dalam waktu dekat ini.

Baca Juga: Taliban: Amerika Telah Kalah

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya